Kenalkan Teknologi Ozonasi di Bidang Pertanian, Center of Plasma Research Kunjungi Magetan

Avatar photo

- Penulis

Kamis, 23 Januari 2025 - 10:39 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kenalkan Teknologi Ozonasi di Bidang Pertanian, Center of Plasma Research Kunjungi Magetan (Diskominfo Magetan)

Kenalkan Teknologi Ozonasi di Bidang Pertanian, Center of Plasma Research Kunjungi Magetan (Diskominfo Magetan)

RAGAMUTAMA.COM – Pemerintah Kabupaten Magetan menerima kunjungan dari UPT Laboratorium Terpadu Center For Plasma Research Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang pada Rabu, 22 Januari 2025.

Rombongan yang dipimpin oleh Prof. Dr. Muhammad Nur, DEA beserta stafnya disambut langsung oleh Penjabat Bupati Magetan, Nizhamul, S.E., M.M., di Ruang Jamuan Pendopo Surya Graha Magetan.

Dalam sambutannya, Pj. Bupati Magetan menjelaskan bahwa keberagaman jenis tanaman yang tumbuh di wilayah Kabupaten Magetan dipengaruhi oleh perbedaan elevasi dataran tinggi dan rendah.

Kabupaten Magetan memiliki luas 688,84 km² dan berbatasan dengan beberapa kabupaten, termasuk Ngawi, Ponorogo, Wonogiri, Madiun, dan Karanganyar.

Selain itu, Magetan memiliki 18 kecamatan yang memiliki ketinggian yang berbeda-beda, yang mempengaruhi potensi pertanian.

Baca Juga :  Program Makanan Bergizi Gratis di Bandung Sukses dan Akan Diperluas

Nizhamul juga menyebutkan beberapa komoditas unggulan yang tumbuh baik di wilayah tersebut, seperti pamelo, strawberry, daun bawang, bawang merah, kentang, kubis, wortel, cabai besar keriting, rawit, dan tomat.

Namun, komoditas hortikultura rentan rusak cepat, yang membuat posisi petani menjadi lemah. Oleh karena itu, diperlukan inovasi yang dapat memberikan solusi dan keuntungan bagi produsen, pedagang, serta konsumen.

Dalam kesempatan ini, Prof. Dr. Muhammad Nur memperkenalkan teknologi ozonasi di bidang pertanian, yang sudah digunakan dalam penanganan pasca panen untuk komoditas pertanian.

Teknologi ini didukung oleh Standar Nasional Indonesia (SNI) 8759:2019. Prof. Nur menjelaskan bahwa ozon memiliki kemampuan untuk membunuh bakteri dan mengawetkan sayuran, sehingga hasil panen dapat lebih stabil dan tahan lama.

Baca Juga :  Farhan dan Erwin Resmi Menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung Terpilih untuk Periode 2025-2030

Sebagai penemu teknologi Plasma Ozon, Prof. Nur juga mengenalkan produk D’Ozone, sebuah generator ozon dengan kapasitas 150 gram per jam.

D’Ozone dapat membunuh bakteri serta menghilangkan pestisida dari hasil pertanian, menjadikannya solusi inovatif dalam meningkatkan kualitas hasil pertanian.

Hadir dalam kunjungan ini, antara lain Kepala Bappeda Litbang, Kepala Dinas TPHP, pengurus Gapoktan Ketapang Desa Nglopang Parang, serta undangan terkait yang mendukung implementasi teknologi ini di sektor pertanian Magetan.

Berita Terkait

Cek Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Bali Jumat (14/2), Lengkap!
Belajar Public Speaking,Siswa SMAN 7 Manado Juga Dilatih Berpikir Positif
Survei BI: Cuaca Buruk Pengaruhi Aktivitas Usaha di Bali
Lebih dari 700 turis dari Berbagai Negara Tiap Datang ke Isyo Hill
Mati Mesin, Dua Nelayan Hanyut di Perairan Tidore
Banyuwangi Targetkan 3,7 Juta Kunjungan Wisatawan pada 2025
Rekonstruksi Pembunuhan Satpam di Rumah Mewah Bogor
Hasil Pemeriksaan, Kaki Bocah di Nias yang Diduga Dianiaya Ternyata Cacat dari Lahir

Berita Terkait

Jumat, 14 Februari 2025 - 07:37 WIB

Cek Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Bali Jumat (14/2), Lengkap!

Jumat, 14 Februari 2025 - 07:16 WIB

Belajar Public Speaking,Siswa SMAN 7 Manado Juga Dilatih Berpikir Positif

Senin, 10 Februari 2025 - 10:48 WIB

Survei BI: Cuaca Buruk Pengaruhi Aktivitas Usaha di Bali

Selasa, 4 Februari 2025 - 12:17 WIB

Lebih dari 700 turis dari Berbagai Negara Tiap Datang ke Isyo Hill

Senin, 3 Februari 2025 - 08:21 WIB

Mati Mesin, Dua Nelayan Hanyut di Perairan Tidore

Berita Terbaru