Kebijakan Tarif Trump: Ancaman bagi Rupiah dan Pasar Saham Indonesia

- Penulis

Kamis, 3 April 2025 - 11:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA, RAGAMUTAMA.COM – Kebijakan tarif impor terbaru Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, diperkirakan akan menimbulkan gejolak di pasar saham Indonesia dalam waktu dekat, cenderung menciptakan koreksi.

Saat ini, pasar modal Indonesia sedang dalam masa libur Lebaran dan Idul Fitri. Bursa Efek Indonesia (BEI) akan kembali beroperasi pada Selasa (8/4/2025).

Investor Mempertimbangkan Dampak Tarif Baru

Josua Pardede, Kepala Ekonom Permata Bank, menyatakan bahwa kebijakan tarif tinggi AS berpotensi memengaruhi sentimen investor, khususnya terhadap saham perusahaan eksportir Indonesia.

“Investor mungkin akan mencermati perkembangan lebih lanjut dari situasi ini dan respons pemerintah Indonesia terhadapnya,” kata Josua pada Kamis (3/4/2025).

Ia menambahkan, saham perusahaan yang bergantung pada ekspor ke AS berisiko mengalami tekanan jual karena investor menurunkan proyeksi pendapatan.

Baca Juga :  Investasi Perak 2025: Peluang Cuan atau Risiko Tinggi?

Selain itu, potensi pelemahan nilai tukar rupiah juga menjadi sentimen negatif tambahan bagi pasar modal, terutama bagi investor asing yang sangat memperhatikan stabilitas mata uang.

“Pasar modal Indonesia setelah libur panjang kemungkinan masih akan dipengaruhi sentimen negatif terkait kebijakan tarif AS ini,” tambahnya.

Saham Ekspor Terdampak, Sektor Domestik Menjadi Alternatif

Saham sektor ekspor diperkirakan akan langsung terdampak kebijakan ini. Sebaliknya, sektor yang lebih berorientasi pada pasar domestik, seperti konsumsi dan perbankan, mungkin menjadi pilihan yang lebih menarik bagi investor sebagai instrumen lindung nilai dari volatilitas pasar.

Investor juga akan mengamati respons pemerintah Indonesia, apakah akan ada kebijakan balasan atau strategi mitigasi lainnya. Respons positif berpotensi menstabilkan sentimen pasar dalam jangka pendek hingga menengah.

Baca Juga :  Bank Indonesia Terus Pantau Pasar Keuangan Imbas Tarif Trump

  Tarif AS Berlaku Luas

Kebijakan tarif baru Trump berpengaruh pada lebih dari 180 negara dan wilayah.

Kebijakan ini meliputi tarif timbal balik yang disesuaikan dengan tarif efektif yang diterapkan negara lain terhadap produk AS.

Di samping itu, AS juga menerapkan tarif dasar 10 persen untuk negara-negara di luar daftar tersebut, yang masih dapat ditingkatkan tergantung kondisi manufaktur AS.

Investor akan terus memantau perkembangan kebijakan ini, termasuk pengaruhnya terhadap hubungan dagang Indonesia-AS.

Berita Terkait

Awas! 4 Saham Ini Diawasi BEI, Termasuk Emiten BUMN
IHSG Tertekan Sentimen Global, Ini Daftar Saham Pilihan Analis!
Emas Antam Hari Ini: Harga Naik Jadi Rp 1.968.000
Harga Emas Antam Hari Ini Naik! Cek Rincian Lengkapnya di Sini
MR DIY RUPST: Laba Ditahan, Dana Cadangan Wajib Naik
Rekomendasi Saham BBCA, ELSA, KLBF, UNVR: Potensi Cuan Senin Ini!
BI Rate Turun, Kok Bunga Kredit Bank Digital Masih Mahal?
PTBA Bagi Dividen Rp332 Per Saham, Catat Jadwalnya!

Berita Terkait

Senin, 16 Juni 2025 - 10:57 WIB

Awas! 4 Saham Ini Diawasi BEI, Termasuk Emiten BUMN

Senin, 16 Juni 2025 - 10:02 WIB

IHSG Tertekan Sentimen Global, Ini Daftar Saham Pilihan Analis!

Senin, 16 Juni 2025 - 09:37 WIB

Emas Antam Hari Ini: Harga Naik Jadi Rp 1.968.000

Senin, 16 Juni 2025 - 09:17 WIB

Harga Emas Antam Hari Ini Naik! Cek Rincian Lengkapnya di Sini

Senin, 16 Juni 2025 - 07:12 WIB

MR DIY RUPST: Laba Ditahan, Dana Cadangan Wajib Naik

Berita Terbaru

sports

Bagnaia Aman, Marquez Gigit Jari: Bos Ducati Pilih Pecco!

Senin, 16 Jun 2025 - 11:32 WIB

finance

Awas! 4 Saham Ini Diawasi BEI, Termasuk Emiten BUMN

Senin, 16 Jun 2025 - 10:57 WIB