Bang Si Hyuk dan Bayangan Skandal di Balik Gemerlap IPO HYBE: Dugaan Kesepakatan Rahasia Senilai Triliunan Rupiah Menyelimuti Sang Maestro K-Pop
Nama Bang Si Hyuk, Ketua HYBE, kini tengah menjadi pusat perhatian publik setelah muncul dugaan adanya kesepakatan rahasia yang mencurigakan di balik proses Penawaran Umum Perdana (IPO) HYBE. Isu ini mengancam reputasinya dan mengguncang fondasi perusahaan hiburan raksasa tersebut.
Menurut laporan dari media Korea seperti *Economic Daily* dan *Market Insight*, yang dikutip oleh *Naver Korea*, sebuah perjanjian tersembunyi antara Bang Si Hyuk dan dana ekuitas swasta (PEF) yang dikelola oleh rekan-rekan dekatnya kini menjadi objek penyelidikan intensif oleh Layanan Pengawasan Keuangan (FSS) Korea Selatan dan pihak kepolisian.
Pusaran masalah ini bermula dari terungkapnya dugaan “perjanjian pembagian keuntungan” antara Bang Si Hyuk dan PEF yang dioperasikan oleh Yang Joon Seok, Kim Jung Dong, serta Kim Chang Hee. Di tengah konflik internal terkait pembagian keuntungan senilai fantastis KRW 200 miliar (sekitar Rp2,3 triliun dengan kurs Rp 11,98 per KRW), para pihak dalam PEF mulai secara cermat menelusuri kembali berbagai dokumen, termasuk email, rekaman percakapan, dan catatan transaksi saham.
Pencarian bukti ini bahkan meluas hingga ke LB Investment, entitas yang sebelumnya telah menjual saham HYBE. Awalnya, kasus ini sempat terkesan akan mereda, namun tak disangka, secara diam-diam penyelidikan dipindahkan ke Departemen Investigasi Keuangan 2 FSS, yang kini gencar mengumpulkan bukti-bukti. Tak hanya itu, kepolisian juga telah mempersempit fokus penyelidikan, dan kabar yang beredar menyebutkan bahwa jaksa akan segera melancarkan penyidikan resmi.
Menurut *Allkpop*, terungkap bahwa sejumlah investor lama, termasuk eksekutif internal seperti Choi Yoo Jung, telah melepas saham mereka lantaran meyakini bahwa IPO tidak akan terealisasi. Ironisnya, saham-saham tersebut justru dibeli oleh PEF yang memiliki afiliasi kuat dengan Bang Si Hyuk. Diduga, ia secara rahasia meraup 30 persen dari total keuntungan transaksi tersebut.
Untuk meredakan kekhawatiran investor awal, HYBE sempat menggaungkan rencana pendanaan dari Vision Fund milik SoftBank sebagai alternatif potensial IPO. Namun, kenyataan pahitnya terungkap: Bang Si Hyuk justru secara agresif membeli saham-saham dari investor awal dan kemudian meraup keuntungan berlipat ganda saat HYBE resmi melantai di bursa saham pada tahun 2020. Dari skema kontroversial ini, diperkirakan Bang Si Hyuk berhasil meraup keuntungan fantastis hingga KRW 400 miliar, atau setara dengan sekitar Rp4,79 triliun.
Saat ini, fokus utama para penyelidik adalah membongkar apakah Bang Si Hyuk sengaja menyembunyikan informasi terkait rencana IPO dari investor awal, dan justru membocorkannya secara eksklusif kepada pihak-pihak yang akan memberinya keuntungan pribadi. Apabila tuduhan ini terbukti, kasus ini dapat memicu dakwaan serius terkait penipuan dan manipulasi pasar, berpotensi berkembang menjadi salah satu skandal keuangan terbesar yang pernah mengguncang industri hiburan Korea.
Skandal ini secara gamblang menyingkap sisi gelap dunia investasi yang selama ini tersembunyi di balik gemerlap industri hiburan Korea. Bang Si Hyuk, maestro di balik kesuksesan global BTS dan pondasi kuat HYBE, kini harus menghadapi tuduhan penipuan finansial yang sangat serius. Kasus ini, tanpa diragukan lagi, berpotensi tercatat sebagai salah satu penyelidikan keuangan paling signifikan dalam sejarah industri hiburan Korea Selatan.