Dalam dunia perfilman yang gemerlap, di mana setiap bintang diukur dari aksi dan karisma, Keanu Reeves kembali memukau publik bukan hanya dengan koreografi laga intens di *John Wick: Chapter 4*, tetapi juga dengan angka pendapatan yang fantastis. Sebuah fakta mengejutkan baru-baru ini terkuak: aktor ikonis ini dilaporkan menerima bayaran setara Rp 650 juta untuk setiap kata yang ia ucapkan dalam film tersebut.
Angka yang mencengangkan ini bukan isapan jempol belaka. Menurut laporan *Fandomwire*, sepanjang durasi film 169 menit tersebut, Keanu Reeves—yang saat itu berusia 58 tahun—hanya melontarkan sekitar 380 kata. Namun, di balik minimnya dialog, ia tetap mengantongi honor sebesar 15 juta dolar AS, atau setara dengan Rp 245 miliar. Jika dikalkulasi secara cermat, setiap kata yang diucapkan oleh Reeves memang dihargai sekitar 40.000 dolar AS, atau sekitar Rp 650 juta dalam kurs Rupiah.
Karakter John Wick memang sejak awal dirancang sebagai sosok yang hemat bicara, cenderung mengandalkan ekspresi wajah, gerak tubuh, dan aksi fisik untuk menyampaikan gejolak emosi dan narasi. Menariknya, pendekatan ini bukan tanpa disengaja; Keanu Reeves sendiri disebut turut berperan aktif dalam proses penyesuaian naskah, memangkas jumlah dialog demi mempertahankan intensitas visual dan kedalaman karakter. “Semakin sedikit bicara, semakin dalam tekanannya,” ungkap Keanu Reeves dalam sebuah wawancara terdahulu, menjelaskan filosofinya dalam menghidupkan karakter pembunuh bayaran legendaris itu.
Di luar nilai artistik dan performa aktingnya yang memukau, *John Wick: Chapter 4* juga sukses besar secara finansial. Film ini menduduki posisi sebagai film terlaris kedua dalam waralaba *John Wick*, dengan total pendapatan global lebih dari 240 juta dolar AS. Untuk memberikan gambaran, film pertamanya yang dirilis pada tahun 2014 mencetak 86 juta dolar, disusul oleh *Chapter 2* dengan 171 juta dolar, dan *Chapter 3 – Parabellum* yang menjadi paling sukses dengan 327 juta dolar.
Keanu Reeves, aktor kelahiran Beirut, Lebanon, pada 2 September 1964, telah lama menjadi salah satu nama paling ikonik dan dicintai di jagat perfilman modern. Lintasan kariernya membentang luas melintasi berbagai genre, dari drama yang menyentuh, komedi romantis yang memikat, hingga saga laga futuristik yang mendunia. Namun, harus diakui, dalam satu dekade terakhir, peran John Wick-lah yang secara tak terbantahkan melekat erat dan menegaskan kembali reputasinya sebagai bintang aksi kelas dunia yang tak tertandingi.
Ketika film *John Wick* pertama kali dirilis pada tahun 2014, tak seorang pun menyangka bahwa kisah sederhana seorang mantan pembunuh bayaran yang kembali ke dunia kelam demi membalas kematian anjing kesayangannya—satu-satunya peninggalan sang istri—akan berevolusi menjadi fenomena budaya pop global. Kesederhanaan plot ini, dikombinasikan dengan koreografi pertarungan yang brutal namun elegan, lantas mengubah *John Wick* menjadi titik balik sinema aksi Hollywood. Film ini memperkenalkan estetika baru dalam genre laga: bukan sekadar adegan baku tembak biasa, melainkan gaya bertarung ‘gun-fu’—perpaduan mematikan antara penggunaan senjata api dan bela diri tangan kosong—yang ditampilkan nyaris menyerupai tarian. Puncaknya, yang paling memikat adalah totalitas Keanu Reeves dalam menghidupkan karakternya. Ia menjalani pelatihan fisik dan senjata yang sangat intensif, bahkan banyak adegan aksi krusial ia lakukan sendiri tanpa bantuan pemeran pengganti.
Kesuksesan luar biasa film perdana *John Wick* melahirkan tiga sekuel ambisius: *John Wick: Chapter 2* (2017), *John Wick: Chapter 3 – Parabellum* (2019), dan tentu saja *John Wick: Chapter 4* (2023). Setiap sekuel tidak hanya memperkaya dan memperluas mitologi kompleks dunia gelap para pembunuh bayaran, tetapi juga semakin memperkuat status Keanu Reeves bukan sekadar sebagai bintang laga, melainkan sebuah ikon budaya pop abadi. Meskipun di *John Wick 4* Reeves hanya mengucapkan sekitar 380 kata selama durasi hampir tiga jam, intensitas emosional dan kekuatan visual penampilannya tetap terpancar kuat. Ini menjadi bukti nyata bahwa karakter John Wick lebih banyak bertindak daripada berbicara, dan Keanu Reeves adalah sosok yang paling tepat untuk merepresentasikannya. Di luar perannya yang ikonis, Keanu Reeves dikenal luas sebagai pribadi yang rendah hati, murah hati, dan sangat jauh dari hingar-bingar kehidupan selebritas. Karakternya yang bersahaja justru semakin menambah daya tariknya di tengah gemerlap industri hiburan. Perjalanan kariernya yang penuh liku—dari puncak kesuksesan lewat *Speed* dan *The Matrix*, hingga periode vakum dan kehilangan orang-orang terdekat—telah menjadikan Keanu sebagai simbol ketahanan, kesabaran, dan kebangkitan bagi banyak penggemarnya.
Secara keseluruhan, waralaba *John Wick* telah mengumpulkan pendapatan miliaran dolar secara global dan bahkan telah melahirkan perluasan semesta dalam bentuk serial seperti *The Continental* serta film *spin-off* *Ballerina*. Namun, terlepas dari segala ekspansi tersebut, sosok John Wick sebagai pembunuh bayaran legendaris tetap tak tergantikan, dan nama Keanu Reeves akan selamanya identik dengan karakter ikonik ini.
