Ragamutama.com – Nama Keisuke Honda kembali jadi perbincangan hangat, bukan karena gol-gol indahnya, tetapi melalui pernyataan lugas soal arah karier kepelatihannya.
Ia menegaskan bahwa tidak akan melatih klub, termasuk di Indonesia, usai bermain bersama Asia Warriors FC dalam laga uji coba melawan Persik Kediri di Stadion Brawijaya, Minggu (20/7/2025) lalu.
Sebab, saat ini ia memiliki mimpi besar yang dikejar yaitu menjadi juara dunia sebagai pelatih tim nasional.
“Saya tidak tertarik melatih klub. Saya hanya ingin menjadi pelatih tim nasional. Ya, seperti yang saya lakukan sebelumnya bersama timnas Kamboja. Saya melatih di Kamboja dari tahun 2018 sampai 2023,” katanya kepada jurnalis termasuk Kompas.com.
Jawaban tersebut muncul ketika ia ditanya apakah tertarik melatih klub di Liga Indonesia.
Ia pun tidak tergoda atmosfer kompetitif antarklub. Baginya, hanya tim nasional yang mampu memberikan tantangan dan kebanggaan tertinggi.
“Karena salah satu impian saya adalah menjadi juara Piala Dunia sebagai pelatih. Dan tentu saja, jika saya bisa menjadi pelatih tim nasional Jepang, itu adalah pilihan terbaik,” kata Keisuke Honda.
Namun, ia tidak menutup kemungkinan untuk memperluas pengalamannya dengan membesut negara lain. Ia terbuka terhadap peluang yang mungkin datang dari berbagai penjuru dunia.
“Tapi saya juga ingin mendapatkan lebih banyak pengalaman sebagai pelatih tim nasional dari negara lain. Jadi saya sedang mencari peluang untuk melatih tim nasional negara lain,” imbuhnya.
Lebih dari sekadar ambisi pribadi, ia juga menyampaikan pandangannya soal perkembangan sepak bola di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Ia meraa Indonesia berada di jalur yang tepat, namun masih butuh upaya konkret untuk melangkah lebih jauh.
Salah satu hal krusial, menurutnya, adalah mendorong pemain lokal untuk merasakan kerasnya kompetisi di Eropa.
“Saya ingin mengatakan bahwa beberapa pemain timnas Indonesia sebaiknya bermain di Eropa,” kata mantan pemain AC Milan itu.
Meski memuji kebijakan naturalisasi Indonesia, Keisuke Honda mengingatkan bahwa regenerasi pemain lokal tetap menjadi fondasi masa depan sepak bola nasional.
“Saya tahu ada beberapa pemain Eropa yang dinaturalisasi menjadi warga negara Indonesia dan bermain untuk timnas. Itu hal yang baik. Tapi di sisi lain, penting juga untuk mendidik dan mengembangkan pemain lokal,” sambungnya.
Untuk itu, mengacu pada kisah sukses negaranya sendiri, Jepang, ia menjelaskan bagaimana kehadiran para pemain yang ditempa kompetisi luar negeri bisa membentuk mental juara dan menaikkan level permainan tim nasional.
“Beberapa legenda bermain di luar negeri lalu kembali ke tim nasional Jepang dan membantu meningkatkan standar permainan. Mereka belajar bagaimana melawan negara-negara kuat, menjadi percaya diri, dan menunjukkan siapa diri mereka,” pungkas Keisuke Honda.
Baginya mentalitas dan pengalaman internasional merupakan dua aspek yang harus mulai dibudayakan di Indonesia. Karena, ia percaya Indonesia punya potensi besar untuk menapaki jalur itu.