Israel kembali melancarkan serangan terhadap Iran, menyusul pernyataan tegas Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei yang menolak tunduk pada tuntutan Presiden AS Donald Trump. Konflik yang memanas ini menargetkan markas besar badan keamanan internal Iran, salah satu pilar utama rezim Teheran.
Dikutip dari *AFP* pada Rabu (18/6), Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengonfirmasi bahwa angkatan udaranya telah menghancurkan fasilitas penting tersebut. “Jet-jet tempur angkatan udara baru saja menghancurkan markas besar keamanan internal rezim Iran – sayap utama penindasan diktator Iran,” ujar Katz dalam keterangannya.
Katz juga menegaskan komitmen Israel untuk terus menggempur simbol-simbol pemerintahan Iran, di mana pun lokasinya. “Kami akan menyerang simbol-simbol pemerintahan dan menyerang rezim Ayatollah di mana pun berada,” lanjutnya, menandakan eskalasi konflik yang berkelanjutan. Sebagai bukti visual dampak serangan tersebut, *AP* melaporkan terlihat asap hitam pekat membubung di wilayah timur dekat Teheran sekitar pukul 16.00 waktu setempat.
Sebelum serangan terbaru ini, militer Israel juga diketahui telah menghancurkan helikopter AH-1 Iran di pangkalan militer di wilayah Kermanshah. Serangan-serangan ini terjadi setelah Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei secara terbuka menyatakan penolakannya untuk menyerah pada desakan Presiden Trump.
Dalam pernyataan yang disiarkan di televisi pemerintah, Khamenei menegaskan, “Negara ini tidak akan menyerah pada pemaksaan siapa pun.” Ia juga memberikan peringatan keras kepada Amerika Serikat, menyatakan, “Amerika harus tahu intervensi militer apa pun akan mengakibatkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki.” Pernyataan inilah yang tampaknya memicu respons agresif dari Israel, mengukuhkan ketegangan yang memuncak antara kedua negara.