JP Morgan Serok Saham BBRI: Investor Global Kembali Percaya?

Avatar photo

- Penulis

Kamis, 3 Juli 2025 - 19:34 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com JAKARTA. Setelah sempat ditinggalkan oleh sejumlah investor global, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) kini kembali menarik perhatian yang signifikan. Daya tarik ini terlihat jelas dari langkah investor global raksasa, JPMorgan Chase & Co., yang kembali memborong saham Bank BRI secara masif pada kuartal II/2025.

Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, JPMorgan dilaporkan telah mengakumulasi sebanyak 117,42 juta saham Bank BRI sepanjang periode April hingga Juni 2025. Akumulasi ini menjadikan total kepemilikan mereka pada saham BBRI mencapai 1,54 miliar saham. Aksi beli yang signifikan ini sekaligus mencerminkan pembalikan arah strategi JPMorgan, mengingat pada kuartal I/2025, bank investasi terbesar asal Amerika Serikat ini justru melepas lebih dari 500 juta saham Bank BRI.

Keputusan JPMorgan untuk memborong saham BBRI ini terjadi di tengah aksi jual yang mereka lakukan terhadap dua emiten bank blue chip lainnya, yaitu PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Kondisi ini mengindikasikan bahwa saham Bank Rakyat Indonesia kini menjadi fokus utama bagi investor institusi besar di tengah berlangsungnya koreksi pasar. Meskipun kinerja saham BBRI masih menunjukkan tekanan dan ditutup di level Rp 3.700 per lembar pada 1 Juli 2025, langkah JPMorgan mengisyaratkan adanya pandangan lebih mendalam dari investor institusional. Mereka melihat fondasi bisnis yang kuat serta strategi transformasi jangka panjang yang konsisten dari Bank BRI.

Reza Priyambada, Direktur Reliance Sekuritas Indonesia Tbk., memberikan pandangannya terkait fenomena ini. Menurutnya, langkah JPMorgan menambah kepemilikan saham BBRI di tengah pelemahan pasar bukan sekadar sinyal investasi untuk memanfaatkan momentum, melainkan juga cerminan dari market trust atau kepercayaan pasar terhadap arah transformasi dan fondasi fundamental bisnis Bank BRI yang solid. Reza menambahkan, dengan strategi jangka panjang yang konsisten serta tata kelola yang transparan, Bank BRI siap menjadi pilar utama dalam pemulihan pasar dan pertumbuhan inklusif nasional di masa mendatang.

Pernyataan ini sejalan dengan penegasan Direktur Utama Bank BRI, Hery Gunardi, mengenai strategi transformasi yang sedang dijalankan perseroan. “Meskipun saat ini saham BBRI sedang mengalami tekanan seiring dengan kondisi pasar, namun secara fundamental masih kokoh, dengan dukungan fondasi bisnisnya yang kuat juga strategi transformasi,” ujar Hery dalam keterangan resmi pada Kamis (3/7).

Optimisme pasar terhadap kinerja Bank BRI juga didukung oleh konsensus para analis. Mengutip data Bloomberg, dari total 36 analis yang memantau, sebanyak 31 analis merekomendasikan “beli” dan 5 merekomendasikan “tahan” untuk saham BBRI. Mereka menetapkan target harga rata-rata 12 bulan ke depan sebesar Rp 4.703,61, yang menawarkan potensi imbal hasil sekitar 27,1% dari harga penutupan awal bulan ini, Selasa (1/7).

Lebih lanjut, Direktur Utama Bank BRI, Hery Gunardi, menegaskan komitmen perusahaan dalam mengakselerasi transformasi melalui program BRIVolution Reignite. Transformasi ini mencakup penguatan beragam aspek, mulai dari bisnis inti, tata kelola perusahaan, manajemen risiko, hingga digitalisasi operasional. Seluruh inisiatif ini dirancang untuk mewujudkan visi BRI menjadi The Most Profitable Bank di Asia Tenggara pada tahun 2030.

“Kami tetap fokus pada penguatan fundamental baik dari sisi pendanaan, penyaluran kredit yang berkualitas, peningkatan kapabilitas digital, penerapan manajemen risiko yang memadai hingga pengembangan SDM,” jelas Hery. Ia menambahkan bahwa transformasi ini tidak hanya sejalan dengan koridor pembangunan nasional Asta Cita Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, tetapi juga menunjukkan keseriusan Bank BRI dalam menjalankan mandatnya sebagai bank milik negara dan rakyat Indonesia.

Hery juga menekankan bahwa Bank BRI terus menunjukkan komitmen tinggi terhadap prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG), bahkan di tengah proses penegakan hukum yang sedang berjalan terkait dugaan pengadaan mesin EDC periode 2020–2024. Menurutnya, langkah ini merupakan bagian integral dari strategi Bank BRI untuk menjaga kepercayaan pasar, menunjukkan bahwa meskipun tantangan muncul, perusahaan tetap solid dalam mematuhi regulasi dan menjaga kelangsungan bisnis secara berkelanjutan.

Berita Terkait

Debt Collector Culik Kepala Cabang Bank di Parkiran Supermarket?
Immanuel Ebenezer Sebut Irvian Bobby ‘Sultan’: Ada Apa?
Immanuel Ebenezer Ditangkap KPK: Dulu Bilang Gaji Rp 42 Juta Cukup!
Riza Chalid Buron! Resmi Jadi DPO, Dicari Kejaksaan Agung
Lisa Mariana Penuhi Panggilan KPK Terkait Kasus Korupsi Iklan Bank BJB yang Seret Nama Ridwan Kamil
BSU 2025: Rp600 Ribu Cair! Cek Syarat, Jadwal, dan Caranya
Saham Libur! BEI Tutup Hari Ini, Cuti Bersama Proklamasi
Dasco Usul: Tantiem Pejabat BUMN Dihapus, Hemat Negara Rp 18 Triliun!

Berita Terkait

Senin, 25 Agustus 2025 - 05:44 WIB

Debt Collector Culik Kepala Cabang Bank di Parkiran Supermarket?

Minggu, 24 Agustus 2025 - 08:36 WIB

Immanuel Ebenezer Sebut Irvian Bobby ‘Sultan’: Ada Apa?

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 11:23 WIB

Immanuel Ebenezer Ditangkap KPK: Dulu Bilang Gaji Rp 42 Juta Cukup!

Jumat, 22 Agustus 2025 - 16:01 WIB

Riza Chalid Buron! Resmi Jadi DPO, Dicari Kejaksaan Agung

Jumat, 22 Agustus 2025 - 13:41 WIB

Lisa Mariana Penuhi Panggilan KPK Terkait Kasus Korupsi Iklan Bank BJB yang Seret Nama Ridwan Kamil

Berita Terbaru

Public Safety And Emergencies

Jurnalis Antara Dianiaya Polisi Saat Liput Demo DPR!

Senin, 25 Agu 2025 - 21:08 WIB