Ragamutama.com – , Jakarta – Pihak penyelenggara Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025 di kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Cibiru, Bandung, berhasil mengungkap kasus kecurangan ujian. “Kami menemukan satu kasus joki dalam pelaksanaan UTBK,” ungkap Ahmad Mudzakir, Kepala Divisi Rekrutmen Mahasiswa Baru Direktorat Pendidikan UPI, pada Senin, 1 Mei 2025.
Pilihan Editor:Jurnalis Tempo Dipukul Polisi Saat Meliput Demo Hari Buruh di Semarang
Kejadian ini terungkap pada sesi ujian pagi, Ahad, 27 April 2025. Kecurigaan panitia muncul karena seorang peserta beberapa kali meminta izin ke kamar kecil. Menurut Ahmad, hal ini dinilai tidak wajar. Setelah diinterogasi dan diperiksa identitasnya, “Dari hasil scan KTP miliknya tampak tidak wajar,” jelasnya.
Setelah penyelidikan lebih lanjut, peserta tersebut mengakui perannya sebagai joki ujian. Ahmad menyatakan bahwa kasus ini akan diproses secara hukum sebagai tindakan pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang. Awalnya, pelaku dibawa ke kantor polisi terdekat. “Kemudian disarankan untuk dilaporkan ke Polda Jabar,” tambah Ahmad.
Beberapa pihak, termasuk anggota panitia UTBK UPI dan sopir pelaku joki, turut dimintai keterangan sebagai saksi. Ahmad menjelaskan bahwa proses hukum akan terus berjalan. “Sampai nanti kepolisian bisa mengungkap dalang di balik joki ini, kita menunggu informasi selanjutnya dari kepolisian,” ujarnya.
Kasus joki UTBK di UPI Cibiru menambah daftar kasus kecurangan yang sebelumnya telah diungkap panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru. Beberapa hari sebelumnya, terungkap tiga kasus serupa, dua di antaranya terjadi di kampus Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Bandung.
Kasus joki pertama di ISBI Bandung terjadi pada sesi keenam, Jumat, 25 April 2025. Joki yang bernama Lucas Valentino Nainggolan (LVN) dicurigai karena pengawas mengenali dirinya dari ujian sebelumnya di kampus yang sama.
Institut Teknologi Bandung (ITB) telah mengkonfirmasi bahwa LVN merupakan mahasiswa aktif ITB yang terlibat dalam praktik perjokian UTBK SNBT 2025. “ITB mengonfirmasi bahwa yang bersangkutan (LVN) benar merupakan mahasiswa aktif ITB,” kata Direktur Komunikasi dan Hubungan Masyarakat ITB, Neneng Nurlaela Arief, Kamis, 1 Mei 2025.
ITB menyatakan sangat menyesalkan tindakan LVN yang melanggar etika akademik. “Dengan segera kami melakukan langkah-langkah penegakan aturan akademik dan kemahasiswaan,” ujarnya.
Joki kedua di ISBI Bandung, Khamila Djibran, tertangkap pada Ahad, 27 April 2025. “Pengakuannya sama, dibayar Rp 30-50 juta dan yang menyuruh orangnya sama, berinisial Tn,” ungkap Redhiana Langen Tresna, Koordinator Pelaksana UTBK-SNBT 2025 ISBI Bandung kepada Tempo, Rabu, 30 April 2025.