Kebijakan Tarif Baru Trump: Bursa Asia Dibuka dengan Tren Melemah

Avatar photo

- Penulis

Kamis, 3 April 2025 - 07:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com SINGAPURA. Gejolak pasar keuangan melanda dunia menyusul pengumuman Presiden AS Donald Trump terkait penerapan tarif impor yang lebih tinggi dari perkiraan. Peristiwa ini memicu penurunan tajam di pasar saham, lonjakan harga obligasi, penguatan dolar AS, dan antisipasi penurunan pasar Asia pada perdagangan 3 April 2023. Pengumuman tersebut menimbulkan kekacauan dalam perdagangan global dan rantai pasokan internasional.

Kontrak berjangka Nasdaq anjlok 4%, dipimpin oleh saham-saham teknologi. China, yang dikenakan tarif tambahan 34% di atas tarif 20% sebelumnya, menjadi pusat perhatian mengingat perannya sebagai pusat manufaktur signifikan. Saham Apple, misalnya, turun hampir 7% dalam perdagangan setelah jam bursa.

Kontrak berjangka indeks S&P 500 ambruk 3,3%, sementara kontrak berjangka Nikkei merosot lebih dari 4%. Bursa saham Australia pun turut terdampak, dibuka dengan penurunan 2%.

Dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang, kecuali yen Jepang yang menjadi aset safe haven dan melonjak hingga mencapai 148,15 per dolar.

Baca Juga :  Indosat Serap Rp 2,63 Triliun Capex di Kuartal Pertama 2025

Harga emas berada di ambang rekor tertinggi baru, dan kontrak berjangka Treasury AS melonjak seiring meningkatnya kekhawatiran akan perlambatan ekonomi AS.

Trump Umumkan Tarif 10% untuk Semua Impor, Beberapa Negara Kena Tarif Lebih Tinggi

Sementara itu, harga minyak mentah, yang seringkali menjadi indikator pertumbuhan global, turun lebih dari 2%, dengan kontrak berjangka minyak mentah AS berada di level US$ 69,73 per barel.

Trump mengumumkan tarif dasar 10% untuk semua impor, namun beberapa negara mitra dagang dikenai tarif jauh lebih tinggi. Asia menjadi wilayah yang paling terdampak.

Selain tarif 34% untuk China, Jepang dikenai tarif 24%, Vietnam 46%, dan Korea Selatan 25%. Uni Eropa juga terkena dampak dengan pungutan 20%.

ETF Vietnam milik Van Eck anjlok lebih dari 8% dalam perdagangan setelah jam bursa.

Trump juga menutup celah yang selama ini digunakan untuk pengiriman paket bernilai rendah dari China, langkah yang berpotensi merugikan pengecer daring raksasa di negara tersebut.

Baca Juga :  Begini Penjelasan Google Usai Rupiah Mendadak Menguat ke Level Rp 8.170 Per Dolar AS

Diperkirakan mitra dagang akan merespons dengan tindakan balasan, yang berpotensi menyebabkan kenaikan harga secara signifikan.

Wall Street: Dow, S&P 500 dan Nasdaq Ditutup Menguat, Pasar Menanti Tarif Trump

“Kami akan mengklasifikasikan serangkaian tarif ini sebagai ‘lebih buruk dari skenario terburuk’ yang dikhawatirkan Wall Street,” ujar analis Wedbush, menunjuk pada dampak keras terhadap rantai pasokan teknologi di Taiwan dan China.

Suku bunga berjangka AS melonjak karena investor mempertimbangkan kemungkinan perlambatan pertumbuhan AS dan peningkatan peluang penurunan suku bunga.

“Tingkat tarif yang diumumkan pagi ini jauh melampaui ekspektasi, dan jika tidak segera dinegosiasikan, ekspektasi akan resesi di AS akan meningkat tajam,” jelas analis pasar IG, Tony Sycamore.

Berita Terkait

NICL Bagi Dividen Rp15, Peluang Investasi Saham Nikel?
Emiten Healthcare: Kenapa Sekarang ‘Tertatih’, Tapi Tetap Cuan Jangka Panjang?
Dividen Jumbo BUMN Mengalir ke Negara, Dampaknya?
Akhir Tahun IHSG 7600+, Ini Daftar Saham Potensi Cuan!
Kadin Kirim 5.000 Pekerja Migran, Negara Mana Saja?
Haiyanto Borong Saham ELSA, Kuasai Saham Individu Terbesar Elnusa
Lucy Guo, Miliarder Muda: Pilih Drop Out Kuliah Demi Beasiswa Thiel
Iran Serang Israel, Bursa Saham Teluk Bergejolak! Investor Panik?

Berita Terkait

Minggu, 15 Juni 2025 - 23:42 WIB

NICL Bagi Dividen Rp15, Peluang Investasi Saham Nikel?

Minggu, 15 Juni 2025 - 21:57 WIB

Emiten Healthcare: Kenapa Sekarang ‘Tertatih’, Tapi Tetap Cuan Jangka Panjang?

Minggu, 15 Juni 2025 - 21:52 WIB

Dividen Jumbo BUMN Mengalir ke Negara, Dampaknya?

Minggu, 15 Juni 2025 - 21:07 WIB

Akhir Tahun IHSG 7600+, Ini Daftar Saham Potensi Cuan!

Minggu, 15 Juni 2025 - 20:22 WIB

Kadin Kirim 5.000 Pekerja Migran, Negara Mana Saja?

Berita Terbaru

technology

Smartwatch Canggih, Peringatan Gempa Bumi di Pergelangan Tangan!

Senin, 16 Jun 2025 - 02:17 WIB

Uncategorized

Taman Balekambang, Me Time Asyik di Tengah Kota Solo

Senin, 16 Jun 2025 - 01:57 WIB

politics

Prabowo ke Singapura-Rusia, Dasco & Gibran Lepas di Bandara!

Senin, 16 Jun 2025 - 01:37 WIB

Family And Relationships

Gustiwiw Meninggal, Ibunda: Pamit Sehat Bikin Konten, Sempat Tak Percaya

Senin, 16 Jun 2025 - 01:32 WIB