Keluarga Widjaja Tingkatkan Tawaran Akuisisi Sinarmas Land Setelah Dikritik Pemegang Saham

Avatar photo

- Penulis

Kamis, 15 Mei 2025 - 00:11 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com SINGAPURA. Kabar terbaru datang dari keluarga Widjaja. Melalui Lyon Investments, mereka secara resmi menaikkan tawaran untuk mengakuisisi Sinarmas Land. Tawaran yang sebelumnya diajukan ditingkatkan sebesar 21%, menjadi 37,5 sen per saham. Pengumuman ini disampaikan pada 10 Mei 2025.

Keputusan untuk menaikkan tawaran ini merupakan respons langsung terhadap kritikan yang dilayangkan oleh sejumlah pemegang saham minoritas. Mereka berpendapat bahwa tawaran awal sebesar 31 sen per saham dinilai terlalu rendah dan kurang mencerminkan nilai perusahaan.

Pengumuman kenaikan harga tawaran ini langsung memberikan dampak positif pada pergerakan saham Sinarmas Land. Pada perdagangan 13 Mei di Bursa Efek Singapura (SGX), saham perusahaan mencatatkan kenaikan signifikan, mencapai sekitar 17% hingga menyentuh angka 38 sen.

Dengan penawaran baru yang telah ditingkatkan, total nilai akuisisi yang diajukan kini mencapai angka sekitar 1,6 miliar dolar Singapura. Lyon Investments, entitas yang dikendalikan oleh keluarga Widjaja—yang dikenal sebagai salah satu keluarga terkaya di Indonesia—juga memutuskan untuk memperpanjang batas waktu penutupan penawaran. Semula dijadwalkan pada 14 Mei, tenggat waktu diperpanjang menjadi 29 Mei 2025.

Keluarga Widjaja Tingkatkan Harga Penawaran Saham Sinarmas Land Setelah Mendapat Kritikan dari Pemegang Saham

Sinarmas Land adalah salah satu perusahaan pengembang properti terkemuka di Indonesia, dan menjadi bagian integral dari konglomerat besar Sinarmas. Konglomerat ini juga memiliki Golden Agri-Resources, sebuah perusahaan yang juga terdaftar di SGX.

Hingga tanggal 9 Mei, Lyon Investments telah berhasil mengamankan persetujuan dari para pemegang saham yang secara kolektif menguasai 23,85% saham Sinarmas Land. Dengan mengakumulasikan saham yang telah dimiliki sebelumnya, Lyon Investments kini memegang kendali atas 94,15% perusahaan.

Baca Juga :  Ray Dalio Ungkap Kekhawatiran Krisis Ekonomi Lebih Dalam dari Resesi

Dengan tingkat kepemilikan saham yang sedemikian besar, jumlah saham publik yang beredar dari Sinarmas Land kini berada di bawah ambang batas 10%. Kondisi ini membuka peluang untuk penghentian perdagangan saham perusahaan di SGX, sesuai dengan ketentuan pencatatan yang berlaku.

Tawaran awal untuk memprivatisasi Sinarmas Land pertama kali diajukan pada tanggal 27 Maret 2025, dengan harga 31 sen per saham atau senilai total 1,32 miliar dolar Singapura. Alasan utama yang dikemukakan adalah tingkat likuiditas perdagangan saham perusahaan yang relatif rendah.

Para pemegang saham yang sebelumnya telah menerima tawaran awal tidak perlu melakukan tindakan tambahan. Mereka secara otomatis akan mendapatkan harga penawaran yang lebih tinggi, sesuai dengan penyesuaian yang telah dilakukan.

Kokoh di Peringkat 5 Besar Daftar Orang Terkaya, Inilah Sumber Kekayaan Keluarga Widjaja

Penyesuaian nilai penawaran ini diambil setelah dilakukan evaluasi oleh penasihat keuangan independen (IFA), yaitu W Capital Markets. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa tawaran tersebut “tidak adil tetapi wajar”. Menurut penilaian IFA, nilai wajar saham Sinarmas Land berada dalam kisaran 35 hingga 36,1 sen per saham.

Sesuai dengan aturan pencatatan yang berlaku, penawaran delisting hanya dapat dilaksanakan jika dinyatakan “adil dan masuk akal”, serta mendapatkan persetujuan dari setidaknya 75% pemegang saham independen yang hadir dalam rapat umum luar biasa.

Suatu penawaran dianggap “adil” jika nilai yang ditawarkan sama dengan atau lebih tinggi dari nilai saham yang ditawarkan.

Baca Juga :  Populer: Prabowo Resmikan Danantara Hari Ini; Naik KRL-MRT Tinggal Tap QRIS

Dalam menilai kewajaran suatu penawaran, IFA juga mempertimbangkan berbagai faktor penting, termasuk konsentrasi hak suara, likuiditas saham, dan potensi adanya penawaran alternatif dari pihak lain.

Sebelumnya, Asosiasi Investor Sekuritas Singapura (SIAS) pada tanggal 5 Mei menyampaikan bahwa banyak pemegang saham minoritas yang menyatakan keberatan terhadap harga awal sebesar 31 sen. Mereka menilai harga tersebut terlalu rendah dan dianggap bersifat eksploitatif.

Forbes: Kekayaan Keluarga Widjaja Melonjak 75% pada Tahun 2024, Mencapai Rp 300 Triliun

SIAS mencatat bahwa nilai aset bersih per saham Sinarmas Land per 31 Desember 2024 adalah sekitar 85 sen. Dengan demikian, tawaran awal mencerminkan diskon yang signifikan, mencapai hingga 63,6%. SIAS juga mempertanyakan metodologi penilaian yang digunakan oleh IFA dalam proses evaluasi.

Menanggapi hal tersebut, W Capital Markets menyatakan pada tanggal 6 Mei bahwa metodologi penilaian yang mereka gunakan telah sesuai dan konsisten dengan praktik industri yang berlaku umum.

Tawaran untuk mengakuisisi Sinarmas Land terjadi di tengah tren meningkatnya aksi privatisasi yang terjadi pada tahun 2025.

Hingga saat ini, setidaknya sembilan perusahaan lain telah mengumumkan rencana untuk melakukan delisting, termasuk SLB Development, PEC, Sin Heng Heavy Machinery, Econ Healthcare, Murata Manufacturing, ICP, Amara Holdings, Procurri Corp, dan Ban Leong Technologies.

Prudential Plc Pertimbangkan Penjualan Saham Minoritas Eastspring Investments

Sementara itu, dua perusahaan lainnya, yaitu Japfa dan Paragon Real Estate Investment Trust, telah menerima tawaran untuk diambil alih secara privat.

Berita Terkait

Selena Gomez: Kekayaan Fantastis Walau Bisnisnya Sedang Lesu?
Asing Obrak-abrik Portofolio: Daftar Saham yang Diobral Saat IHSG Naik!
Monopsoni: Panduan Lengkap Pengertian, Ciri, Faktor, Keuntungan, dan Contohnya
Samsung Gelontorkan Rp27,8 Triliun, Akuisisi FläktGroup Perkuat Posisi Pasar
Kadin Rancang SOP Proyek Cilegon: Respons Permintaan Pengusaha
Tarif Impor Dipangkas: Peluang Emas Emiten Eksportir? Analis Ungkap Strateginya!
Daftar Saham MSCI Menyusut: Dampak ke Dana Asing di BEI
Rupiah Menguat Signifikan: Peluang Investasi Setelah Sentuh Rp 16.561 per Dolar AS

Berita Terkait

Kamis, 15 Mei 2025 - 04:19 WIB

Selena Gomez: Kekayaan Fantastis Walau Bisnisnya Sedang Lesu?

Kamis, 15 Mei 2025 - 02:23 WIB

Asing Obrak-abrik Portofolio: Daftar Saham yang Diobral Saat IHSG Naik!

Kamis, 15 Mei 2025 - 01:16 WIB

Monopsoni: Panduan Lengkap Pengertian, Ciri, Faktor, Keuntungan, dan Contohnya

Kamis, 15 Mei 2025 - 00:31 WIB

Samsung Gelontorkan Rp27,8 Triliun, Akuisisi FläktGroup Perkuat Posisi Pasar

Kamis, 15 Mei 2025 - 00:11 WIB

Keluarga Widjaja Tingkatkan Tawaran Akuisisi Sinarmas Land Setelah Dikritik Pemegang Saham

Berita Terbaru

Public Safety And Emergencies

Wahana Makmur Sejati: Komitmen Safety Riding, Inilah Aksi Nyata Mereka

Kamis, 15 Mei 2025 - 04:47 WIB

entertainment

Enhypen Rilis Mini Album Baru: Serta Film Pendek Eksklusif!

Kamis, 15 Mei 2025 - 04:28 WIB

Urban Infrastructure

Banyumas Darurat! Banjir Landa 5 Wilayah Akibat Hujan Lebat

Kamis, 15 Mei 2025 - 04:12 WIB