Ragamutama.com – , Solo – Mantan Presiden Joko Widodo masih belum mau mengungkap soal langkah politiknya bersama Partai Solidaritas Indonesia atau PSI. Meski sudah disematkan jaket berlogo gajah PSI, Jokowi mengatakan belum ada pembicaraan dengan pengurus partai itu untuk menjadikan dirinya Dewan Pembina.
Sebelumnya, para pengurus DPP PSI sowan ke kediaman Jokowi di Sumber, Solo, Jawa Tengah pada Kamis, 17 Juli 2025. Namun, Jokowi mengungkapkan dalam pertemuan itu belum ada pembicaraan soal dewan pembina. “Belum, belum ada pembicaraan ke arah dewan pembina,” kata Jokowi saat ditemui wartawan di kediamannya di Sumber pada Jumat, 18 Juli 2025.
Ia pun meminta wartawan untuk bertanya kepada PSI apakah akan menjadikannya dewan pembina atau tidak. “Ditanyakan ke PSI,” kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
PSI mulai besok akan melangsungkan kongres di Kota Solo selama dua hari. Kongres dilaksanakan untuk menetapkan calon ketua umum yang sebelumnya dipilih lewat pemilihan raya dengan sistem e-voting.
Dalam kongres, Jokowi dijadwalkan hadir sebagai narasumber dalam sesi diskusi dengan kader-kader PSI. “Saya hanya ingin memberikan motivasi. Biar yang muda-muda ini memiliki semangat yang baik dalam berpolitik untuk negara. Berpolitik untuk rakyat,” kata dia.
Adapun Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni berharap kehadiran Jokowi dalam sesi diskusi pada Sabtu besok akan memotivasi kader-kader untuk menjadikan PSI sebagai partai yangberkhidmat bagi rakyat dan bangsa Indonesia.
Saat ditanya adakah kemungkinan Jokowi akan bergabung dengan PSI atau menjadi Dewan Pembina partai itu, Raja Juli tidak menjawab gamblang.
“Di politik itu ada yang sifatnya formal dan informal, eksplisit maupun implisit. Acara PSI digelar di Solo, saya kira semua sudah paham kenapa di Solo, bahkan Gedung Graha Saba Buana ini propertinya Pak Jokowi. Saya kira itu adalah bagian dari simbol politik,” tutur dia.
Raja Juli menilai hal itu menunjukkan kepada publik tentang apa yang bersifat formal atau informal, yang eksplisit atau implisit. “Tapi apa pun bentuk dukungan Pak Jokowi kepada PSI, itu adalah energi dan vitamin bagi kami. Karena memang Pak Jokowi masih memiliki popularitas sangat baik di mata rakyat Indonesia atas keberhasilan beliau yang pernah memimpin negeri ini,” ucap dia.
Seperti diketahui Jokowi sejak menjadi Wali Kota Solo hingga Presiden RI dua periode merupakan kader PDI Perjuangan. Menjelang Pilpres 2024, hubungan PDIP dan Jokowi merenggang. PDIP dalam Pilpres mengajukan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md sebagai calon presiden dan wakil presiden. Namun, Jokowi justru mendukung Prabowo yang berpasangan dengan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka.
Pada Desember 2024, PDIP akhirnya memecat Jokowi dari partai karena dinilai melanggar kode etik partai sebab mendukung pasangan calon presiden-wakil presiden yang didukung partai lain.
Pilihan Editor: Problem Hukum Tentara Terlibat Penertiban Kawasan Hutan