Evakuasi WNI dari Iran Dimulai: Pemerintah Ambil Langkah Cepat di Tengah Ketegangan Israel-Iran
Jakarta – Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu), bergerak cepat mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Iran menyusul meningkatnya ketegangan di kawasan tersebut. Eskalasi konflik antara Iran dan Israel, yang dipicu oleh serangan udara Israel ke sejumlah fasilitas militer dan nuklir Iran pada Jumat, 13 Juni 2025, memaksa pemerintah untuk mengambil tindakan preventif demi keselamatan WNI.
Proses pemulangan WNI dari Iran telah dimulai secara bertahap pada Senin, 23 Juni 2025. Menurut Direktur Pelindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha, saat ini 97 WNI sedang dalam perjalanan dari Iran menuju Azerbaijan, sebelum nantinya diterbangkan kembali ke Indonesia. “Penerbangan tahap pertama dijadwalkan menggunakan pesawat komersial pada Senin, 23 Juni, dan diperkirakan tiba di Jakarta pada 24 Juni,” ungkap Judha Nugraha pada Minggu, 22 Juni 2025.
Meskipun demikian, Kemlu masih enggan membeberkan rincian operasional evakuasi demi alasan keamanan. Pemerintah terus memantau perkembangan situasi di Iran pasca-serangan Israel, memastikan setiap langkah evakuasi berjalan aman dan lancar.
Tim Crisis Response TNI Dikerahkan ke Baku
Sebagai bagian dari operasi evakuasi, Tentara Nasional Indonesia (TNI) turut berperan aktif. Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayor Jenderal Kristomei Sianturi, menjelaskan bahwa 34 personel Tim Crisis Response telah diterbangkan ke Baku, Azerbaijan, pada Jumat, 20 Juni 2025. Tim ini bertugas untuk mengevakuasi ratusan WNI yang berada di Iran dan Israel.
“Para WNI dari Iran akan transit selama dua malam di Baku sebelum melanjutkan penerbangan pulang ke Tanah Air dengan pesawat komersial pada Minggu, 22 Juni 2025,” jelas Kristomei. Pemilihan Baku sebagai titik transit strategis memungkinkan koordinasi yang lebih baik dan memastikan keamanan WNI selama proses evakuasi.
Mayoritas WNI di Iran adalah Pelajar
Data pemerintah mencatat, terdapat 386 WNI yang tinggal di Iran, sebagian besar adalah pelajar dan mahasiswa. Dari jumlah tersebut, 126 WNI di Iran dan Israel telah menyatakan kesediaan untuk dievakuasi. Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polhukam) terus berkoordinasi dengan berbagai kementerian dan lembaga terkait untuk menjamin keselamatan seluruh WNI yang berada di wilayah konflik.
Evakuasi Jalur Darat Jadi Pilihan Utama
Mengingat situasi yang tidak memungkinkan penerbangan langsung ke Iran, pemerintah memutuskan untuk mengevakuasi WNI melalui jalur darat. Menteri Luar Negeri, Sugiono, pada Rabu, 18 Juni 2025, menegaskan bahwa “Pesawat tidak bisa ke sana. Satu-satunya jalur darat.”
Untuk kelancaran evakuasi, pemerintah Indonesia telah menjalin komunikasi intensif dengan negara-negara tetangga Iran. “Kami juga sudah melakukan komunikasi dengan negara tetangga Iran, memohon supaya pada saat evakuasi nanti warga negara kita diberi kemudahan melewati perbatasannya, karena situasinya semakin tidak menguntungkan,” ujar Sugiono. Kerja sama lintas negara ini krusial untuk memastikan proses evakuasi berjalan aman dan efisien.
Kontributor: Zulkifli Ramadhani, Novali Panji Nugroho
Pilihan Editor: OKI Kecam Serangan Israel dan Iran, Minta PBB Segera Bertindak