RAGAMUTAMA.COM – JAKARTA. Sebanyak delapan emiten akan mencatatkan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dari delapan saham IPO tersebut, manakah yang layak dibeli untuk investasi?
Delapan perusahaan yang akan IPO saham di BEI adalah:
- PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA)
- PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN)
- PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk (PMUI)
- PT Merry Riana Edukasi Tbk (MERI)
- PT Diastika Biotekindo Tbk (CHEK)
- PT Pancaran Samudera Transport Tbk (PSAT)
- PT Asia Pramulia Tbk (ASPR)
- PT Trimitra Trans Persada Tbk (BLOG).
Harga Saham Turun 7,46% dari Awal 2025, Emiten Ini akan Bayar Dividen Rp 626 Miliar
Delapan calon penghuni bursa ini telah mengumumkan harga saham IPO yang dapat dibeli oleh investor. CDIA menetapkan harga saham IPO sebesar Rp 190 per saham, yang sudah bisa dipesan mulai sejak Rabu (2/7) sampai tanggal 7 Juli mendatang.
COIN menetapkan harga saham IPO sebesar Rp 100 per saham dengan masa penawaran umum mulai hari ini sampai 7 Juli nanti. PMUI turut menetapkan harga saham IPO di level Rp 180 per saham dengan masa penawaran umum 2—8 Juli 2025.
Selain itu, MERI menetapkan harga saham IPO di level Rp 128 per saham dan masa penawaran umum pada 2—8 Juli 2025. CHECK menetapkan harga saham IPO sebesar Rp 128 per saham dan masa penawaran umum pada 2—8 Juli 2025.
Lebih lanjut, PSAT menetapkan harga saham IPO di level Rp 900 per saham dan masa penawaran umum pada 2—4 Juli 2025. ASPR menetapkan harga saham IPO di level Rp 124 per saham dan masa penawaran umum pada 2—4 Juli 2025. Adapun BLOG menetapkan harga saham IPO di level Rp 250 per saham dan masa penawaran umum 2—8 Juli 2025.
Nantinya, ASPR dan PSAT akan mencatatkan sahamnya di BEI pada 8 Juli mendatang. Berlanjut ke tanggal 9 Juli, saham CDIA dan COIN akan mulai dicatatkan di BEI. Sedangkan tanggal 10 Juli nanti, saham CHEK, MERI, PMUI, dan BLOG akan mulai tercatat di BEI.
Tonton: Jasa Marga (JSMR) Suntik Dana Rp 1,9 Triliun ke Anak Usaha Kontan News
Rekomendasi saham IPO Juli 2025
Analis Korea Investment & Sekuritas Indonesia (KISI) Muhammad Wafi menilai, secara umum seluruh saham-saham IPO tersebut masih cukup menarik bagi para investor. Saat ini pun investor sudah lebih kritis terhadap saham-saham yang akan IPO di bursa.
“Beberapa hal yang akan dilihat investor antara lain kapitalisasi pasar, kondisi bisnis saat ini, potensi bisnis ke depan, dan valuasi saham,” ujar dia, Rabu (2/7).
Secara terpisah, Praktisi Pasar Modal sekaligus Founder WH-Project William Hartanto menyebut, ada dua saham IPO yang cukup menarik dan kerap jadi perhatian investor. Pertama adalah CDIA yang merupakan anak usaha PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) dan terafiliasi dengan konglomerat Prajogo Pangestu. Secara historis, kinerja emiten milik Prajogo Pangestu tergolong positif.
Kedua, saham COIN yang kemungkinan banyak diincar untuk spekulasi. Apalagi, COIN menjadi saham dari perusahaan exchange kripto pertama yang melantai di BEI.
Namun begitu, William tetap mengingatkan investor untuk berhati-hati terhadap saham-saham IPO. Sudah menjadi fenomena tersendiri bahwa saham IPO rawan spekulasi.
Wafi juga tak menampik bahwa aksi spekulasi bakal terjadi ketika saham-saham IPO tersebut tercatat di BEI, terutama beberapa hari pertama perdagangan pasca IPO. Namun, setelah itu saham-saham tersebut biasanya akan bergerak menyesuaikan kondisi fundamentalnya.
Dari situ, dia menyebut investor bisa masuk ke saham-saham IPO ketika masa penawaran sedang berlangsung. Namun, jika ingin masuk setelah saham tersebut tercatat di bursa, ada baiknya investor menunggu beberapa hari setelah pencatatan saham (listing).
William turut merekomendasikan beli terhadap saham-saham yang hendak IPO pada Juli ini.
“Tapi kalau sudah listing dan ARA (auto reject atas) berkali-kali sebaiknya tidak dipaksakan masuk,” tandas dia, Rabu (2/7).
Mobil Listrik BYD Tetap Laris Meski Otomotif Lesu, Cek Harga Atto M6 Denza Juni 2025