Kebijakan Tarif Impor Trump Berpotensi Tekan Dolar AS, Ini Sebabnya

- Penulis

Kamis, 13 Februari 2025 - 08:08 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM, JAKARTA — Kebijakan tarif impor Presiden Amerika Serikat Donald Trump berpotensi menjadi penghambat dolar AS meskipun pada awalnya akan memberikan dorongan positif terhadap greenback

“Dolar mungkin tidak menyukai tarif. Dalam skenario tarif AS terhadap negara-negara lain di dunia dan pembalasan penuh, dolar bisa melema,” tulis kepala strategi FX G-10 Bank of America Athanasios Vamvakidis dalam catatannya, dikutip dari Bloomberg, Kamis (13/2/2025).

Vamvakidis mengatakan jika Trump mengenakan tarif 10% atau 20% pada seluruh impor AS, maka negara-negara akan membalas. Hal tersebut akan membuat AS cenderung lebih rentan.

Baca Juga : Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Kamis 13 Februari 2025

“Semua orang akan mengalami nasib yang lebih buruk, tapi Amerika Serikat akan mengalami nasib yang lebih buruk,” katanya. 

Menurut Vamvakidis, perlindungan perdagangan akan meningkat paling besar di AS, maka negara-negara lain di dunia akan terus melakukan perdagangan satu sama lain seperti sebelumnya atau bahkan mungkin mengurangi perlindungan perdagangan satu sama lain sebagai respons terhadap tarif AS.

Baca Juga :  Bakal Bagikan Dividen Tahun Ini, BRI Proyeksikan NilainyaSekitar 80% - 85% dari Laba

Baca Juga : : Pasar Nantikan Data Inflasi AS, Dolar AS Melandai

Dia menambahkan, hal tersebut akan berdampak negatif pada produktivitas jangka panjang AS, menantang eksepsionalisme AS dan pada gilirannya melemahkan dolar AS dalam jangka panjang.

Sejauh ini, tarif AS telah mengangkat mata uang cadangan dunia berkat daya tariknya karena tarif tersebut berisiko mengganggu arus perdagangan global dan meningkatkan risiko inflasi di AS. Indeks Bloomberg Dollar Spot menguat sekitar 7% sejak titik terendahnya pada akhir September, didukung oleh ekspansi ekonomi AS yang kuat dan janji tarif baru terhadap sekutu dan musuh. 

Indeks tersebut melonjak lebih dari 1% minggu lalu segera setelah Trump mengumumkan tarif 25% pada impor dari Meksiko dan Kanada, namun mengurangi kenaikan ketika negara-negara tetangga AS membuat kesepakatan dengan Trump untuk menunda langkah-langkah tersebut. 

Baca Juga :  Tarif Trump 32%: Ancaman PHK Massal & IHSG Melemah di Indonesia

Selain itu, baru-baru ini AS mengatakan pihaknya berencana untuk mulai mengenakan pungutan sebesar 25% pada seluruh impor aluminium dan baja, yang berlaku efektif tanggal 12 Maret, yang mengancam akan mengganggu perdagangan logam global, yang digunakan dalam beragam industri mulai dari mobil hingga infrastruktur.

Negara-negara di seluruh dunia kini mencoba bernegosiasi dengan AS. Tokyo telah meminta Trump untuk mengecualikan perusahaan-perusahaan Jepang dari tarif baja dan aluminium baru. 

Sementara itu, kepala perdagangan Uni Eropa Maros Sefcovic berbicara dengan tiga anggota penting pemerintahan Trump tentang menemukan solusi terhadap perselisihan perdagangan trans-Atlantik.

Track all markets on TradingView

Berita Terkait

BNI Bagikan Dividen Rp 13,95 Triliun: Catat Jadwal Lengkapnya!
ABMM Investama Bagi Dividen Jumbo Rp421 Miliar dari Laba 2024
Apple Pindahkan Produksi iPhone ke India: Strategi Baru Hindari Perang Dagang
7 Ekstensi Chrome Ampuh Tingkatkan Produktivitas Kerja & Kuliah
TBS Energi Utama (TOBA) Tebar Dividen 10 Juta Dollar AS
Raih Cuan: Fakta Pendapatan 1 Juta Views YouTube & Cara Menghitungnya!
Sri Mulyani Ungkap Bocoran Hasil Positif Negosiasi Tarif Terbaru!
BRI Salurkan KUR Rp42,23 Triliun: Dukung UMKM di Kuartal I-2025

Berita Terkait

Sabtu, 26 April 2025 - 04:35 WIB

ABMM Investama Bagi Dividen Jumbo Rp421 Miliar dari Laba 2024

Sabtu, 26 April 2025 - 04:20 WIB

Apple Pindahkan Produksi iPhone ke India: Strategi Baru Hindari Perang Dagang

Sabtu, 26 April 2025 - 02:39 WIB

7 Ekstensi Chrome Ampuh Tingkatkan Produktivitas Kerja & Kuliah

Sabtu, 26 April 2025 - 00:39 WIB

TBS Energi Utama (TOBA) Tebar Dividen 10 Juta Dollar AS

Sabtu, 26 April 2025 - 00:27 WIB

Raih Cuan: Fakta Pendapatan 1 Juta Views YouTube & Cara Menghitungnya!

Berita Terbaru