Jokowi Ungkap Banyak Kader Unggul di PPP, Tegaskan Pilih Berlabuh di PSI
Presiden Republik Indonesia ke-7, Joko Widodo (Jokowi), secara tegas menyatakan pandangannya tentang bursa calon ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sekaligus menegaskan pilihannya untuk berada di Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Pernyataan ini sontak menjadi sorotan publik dan pemerhati politik nasional.
Dalam kesempatan menjawab pertanyaan wartawan di Solo, Jawa Tengah, pada Jumat, 6 Juni 2025, Presiden Joko Widodo secara terbuka menyampaikan pandangannya mengenai bursa kepemimpinan di Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Ia meyakini banyak kader di tubuh PPP yang memiliki kualitas unggul dan mumpuni untuk memimpin partai. “Yang di PPP saya kira banyak calon-calon ketua umum yang jauh lebih baik, yang punya kapasitas, kapabilitas, punya kompetensi. Banyak calon yang dipilih, banyak sekali,” ujar Jokowi, sebagaimana dikutip dari *Tribunnews.com*.
Namun, secara mengejutkan, ketika disinggung mengenai posisi politiknya, Jokowi langsung menegaskan, “Saya di PSI saja lah.” Pernyataan singkat namun lugas ini sekaligus menepis spekulasi ketertarikan partai politik lain terhadap dirinya. “Ya nggak tahu, di PSI saja, dicalonkan juga belum,” tambahnya, merujuk pada kemungkinan pencalonan dirinya di partai.
Pernyataan tegas Jokowi untuk memilih PSI seolah mengamini harapan besar dari internal partai berlambang bunga mawar tersebut. Sebelumnya, pada 13 Mei 2025, Wakil Ketua Umum PSI, Andy Budiman, secara terang-terangan mengungkapkan harapannya agar Presiden Jokowi bersedia mencalonkan diri menjadi ketua umum PSI. “Apakah Pak Jokowi akan menjadi calon? Kita doakan, Mas,” ujar Andy kala itu dalam konferensi pers di Kantor DPP PSI, Jakarta.
Proses seleksi ketua umum di PSI ini juga menekankan sistem ‘One Man One Vote’, yang konon terinspirasi dari visi Jokowi dalam membangun partai politik yang terbuka. Sekretaris Steering Committee (SC) Pemilu Raya PSI, Beni Papa, menguraikan sejumlah syarat ketat bagi bakal calon ketua umum. Setiap pendaftar wajib terdaftar sebagai anggota PSI yang dibuktikan dengan Kartu Tanda Anggota (KTA), serta harus mengantongi dukungan resmi minimal dari 5 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan 20 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PSI dari seluruh Indonesia. “Bakal calon ketua umum yang akan mendaftar sebagai ketua umum partai PSI wajib membawa surat dukungan resmi dari 5 DPW dan 20 DPD dari seluruh Indonesia,” tegas Beni.
Proses penjaringan bakal calon ketua umum PSI sendiri telah bergulir sejak 13 Mei 2025 dan dijadwalkan akan rampung dengan pengumuman resmi calon ketua umum pada 18 Juni 2025 mendatang. “Per tanggal 13 Mei hari ini akan berproses sampai tanggal 18 Juni itu akan dilakukan pengumuman calon ketua umum,” pungkas Beni, mengisyaratkan dinamika politik internal PSI yang patut ditunggu.