Kandidat Dirjen UNESCO Puji Kekayaan dan Keberagaman Budaya Indonesia

Avatar photo

- Penulis

Rabu, 7 Mei 2025 - 10:40 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – , Jakarta – Kandidat Direktur Jenderal UNESCO, Khaled el-Enany, mengapresiasi kontribusi Indonesia terhadap warisan budaya global. Profesor Egiptologi dari Helwan University ini memuji kekayaan dan keunikan budaya Indonesia.

“Indonesia memiliki posisi penting dalam visi saya untuk UNESCO, karena mencerminkan nilai-nilai yang diperjuangkan organisasi ini,” ungkap Khaled kepada Tempo di kediaman Dubes Mesir, Jakarta Pusat, Selasa, 6 Mei 2025.

Mantan Menteri Pariwisata dan Purbakala Mesir ini menjelaskan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”—yang berarti “berbeda-beda tetapi tetap satu”—sebagai cerminan misi UNESCO untuk mempersatukan dunia melalui penghargaan terhadap keberagaman budaya.

Khaled menekankan bahwa dengan lebih dari 600 kelompok etnis dan 700 bahasa daerah, keberagaman Indonesia menunjukkan potensi luar biasa dari pluralisme budaya.

Ia bahkan terkesan dengan Terowongan Silaturahmi yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta. Baginya, terowongan ini simbol komitmen negara dalam mendukung kerukunan antarumat beragama.

Khaled menyoroti bahwa kekayaan budaya Indonesia belum mendapatkan pengakuan global yang memadai dalam konteks UNESCO.

Baca Juga :  Misteri Hurrem Sultan: Selir Ukraina, Bangsawan Italia, atau Penyihir Rusia? Perempuan Paling Berpengaruh di Ottoman

Ia berharap peningkatan yang signifikan, tidak hanya dalam jumlah situs warisan, tetapi juga dalam keterlibatan dan dukungan yang lebih komprehensif terhadap pelestarian warisan budaya.

“Situs warisan budaya bukan sekadar simbol; harus menjadi warisan yang hidup—untuk pendidikan, partisipasi masyarakat, dan pemahaman antarbudaya,” tegasnya.

Melihat Indonesia sebagai destinasi wisata global terkemuka, Khaled mendorong promosi wisata budaya yang terencana dan berkelanjutan. Ia juga mendukung integrasi pembangunan ekonomi dengan perlindungan warisan budaya, identitas lokal, dan kohesi sosial.

“UNESCO harus membimbing negara-negara dalam mengembangkan strategi pariwisata berkelanjutan, menyeimbangkan peluang ekonomi dengan pelestarian keaslian, keanekaragaman hayati, dan ekosistem,” tambahnya.

Kunjungan Khaled ke Indonesia pada 6 Mei 2025 merupakan bagian dari kampanye kandidat Direktur Jenderal UNESCO. Ia dijadwalkan bertemu beberapa menteri Indonesia, termasuk Menteri Kebudayaan Fadli Zon.

Khaled telah mengunjungi banyak negara untuk memperkenalkan programnya dan mendengarkan aspirasi masyarakat internasional terkait pendidikan, sains, dan kebudayaan.

Pemilihan Direktur Jenderal UNESCO akan berlangsung Oktober mendatang.

Baca Juga :  Pastor Bandung Antre 3 Jam untuk Melayat Paus Fransiskus

“Saya keliling dunia untuk mendengarkan. Saya ingin belajar dari mereka,” ujarnya.

Menurut The African Report, Khaled (53 tahun) lahir dan besar di distrik Roda, sebuah pulau di Sungai Nil, Kairo. Ia putra seorang insinyur dan guru bahasa Prancis.

Sebelum menjadi ahli Mesir Kuno, Khaled berprofesi sebagai pemandu wisata. Setelah meraih gelar sarjana, ia melanjutkan studi Egyptologi, memperoleh gelar master di Universitas Helwan (1996) dan doktor di Universitas Montpellier III, Prancis (1997-2001).

Khaled bergabung dengan Institut Arkeologi Oriental Prancis di Kairo (2002) sebagai peneliti dan anggota dewan.

Sebagai anggota kehormatan Masyarakat Mesir Kuno Prancis dan Institut Arkeologi Jerman, ia menjabat sebagai Direktur Jenderal Museum Nasional Peradaban Mesir (2014), dan Museum Mesir di Kairo (2015-2016).

Khaled menjabat sebagai Menteri Peninggalan Purbakala (2016-2019), dan Menteri Pariwisata (2019-2022).

Pilihan Editor: Kunjungi Indonesia, Kandidat Dirjen UNESCO Perkenalkan Program Kerja

Berita Terkait

Luna Maya dan Maxime Bouttier Jalani Melukat: Pertanda Pernikahan?
Maxime Bouttier: Profil Lengkap, Karir, dan Kisah Cintanya dengan Luna Maya
Konklaf Vatikan: Makna Asap Hitam Putih Penentu Paus Baru
BI Kalteng Meriahkan Festival Literasi Harati 2025 dengan Bedah Buku & Lomba
Wisata Sejarah Berbasis Digital, Wamenkomdigi: Silakan Dieksplor, Konsepnya Dipertajam
Panduan Lengkap Wisatawan: Hal Penting yang Harus Diketahui Sebelum ke Vatikan
Kisah Haru Ibunda Luna Maya, Profil Desa Maya di Momen Siraman Putri Tersayang
Menelusuri Jejak Calcada Portuguesa: Dari Makau yang Eksotis Hingga Lisboa yang Klasik

Berita Terkait

Kamis, 8 Mei 2025 - 00:51 WIB

Luna Maya dan Maxime Bouttier Jalani Melukat: Pertanda Pernikahan?

Kamis, 8 Mei 2025 - 00:35 WIB

Maxime Bouttier: Profil Lengkap, Karir, dan Kisah Cintanya dengan Luna Maya

Rabu, 7 Mei 2025 - 18:56 WIB

Konklaf Vatikan: Makna Asap Hitam Putih Penentu Paus Baru

Rabu, 7 Mei 2025 - 16:55 WIB

BI Kalteng Meriahkan Festival Literasi Harati 2025 dengan Bedah Buku & Lomba

Rabu, 7 Mei 2025 - 13:03 WIB

Wisata Sejarah Berbasis Digital, Wamenkomdigi: Silakan Dieksplor, Konsepnya Dipertajam

Berita Terbaru

Uncategorized

Yamal Bikin Status Emoji Pedih, Fans Barca Makin Merana?

Kamis, 8 Mei 2025 - 03:00 WIB

entertainment

StereoWall Ungkap Makna Luka dan Kehilangan di Album Baru

Kamis, 8 Mei 2025 - 02:36 WIB

finance

Jadwal Lengkap Dividen Indika Energy

Kamis, 8 Mei 2025 - 02:31 WIB

Family And Relationships

Psikolog Ungkap: Hindari 12 Kata Ini Saat Bicara dengan Anak!

Kamis, 8 Mei 2025 - 02:23 WIB