Kekalahan Mengejutkan Manchester United dari ASEAN All-Stars: Frustrasi Amorim dan Tekadnya yang Teguh
Kekalahan 1-0 Manchester United dari ASEAN All-Stars di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Rabu (28/5/2025), telah menimbulkan kekecewaan mendalam bagi pelatih Ruben Amorim. Namun, ia tetap berpegang teguh pada filosofi sepak bolanya yang telah diterapkan sejak awal kepemimpinannya di klub, bahkan hingga laga pramusim ini.
Gol tunggal ASEAN All-Stars dicetak oleh Maung Maung Lwin dari Myanmar di babak kedua, sebuah hasil yang tak terduga dan membuat 72.550 penonton di stadion merasa kecewa.
Maung Maung Lwin, striker Timnas Myanmar berusia 29 tahun dari klub Liga 1 Thailand, Lamphun Warriors, menjadi mimpi buruk bagi Setan Merah pada malam itu.
Reaksi Pelatih Vietnam Usai ASEAN All-Stars Kejutkan Manchester United
Meskipun Manchester United tampil kurang tajam dan mengalami kemunduran, Amorim menegaskan komitmennya pada strategi yang dianutnya. Ia siap bertanggung jawab atas performa tim yang mengecewakan.
“Ya, tentu saja, kami seharusnya tampil lebih baik,” ujar Amorim dalam konferensi pers pasca pertandingan. “Kami lamban, dan kami masih belum mampu memenangi setiap latihan, setiap pertandingan. Namun, yang terpenting adalah kami tidak mengalami cedera.”
Pelatih berusia 40 tahun asal Portugal ini dikenal dengan gaya menyerang yang mengandalkan penguasaan bola dan pressing ketat – gaya yang membawanya sukses di Portugal dan ingin ia terapkan di Manchester United.
Ia mengakui frustrasi para penggemar, terutama melihat dominasi penguasaan bola Man United yang tak berbuah banyak peluang emas.
Gol Tunggal Pemain Myanmar Menenggelamkan Manchester United
Menanggapi cemoohan penonton seusai pertandingan, Amorim tetap teguh. “Saya selalu merasa bersalah,” akunya. Amorim mengakui bahwa sejak awal menangani Manchester United, ia selalu menjadi pihak yang disalahkan atas hasil pertandingan, apapun yang terjadi.
“Saya katakan bahwa dalam pertandingan terakhir, dalam pertandingan terakhir ya, saya selalu bersalah atas kinerja tim, apa pun yang terjadi. Karena sejak hari pertama di sini, saya bersalah,” tegas mantan pelatih Sporting CP tersebut.
Ia bahkan melihat kritik dan penolakan dari penggemar sebagai hal yang positif dan perlu. “Ejekan dari para penggemar, saya pikir itu adalah sesuatu yang kita butuhkan, mungkin,” katanya. “Sebab, dalam setiap pertandingan kita yang kalah di Liga Inggris, mereka selalu ada di sana. Itu seperti cara bermain, jika melihat bahwa itu tidak berhasil, maka mereka akan mengubah cara berperilaku,” jelasnya.
Media Inggris Ramalkan Kemenangan Telak Man United Sebelum Pertandingan, Menyoroti Absennya Bintang Timnas Indonesia
Meski kecewa, Amorim menegaskan kegagalan di laga pramusim tidak akan mengubah taktiknya. Ia berpegang teguh pada filosofi kepelatihan yang telah membawanya hingga ke level ini.
“Anda punya ide, Anda berpegang teguh pada ide Anda,” jelasnya. “Saya hanya satu pelatih lagi yang mencapai level ini karena saya percaya pada hal-hal tertentu. Jadi, kita lihat saja nanti. Kami perlu meningkatkan hasil, tetapi saya sangat yakin,” tambah Amorim.
Ia menekankan pentingnya mentalitas pemenang, bahkan dalam laga persahabatan seperti melawan ASEAN All-Stars. “Kekhawatiran terbesar saya adalah bahwa dalam setiap, setiap, setiap pertandingan… kami perlu memiliki perasaan bahwa kami perlu memenangi setiap pertandingan, setiap latihan. Itu adalah sesuatu yang harus kami dorong untuk para pemain,” tutupnya.
Setelah pertandingan melawan ASEAN All-Stars asuhan Kim Sang-sik, Manchester United akan menghadapi Timnas Hong Kong pada Jumat (30/5/2025) pukul 19.00 WIB.
Hong Kong, peringkat 153 FIFA, terakhir bermain imbang 0-0 melawan Singapura dalam Kualifikasi Piala Asia 2027 pada 25 Maret lalu. Tim tersebut dilatih oleh Ashley Westwood, pelatih asal Inggris yang pernah bermain di 13 klub Inggris dan merupakan alumni akademi Manchester United.
Pertandingan ini akan menjadi pertemuan pertama Hong Kong dan Manchester United sejak musim panas 2005, di mana Manchester United menang 2-0 berkat gol Giuseppe Rossi dan Dong Fangzhuo.