“`html
Ragamutama.com – Dunia hiburan Indonesia berduka. Penyanyi berbakat, Irianti Erningpraja, telah berpulang pada tanggal 27 Mei 2025, di usia 59 tahun.
Irianti Erningpraja dikenal luas sebagai seorang penyanyi dan pencipta lagu yang memiliki sentuhan artistik yang khas.
Lebih dari sekadar musisi, Irianti Erningpraja adalah putri dari Raden Ahem Erningpraja, tokoh penting yang menjabat sebagai Menteri Perburuhan di masa pemerintahan Presiden Soekarno.
Kombinasi antara latar belakang keluarga yang kuat di bidang pemerintahan dan warisan budaya yang kaya, membentuk Irianti Erningpraja menjadi pribadi yang disiplin, berwawasan luas, dan memiliki semangat yang tak pernah padam dalam berkarya.
Dilahirkan pada tanggal 18 November 1965, Irianti Erningpraja memulai perjalanan hidupnya sebagai seorang atlet renang nasional yang menjanjikan.
Irianti Erningpraja berhasil menorehkan prestasi gemilang di berbagai arena kompetisi, termasuk PON IX, SEA Games, serta Asian Games pada tahun 1977 dan 1978.
Sayangnya, kendala kesehatan memaksanya untuk mengakhiri karier renangnya yang cemerlang, dan ia pun beralih ke dunia musik yang kemudian membesarkan namanya.
Di industri musik, nama Irianti Erningpraja mulai melambung tinggi setelah menciptakan lagu “Salamku Untuknya” bersama Adjie Soetama. Lagu ini menjadi sangat populer ketika dibawakan oleh Vina Panduwinata dalam Festival Lagu Populer Indonesia tahun 1983.
Album perdananya yang bertajuk Kuharus Mencari (1986), awalnya kurang mendapat sambutan yang menggembirakan. Namun, setelah dirilis ulang dengan tambahan lagu “Ada Kamu”, album tersebut langsung meledak di pasaran dan mengukuhkan posisinya sebagai salah satu penyanyi populer di era 1980-an.
Selain dikenal sebagai penyanyi, Irianti Erningpraja juga aktif sebagai pencipta lagu yang handal, produser musik yang inovatif, dan penulis buku yang inspiratif. Ia adalah sosok multi-talenta yang tidak hanya berkarya di bidang musik, tetapi juga terlibat aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan budaya.
Pada tahun 2006, bersama dengan Happy Salma, Irianti Erningpraja mendirikan toko bunga “Rumah Bunga” di Jakarta Barat, yang menunjukkan sisi kreativitasnya yang beragam.
Kehidupan pribadi Irianti Erningpraja juga diwarnai dengan berbagai pengalaman. Ia pernah menghadapi masa-masa sulit, termasuk depresi setelah perceraian dari suami pertamanya, Muhammad Reza Suganda, pada tahun 2004.
Namun, dengan semangat yang kuat, Irianti Erningpraja berhasil bangkit dari keterpurukan dan menemukan kedamaian melalui berbagai terapi, termasuk pendekatan energypsyco.
Irianti Erningpraja kemudian kembali membangun biduk rumah tangga dengan seorang pria bernama Peco Seno, yang setia mendampinginya hingga akhir hayat.
Di mata Peco Seno, sang suami, Irianti Erningpraja bukan hanya sekadar pasangan hidup, tetapi juga sahabat sejati dan teman bertualang yang tak tergantikan.
“Dia pintar, wawasannya luas, multi talenta, proaktif, inisiatifnya tinggi, banyaklah talentanya, ini iya, itu iya,” ungkap Peco Seno, seperti yang dikutip dari tayangan Intens Investigasi pada hari Rabu, 28 Mei 2025.
Irianti Erningpraja juga sempat bergabung dalam komunitas musik BuSinden bersama dengan Dina Mariana dan Happy Pretty, yang semakin membuktikan semangatnya yang tak pernah luntur dalam berkarya.
Sebagai seorang putri dari seorang menteri di era pemerintahan Soekarno, Irianti Erningpraja senantiasa membawa semangat nasionalisme dan dedikasi yang tinggi dalam setiap karyanya.
Irianti Erningpraja adalah simbol perempuan Indonesia yang tangguh, kreatif, dan penuh inspirasi.
Irianti Erningpraja dikebumikan di TPU Jeruk Purut pada hari Rabu, 28 Mei 2025.
Tati Irianti, yang lebih dikenal dengan nama panggung Irianti Erningpraja, dilahirkan di Jakarta pada tanggal 18 November 1965.
Ayahanda Irianti Erningpraja, Raden Ahem Erningpradja, adalah seorang tokoh politik dan diplomat Indonesia yang disegani.
Raden Ahem Erningpradja pernah menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Korea Utara, menjadi yang pertama mengemban tugas tersebut dari tahun 1965 hingga 1968.
Sebelumnya, Raden Ahem Erningpradja menduduki posisi Menteri Perburuhan dari tahun 1959 hingga 1964, dalam Kabinet Kerja I hingga IV di era pemerintahan Presiden Soekarno.
Raden Ahem Erningpradja dilahirkan pada tanggal 16 September 1912 di Cilimus, Kuningan, Jawa Barat, dan menghembuskan nafas terakhir pada tahun 1998.
“`