Berikut adalah peningkatan artikel berita Anda:
—
Ambisi Terpendam Islam Makhachev dan Alasan Mulia Melepas Sabuk Juara Kelas Ringan UFC
RAGAMUTAMA.COM – Islam Makhachev, petarung nomor satu *pound-for-pound* UFC yang tengah berada di puncak kejayaan, membuat pengakuan mengejutkan. Ia mengungkapkan alasan di balik keputusannya untuk melepas sabuk juara kelas ringan yang kini disandangnya, demi ambisi besar menaklukkan divisi welter.
Sebagai seorang petarung elite, Makhachev tak dapat menyembunyikan keinginannya untuk mencetak sejarah sebagai juara dua divisi secara simultan di UFC. Sebuah pencapaian langka yang hanya berhasil diraih segelintir legenda seperti Amanda Nunes, Henry Cejudo, Daniel Cormier, dan Conor McGregor. Namun, alih-alih memaksakan diri, sang juara asal Dagestan ini memilih jalan lain yang menunjukkan sikap berbesar hati.
Makhachev menegaskan bahwa ia tak sudi memegang sabuk juara kelas ringan selama setahun penuh tanpa mempertahankannya. Situasi ini muncul akibat jadwal padat yang menantinya. Ia direncanakan menghadapi Jack Della Maddalena dalam perebutan gelar kelas welter di akhir tahun ini. Setelah pertarungan tersebut, ia pun tak bisa langsung kembali ke oktagon dalam waktu dekat karena akan memasuki bulan Ramadan pada Februari tahun depan.
“Saya sebenarnya ingin mempertahankan sabuk saya di kelas ringan, namun itu tidak mungkin,” tutur Makhachev kepada *MMAJunkie*, seperti dilansir RAGAMUTAMA.COM. “Jika saya bertarung melawan Della Maddalena pada Oktober atau November, lalu pada Februari tahun depan bulan Ramadan dimulai. Memegang sabuk juara kelas ringan lebih dari satu tahun tanpa mempertahankannya bukanlah hal yang ingin saya lakukan. Itu tidak menghormati semuanya,” tegas Makhachev, menunjukkan rasa hormatnya terhadap divisi dan para pesaing.
Awalnya, sahabat dekat Khabib Nurmagomedov ini sempat ragu untuk mengejar gelar kelas welter. Keraguan itu muncul karena Belal Muhammad, penguasa divisi sebelumnya, adalah temannya. Namun, di sisi lain, tidak banyak lagi laga menarik yang menantinya di divisi ringan. Situasi berubah drastis setelah kekalahan Muhammad dari Jack Della Maddalena di UFC 315 pada Maret lalu. Tanpa membuang waktu, Makhachev segera mengambil keputusan besar.
“Saat ini adalah waktu yang tepat,” ungkap Makhachev mengenai langkahnya naik ke kelas welter. “Saya menunggu Arman Tsarukyan karena ia juga memiliki rekor kemenangan beruntun yang sangat bagus dan banyak orang menantikan laga ini. Ia mengundurkan diri di laga terakhir, dan saya tidak melihat adanya laga menarik di divisi saya.”
“Itulah mengapa kami membuat keputusan untuk naik divisi, karena mereka memiliki juara baru, petarung yang bagus dalam diri Jack Della Maddalena. Pertarungan ini membuat saya berlatih setiap hari dan bangun pagi sekali,” tambahnya penuh semangat.
Makhachev juga membocorkan fakta menarik dari kunjungan utusan UFC ke kampung halamannya di Dagestan, Rusia. Adalah Hunter Campbell, direktur bisnis UFC yang mengatur laga dan kontrak petarung, yang menemui Makhachev beberapa hari sebelum UFC 315, atau sebelum pertarungan Muhammad dan Della Maddalena. Kunjungan Campbell sempat memicu spekulasi bahwa Makhachev diminta menerima tantangan Ilia Topuria, yang juga mengincar gelar dua divisi (kelas bulu dan kelas ringan).
Namun, Makhachev meluruskan dugaan tersebut. “Semua orang mengira kedatangannya untuk mewujudkan pertarungan saya melawan Topuria,” kata Makhachev. “Namun, kehadirannya di sini (Dagestan) adalah kami berbicara tentang pertarungan melawan siapa pun pemenangnya antara Della Maddalena dan Belal.”
Campbell pun memberikan dorongan moral kepadanya. “Ia (Campbell) memberi tahu saya, ‘Saya tahu Belal adalah temanmu, tetapi ini adalah olahraga. Berjabat tangan, bertarung, setelah pertarungan hanya rasa hormat, dan hanya itu. Lihat siapa yang terbaik di dunia.'”
“Kami berdiskusi panjang lebar mengenai hal itu,” lanjut Makhachev. “Saya mengatakan kepadanya untuk menunggu pertarungan saat Belal bertarung dengan Della Maddalena dan melihat apa yang harus kami lakukan.”
Tepat setelah laga krusial tersebut, tawaran resmi datang. “Tepat setelah laga, Hunter datang ke ruang ganti saya dan berkata, ‘Sekarang adalah waktu yang tepat, kapan pun kamu ingin naik kelas, kamu memiliki kesempatan. Katakan saja pada kami’,” kenang Makhachev, mengakhiri kisah di balik keputusan besar yang akan mengubah peta persaingan UFC.
—