Jakarta – Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) tengah intensif menyelidiki kasus kematian Arya Daru Pangayun, seorang diplomat dari Kementerian Luar Negeri. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan bahwa seluruh jajaran, khususnya Polda Metro Jaya, sedang bekerja keras untuk segera mengungkap kasus ini.
Berbicara di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta Selatan, Rabu, 16 Juli 2025, Jenderal Listyo Sigit menekankan pentingnya pendekatan scientific crime investigation dalam penyelidikan. “Penyelidik saat ini sedang melakukan pendalaman serta menunggu hasil uji laboratorium forensik, agar kesimpulan penyelidikan didasarkan pada metode ilmiah,” ujarnya.
Senada dengan Kapolri, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Ade Ary Syam Indradi sebelumnya menjelaskan bahwa tim penyelidik juga melibatkan proses psikologi forensik dalam penanganan kasus ini. “Proses ini akan kami jalankan sepenuhnya,” tegas Ade, Jumat, 11 Juli 2025.
Ade menambahkan, prinsip scientific crime investigation menjadi panduan utama dalam mengungkap penyebab kematian Arya Daru. Salah satu langkah krusial yang telah dilakukan adalah pelaksanaan autopsi menyeluruh terhadap jenazah korban.
Tim forensik, menurut Ade, telah memeriksa secara cermat seluruh organ dalam jenazah diplomat Kemlu tersebut untuk mengidentifikasi penyebab pasti kematiannya. “Pemeriksaan laboratoris organ dalam dan patologi telah dilakukan secara komprehensif,” jelasnya. Saat ini, tim penyelidik masih menantikan hasil lengkap dari pemeriksaan tersebut, termasuk proses patologi.
Arya Daru ditemukan meninggal dunia pada Selasa pagi, 8 Juli 2025, di sebuah kamar kos bernama Guest House Gondia, beralamat di Jalan Gondangdia Kecil Nomor 22, Menteng, Jakarta Pusat. Penemuan jasadnya bermula ketika sang istri yang berada di Yogyakarta menghubungi penjaga kos, khawatir karena suaminya tidak dapat dihubungi.
Penyidik mengonfirmasi bahwa penjaga kos telah melakukan pengecekan ke kamar Arya Daru sejak malam sebelumnya, menyusul permintaan dari istrinya. Permintaan ini muncul karena ponsel korban mati dan tidak bisa dihubungi. “Istrinya memang meminta penjaga kos untuk memeriksa karena HP suaminya mati,” kata Ade, menguatkan keterangan tersebut.
Vedro Imanuel Girsang berkontribusi dalam penulisan artikel ini
Pilihan Editor: Kompolnas Telah Mendapat Informasi Awal Penyebab Kematian Diplomat Kemlu, Riwayat Psikologis Didalami