Kinerja Melesat Jasa Marga (JSMR): Laba Meroket 49% di Kuartal I 2025, Prospek Cerah Disokong Tarif Tol dan Ekspansi Jaringan
JAKARTA – Emiten operator jalan tol terkemuka, PT Jasa Marga Tbk (JSMR), mencatatkan kinerja finansial yang mengesankan pada Kuartal I-2025. Perusahaan pelat merah ini diproyeksikan akan terus melaju dengan tren positif sepanjang tahun, didukung oleh penyesuaian tarif tol yang strategis dan ekspansi jaringan jalan tol yang berkelanjutan. Meskipun dihadapkan pada tantangan biaya dan dinamika musiman, fundamental JSMR tetap kokoh.
Dalam laporan keuangan Kuartal I-2025, Jasa Marga (JSMR) berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 927,49 miliar. Capaian ini merefleksikan pertumbuhan signifikan sebesar 49,47% secara tahunan (*year-on-year*). Meskipun demikian, laba bersih tercatat menurun 32,9% secara kuartalan (*quarter-on-quarter*), sebuah fenomena yang lazim terjadi akibat efek musiman dari puncak lalu lintas saat libur akhir tahun.
Di sisi pendapatan, JSMR mencatatkan angka Rp 6,45 triliun, meningkat 6,78% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan pendapatan ini utamanya didorong oleh implementasi kenaikan tarif yang diberlakukan sepanjang tahun 2024 hingga awal 2025, serta rekonsolidasi ruas tol Gempol–Pandaan pasca-akuisisi kembali Dinfra.
Menurut Richard Jonathan Halim, Analis dari Ciptadana Sekuritas Asia, tren kenaikan pendapatan tol Jasa Marga diperkirakan akan berlanjut, didorong oleh operasional ruas-ruas baru. Sebagai contoh, ruas Klaten–Prambanan akan mulai beroperasi pada Kuartal II-2025, diikuti oleh tiga ruas tambahan di Kuartal IV yang semuanya terintegrasi dengan jaringan tol Trans Jawa. Ini menjadi katalis penting bagi pertumbuhan jangka menengah perseroan.
Lebih lanjut, Richard juga menyoroti penyesuaian tarif terbaru yang berlaku di ruas Semarang ABC dan Bogor Outer Ring Road, dengan rata-rata kenaikan 4,9%. Kebijakan penyesuaian tarif ini, sebagaimana diungkapkan dalam risetnya pada Jumat (2/5), akan turut berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan pendapatan puncak (*top-line*) JSMR.
Jasa Marga (JSMR) Perkenalkan Teknologi Perbaikan Jalan Cepat dan Ramah Cuaca
Dengan mempertimbangkan berbagai faktor tersebut, Richard memproyeksikan pendapatan tol JSMR akan mencapai Rp 19,8 triliun pada tahun 2025, dan meningkat menjadi Rp 21,5 triliun di tahun 2026. Estimasi laba bersih perseroan diperkirakan sebesar Rp 3,5 triliun pada 2025 dan Rp 3,8 triliun pada 2026. Selain itu, potensi peningkatan laba tambahan masih terbuka lebar melalui strategi ‘asset recycling’ atau monetisasi pelepasan konsesi ruas tol, meskipun skenario ini belum sepenuhnya terintegrasi dalam proyeksi saat ini.
Berlandaskan analisis mendalam, Ciptadana Sekuritas mempertahankan rekomendasi *’Buy’* untuk saham JSMR, menetapkan target harga optimis di Rp 5.300 per saham. Prospek positif ini diperkuat oleh realisasi penyesuaian tarif tol, kemajuan proyek-proyek jalan tol baru, serta upaya efisiensi dalam struktur pembiayaan perseroan.
Kendati demikian, investor disarankan untuk tetap mencermati beberapa risiko potensial. Ini meliputi ancaman perlambatan ekonomi, potensi stagnasi pertumbuhan volume lalu lintas pasca-penyesuaian tarif, dan kemungkinan munculnya regulasi baru yang dapat memengaruhi atau menghambat kinerja perseroan di masa mendatang.