JK Sebut Tarif Impor Trump: Dampaknya ke Ekonomi Indonesia?

- Penulis

Sabtu, 5 April 2025 - 21:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, RAGAMUTAMA.COM – Mantan Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK), menyampaikan pandangannya mengenai kebijakan tarif impor sebesar 32 persen yang diberlakukan Amerika Serikat (AS) terhadap produk-produk asal Indonesia. Menurutnya, dampak kebijakan ini tidak akan terlalu signifikan bagi perekonomian Indonesia.

Beliau berpendapat bahwa dampak riil dari tarif 32 persen tersebut hanya akan menyebabkan kenaikan harga sekitar 10 persen pada barang-barang ekspor Indonesia ke AS. JK kemudian memberikan ilustrasi dengan mencontohkan produk sepatu Nike yang diproduksi di Indonesia dan diekspor ke Amerika Serikat.

“Saya sudah mengecek kembali dengan Apindo, harga sepatu Nike itu berkisar antara 15 hingga 20 dolar AS. Mari kita lihat dampaknya. Berapa harga jualnya di Amerika? Jika Anda membeli sepatu tersebut di Amerika, harganya antara 50 hingga 70 dolar AS. Jadi, jika dikenakan tarif 32 persen, berarti sekitar 6 dolar 40 sen. Efeknya di sini hanya sekitar 10 persen, bukan 32 persen,” ujar JK di Jakarta, Sabtu (5/3/2025).

1. AS bakal berupaya jaga daya beli masyarakat

JK menjelaskan bahwa kenaikan tarif impor akan berimbas pada kenaikan harga barang di AS, sehingga yang merasakan dampaknya adalah masyarakat AS sendiri.

“Jadi, ke mana larinya tarif itu? Dibagi dua. Untuk membayar utang dan mengurangi tax. Jadi, rakyat Amerika mungkin akan membeli barang dengan harga sedikit lebih mahal, tetapi pajaknya dikurangi. Sebenarnya, mereka mendesain agar daya beli masyarakat Amerika tidak terlalu menurun,” jelas JK.

Baca Juga :  Ramalan Zodiak Keuangan Hari Ini Jumat 7 Februari 2025: Aries Cuan,Gemini Boncos Demi Keluarga

Kenaikan harga tersebut berpotensi menekan daya beli masyarakat. Namun, JK meyakini bahwa pemerintah AS tidak akan berdiam diri. Ia memprediksi bahwa pemerintah AS akan berupaya menjaga daya beli masyarakat dengan mengurangi kewajiban pajak. Alternatif lainnya, perusahaan-perusahaan AS yang terkena dampak akan melakukan efisiensi untuk menekan kenaikan harga barang.

Dalam hal ini, JK mengacu pada perusahaan yang memiliki lokasi pabrik di luar negeri, seperti Nike yang diproduksi di Indonesia, atau iPhone yang diproduksi di Vietnam dan China.

“Maka, mereka pasti akan melakukan efisiensi. Mungkin mereka akan mengurangi anggaran iklan, atau biaya lainnya, atau bahkan jumlah pegawai, sehingga mereka bisa menghemat sekitar 5 persen. Mereka pasti akan melakukan itu, karena komponen biaya mahal mereka adalah logistik dan toko. Jadi, pasti akan diefisienkan agar tidak kehilangan konsumen,” lanjut JK.

Kebijakan Tarif Impor Trump, JK: Yang Paling Rugi Amerika Sendiri

Kebijakan Tarif Impor Trump, JK: Yang Paling Rugi Amerika Sendiri

2. Kenaikan tarif impor produk RI masih lebih rendah dibandingkan Vietnam dan Thailand

Di sisi lain, Jusuf Kalla menyoroti bahwa kenaikan tarif yang ditetapkan oleh Presiden AS, Donald Trump, terhadap produk Indonesia masih relatif lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara tetangga.

Baca Juga :  BTN Akuisisi Bank Victoria Syariah, Ini Strategi BBTN Selanjutnya!

“Jika kita melihat negara-negara pesaing kita, posisi kita masih cukup baik, berada di urutan keempat. China dikenakan tarif 34 persen, Vietnam 46 persen, dan Thailand 36 persen. Ini berarti pengusaha Indonesia masih memiliki peluang untuk menjadi sedikit lebih efisien dibandingkan Vietnam. Pesaing utama kita itu dikenakan tarif 46 persen, mungkin efek bersihnya sekitar 15 persen,” kata JK.

3. Eksportir tetap bisa untung meski dolar AS melemah

JK juga menyinggung kebijakan Trump yang semakin memperkuat pergerakan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang berbagai negara, termasuk Indonesia.

Menurutnya, kondisi ini dapat memberikan dampak positif dan negatif. Dampak positifnya adalah ketika rupiah melemah, para eksportir Indonesia dapat menyiasatinya dengan menurunkan harga barang dalam denominasi dolar AS.

“Jadi, kita tidak perlu terlalu khawatir karena pelemahan rupiah memiliki efek positif dan negatif. Jika rupiah menguat, artinya kita bisa menurunkan harga dalam dolar, sementara rupiah tetap sama. Misalnya, pengusaha garmen di Bandung, jika nilai dolar mencapai Rp17 ribu, mereka dapat menurunkan harga sebesar 1 dolar AS agar harganya tetap kompetitif di Amerika. Dengan demikian, mereka tetap menerima rupiah yang sama,” jelasnya.

Tarif Impor Trump Bikin Harta 500 Orang Kaya Dunia Anjlok Rp3.443 T

Tarif Impor Trump Bikin Harta 500 Orang Kaya Dunia Anjlok Rp3.443 T

Berita Terkait

Summarecon Gelontorkan Rp 2 Triliun, Investasi Properti Tahun Ini?
Investasi Bodong Merajalela, OJK: Kerugian Masyarakat Tembus Rp 142 Triliun!
Nuklir Iran di Ambang Serangan Israel, Dunia Tegang!
Fantastis! Pemain Bola Terkaya Lampaui Beckham, Kekayaannya Bikin Melongo!
Emas Antam Anjlok, Harga Hari Ini Turun Rp 18 Ribu!
Emas Antam Hari Ini Meroket, Harga Terbaru Rp1.950.000 per Gram!
CTRA RUPST: Dividen, Komisaris Baru, dan Strategi Ciputra?
Diboikot, A Business Proposal Justru Rajai Netflix Indonesia!

Berita Terkait

Selasa, 17 Juni 2025 - 13:37 WIB

Summarecon Gelontorkan Rp 2 Triliun, Investasi Properti Tahun Ini?

Selasa, 17 Juni 2025 - 11:27 WIB

Investasi Bodong Merajalela, OJK: Kerugian Masyarakat Tembus Rp 142 Triliun!

Selasa, 17 Juni 2025 - 10:27 WIB

Nuklir Iran di Ambang Serangan Israel, Dunia Tegang!

Selasa, 17 Juni 2025 - 10:07 WIB

Fantastis! Pemain Bola Terkaya Lampaui Beckham, Kekayaannya Bikin Melongo!

Selasa, 17 Juni 2025 - 09:47 WIB

Emas Antam Anjlok, Harga Hari Ini Turun Rp 18 Ribu!

Berita Terbaru

Family And Relationships

Luna Maya Disebut Berubah Usai Menikah, Ini Potret Terbarunya!

Selasa, 17 Jun 2025 - 13:27 WIB

Family And Relationships

Dicky Difie dan Istri: Ibunda Sumber Kekuatan Raih Momongan

Selasa, 17 Jun 2025 - 12:37 WIB

War And Conflicts

Israel-Iran Memanas, Top 3 Dunia: Eskalasi Konflik Mengkhawatirkan!

Selasa, 17 Jun 2025 - 12:22 WIB