Berikut adalah artikel berita yang telah ditingkatkan:
—
Ambisi Legenda Zainal Abidin: Bawa Timnas Malaysia ke Piala Dunia!
Impian besar bagi sepak bola Negeri Jiran kini mengemuka. Datuk Zainal Abidin Hassan, salah satu legenda hidup Timnas Malaysia, secara terbuka menyatakan keinginannya untuk melihat Harimau Malaya berlaga di pentas Piala Dunia. Ambisi ini muncul setelah menyaksikan performa impresif skuad asuhan Peter Cklamovski.
Pernyataan ambisius ini bukan tanpa dasar. Zainal Abidin terinspirasi oleh kemenangan telak Timnas Malaysia 4-0 atas rival berat, Vietnam, pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Asia 2027, 10 Juni lalu. Laga yang berlangsung di hadapan publik sendiri, Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, itu menjadi panggung pembuktian bagi Harimau Malaya.
Kemenangan gemilang tersebut memang mengejutkan banyak pihak, meskipun tak sedikit pula yang telah memprediksinya berkat kontribusi pemain naturalisasi. Namun, ada aspek menarik di balik performa Harimau Malaya kala itu: para pemain naturalisasi yang tampil bukanlah nama-nama langganan yang biasa memperkuat Malaysia di ajang internasional. Melainkan, mereka adalah para pemain keturunan yang baru saja merampungkan proses naturalisasi dalam dua bulan terakhir oleh Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM), dengan sebagian besar berasal dari Amerika Selatan, termasuk Argentina dan Brasil.
Keyakinan inilah yang semakin mengukuhkan tekad Zainal Abidin untuk melihat Timnas Malaysia menjejakkan kaki di panggung Piala Dunia. Baginya, ambisi tersebut bukanlah sekadar mimpi di siang bolong, melainkan target yang realistis, asalkan skuad Harimau Malaya mampu mempertahankan konsistensi performa luar biasa, serupa dengan saat menaklukkan Vietnam. Saking kuatnya keyakinan ini, Zainal Abidin bahkan bersumpah untuk tidak akan pensiun dari dunia sepak bola selama ia belum menyaksikan Malaysia berlaga di Piala Dunia. “Saya tidak akan pensiun selama Malaysia belum ikut Piala Dunia,” tegasnya.
Namun, ambisi tersebut patut diimbangi dengan realitas tantangan yang ada. Sebelum memimpikan Piala Dunia, Timnas Malaysia harus terlebih dahulu membuktikan diri di kancah regional. Kualifikasi Piala Asia 2027 menjadi rintangan pertama yang krusial; Harimau Malaya wajib keluar sebagai juara grup di putaran ketiga. Kegagalan meraih status juara grup tidak hanya berarti gugurnya impian ke Piala Asia 2027, tetapi juga mempertanyakan dasar optimisme masyarakat terhadap peluang lolos ke Piala Dunia di masa mendatang.
Meski Timnas Malaysia kini tampak memiliki kekuatan baru berkat para pemain naturalisasi keturunan, kekuatan ini bukanlah jaminan mutlak. Jalan menuju Piala Dunia masih teramat panjang, tidak hanya menuntut penantian lebih dari lima tahun, tetapi juga persiapan yang luar biasa. Peter Cklamovski dan stafnya harus memastikan persiapan matang serta pembentukan skuad yang benar-benar solid untuk menghadapi setiap babak kualifikasi; tanpa itu, lolos ke turnamen paling bergengsi di dunia sepak bola adalah kemustahilan.
Dalam konteks ini, opsi bagi Malaysia untuk berpartisipasi dalam pemilihan tuan rumah Piala Dunia mungkin terlihat lebih realistis dibandingkan bersaing ketat melalui jalur kualifikasi. Akankah Harimau Malaya mampu mewujudkan kejutan besar yang dinanti, atau justru harus menghadapi kenyataan pahit dalam perjalanan menuju ambisi Piala Dunia? Menarik untuk dinantikan.
—