Antisipasi publik terhadap hasil tes DNA yang melibatkan Lisa Mariana, anaknya berinisial CA, dan Ridwan Kamil semakin meningkat. Diperkirakan, hasil krusial ini akan diumumkan dalam kurun waktu 10 hari ke depan. Konfirmasi ini datang dari John Boy Nababan, kuasa hukum Lisa Mariana, setelah kliennya rampung menjalani pengambilan sampel di Bareskrim Polri pada Kamis (7/8).
Menyampaikan perkembangannya kepada awak media, John Boy Nababan menyatakan, “Kita tinggal menunggu hasilnya, mungkin 10 hari paling lama. Namun, jika prosesnya lebih cepat, kami akan segera dikabari.”
John juga mengutarakan kepuasannya terhadap kelancaran proses pengambilan sampel. Ia menyebut bahwa seluruh prosedur dilaksanakan secara profesional oleh tim Pusdokkes Mabes Polri.
“Kami sangat berterima kasih kepada Pusdokkes dari Mabes Polri, mereka sangat baik dan profesional dalam menjalankan tugas ini,” imbuhnya.
Adapun sampel yang diambil dalam pemeriksaan genetik ini meliputi air liur dan darah, memastikan akurasi hasil yang akan diperoleh.
Menanggapi ekspektasi publik, John menegaskan bahwa pihaknya memilih untuk tidak berspekulasi atau mencoba mengintervensi hasil resmi yang akan diumumkan.
“Kita harus menghormati hasil yang akan dikeluarkan oleh kepolisian. Tidak etis bagi kita untuk mengintervensi atau menerka-nerka,” tegas John.
Ia menambahkan bahwa perselisihan antara Lisa Mariana dan Ridwan Kamil kini dianggap telah mencapai tahap final. Pihaknya menaruh harapan besar agar hasil tes DNA ini dapat memberikan jawaban tuntas dan solusi bagi permasalahan yang ada.
“Harapan kami jelas, agar segalanya menjadi lebih baik. Ini sudah final. Permasalahan antara Lisa Mariana dan Ridwan Kamil ini sudah final. Semoga ke depannya bisa lebih baik dan menjadi solusi bersama,” pungkas John, mengakhiri pernyataannya.
Sebagai informasi tambahan, tes DNA yang dimaksud melibatkan tiga pihak utama: Ridwan Kamil, Lisa Mariana, dan anak berinisial CA. Anak tersebut menjadi fokus dalam laporan yang diajukan Ridwan Kamil terhadap Lisa Mariana, yang sebelumnya mencuat ke publik terkait isu dugaan perselingkuhan.