Pakistan mengklaim telah menembak jatuh 25 drone India selama serangan udara pada Rabu, 7 Mei, di wilayah Pakistan dan Kashmir yang dikuasai Pakistan.
“Ini merupakan tindakan agresi militer terang-terangan dari India,” tegas Ahmed Sharif Chaudhry, juru bicara militer Pakistan.
Sementara itu, India juga melaporkan telah menonaktifkan sejumlah “drone dan rudal” yang diluncurkan oleh Pakistan.
Berikut perbandingan kemampuan militer kedua negara:
Drone
Baik India maupun Pakistan telah mengembangkan armada drone mereka melalui impor dan pengembangan teknologi domestik. Namun, India unggul dalam hal jumlah.
India diperkirakan akan mengoperasikan sekitar 5.000 drone dalam dua hingga empat tahun mendatang, menurut analis pertahanan Rahul Bedi kepada BBC.
Pada 2024, India menyepakati pembelian 31 drone Predator dari AS, salah satu drone paling mematikan di dunia.
Meskipun jumlahnya lebih sedikit, drone Pakistan memiliki kemampuan beragam: pengawasan, pengintaian, dan serangan presisi.
Keunggulan utama drone Pakistan terletak pada pengalaman tempur.
Sebagai contoh, drone buatan dalam negeri, Buraq, telah digunakan dalam operasi kontra-terorisme sejak 2015.
Pakistan juga mengimpor drone canggih dari Turki dan Tiongkok.
Anggaran Pertahanan dan Ukuran Militer
Ada kekhawatiran akan potensi perang skala penuh antara India dan Pakistan, serupa dengan konflik tahun 1999.
Dengan lebih dari 1,4 juta personel militer aktif, India menempati peringkat keempat dalam daftar negara dengan militer terkuat dunia, menurut Global Firepower Index (GFI).
Pakistan memiliki 654.000 personel militer aktif.
India mengalokasikan anggaran pertahanan sembilan kali lipat lebih besar daripada Pakistan pada 2024, berdasarkan laporan Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI).
Secara darat, India memiliki lebih dari 4.200 tank dan 1,5 juta kendaraan lapis baja.
Pakistan memiliki lebih dari 2.600 tank dan kurang dari 18.000 kendaraan lapis baja.
Angkatan Udara India mengoperasikan 2.229 pesawat, termasuk 513 jet tempur dan 130 pesawat pembom. Jumlah ini jauh lebih banyak daripada Pakistan, yang memiliki lebih dari 830 pesawat lebih sedikit, menurut GFI.
Alat utama Angkatan Laut India terdiri dari 293 kapal, lebih dari dua kali lipat jumlah kapal yang dimiliki Pakistan.
Rudal dan Senjata Nuklir
Pakistan memiliki rudal balistik taktis, rudal jelajah, dan rudal balistik jarak pendek dan menengah.
India memiliki beragam rudal, termasuk Prithvi (jangkauan 250-600 km), seri Agni (jangkauan 1.200-8.000 km), serta rudal jelajah Nirbhaya dan Brahmos.
Jangkauan rudal India yang lebih luas mencerminkan upaya pencegahan terhadap Tiongkok, mengingat sengketa wilayah antara kedua negara.
Namun, kekuatan nuklir yang setara antara kedua negara membuat Pakistan tidak mudah dikalahkan.
India diperkirakan memiliki 172 hulu ledak nuklir, sementara Pakistan memiliki 170, menurut SIPRI.
Jumlah hulu ledak nuklir yang siap operasional untuk kedua negara masih belum jelas.
Pakistan mengembangkan senjata nuklir sebagai penyeimbang kekuatan India, sementara India berfokus pada rudal jarak jauh yang juga dapat menargetkan Tiongkok.
Situasi ini sangat berbahaya karena Tiongkok, negara tetangga India dan Pakistan, juga telah meningkatkan persenjataan nuklirnya sebesar 22%, menambah jumlah hulu ledak nuklirnya dari 410 menjadi 500 unit.
Melihat taruhan yang sangat tinggi, komunitas internasional menyerukan kedua negara untuk menahan diri.
- India serang Pakistan dan Kashmir – ‘Saya tidak mengerti mengapa masjid kami menjadi sasaran’
- Mengapa ada ketegangan di Kashmir?
- Ada apa di balik pertikaian militer India dan China?
- India serang Pakistan dan Kashmir – ‘Saya tidak mengerti mengapa masjid kami menjadi sasaran’
- Mengapa ada ketegangan di Kashmir?
- Konflik India-Pakistan : Melihat Kashmir dari kedua sisi negara