Investor Asing vs Lokal: Siapa Lebih Unggul di Saham BBNI?

- Penulis

Senin, 31 Maret 2025 - 21:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com, JAKARTA–Terjadi dinamika kepemilikan saham pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), yang tercermin dari perubahan komposisi investor asing dan lokal. Data terbaru menunjukkan bahwa investor asing masih menjadi pemegang saham mayoritas dengan porsi 40% dari total saham BBNI yang diperdagangkan di bursa.

Berdasarkan laporan tahunan BNI 2024, tercatat adanya 1.751 investor asing, baik individu maupun badan usaha, yang memegang saham BBNI per 31 Desember 2024. Angka ini sedikit menurun dibandingkan dengan data 1 Januari 2024 yang mencatat 1.815 investor asing.

Penurunan jumlah investor asing ini sejalan dengan berkurangnya kepemilikan saham asing di BBNI. Pada awal tahun 2024, investor asing menguasai 27,14% saham BBNI, atau setara dengan 10,12 miliar lembar saham.

: Analisis Perbandingan Yield Dividen Bank BUMN (BBRI, BMRI, BBNI, dan BBTN)

Pada penghujung Desember 2024, proporsi kepemilikan investor asing menyusut menjadi 26,24%, yang setara dengan 9,78 miliar lembar saham BBNI.

Pengurangan jumlah dan kepemilikan saham oleh investor asing diimbangi dengan peningkatan partisipasi investor lokal. Data dari buku tahunan BNI 2024 menunjukkan bahwa pada awal 2024 terdapat 119.420 investor lokal, terdiri dari badan usaha dan individu, yang memiliki total 4,79 miliar lembar saham atau setara dengan 12,85% kepemilikan.

Baca Juga :  Top 10 Saham Top Gainers: PNSE, KRAS, FORE Terbang Tinggi!

: : Simak Keuntungan Dividen Crazy Rich Sidoarjo dari Kepemilikan 2% Saham BBNI

Kemudian, pada akhir tahun 2024, jumlah investor lokal melonjak menjadi 182.887, dengan kepemilikan saham meningkat menjadi lebih dari 5,12 miliar lembar atau setara dengan 13,75% dari total saham BBNI.

Pada penutupan perdagangan menjelang libur lebaran 2025, harga saham BBNI berada di level Rp4.240 per lembar. Namun, secara year to date (YtD), saham BBNI masih mencatatkan penurunan sebesar 7,63%.

: : Cermati Jumlah Investor Lokal dan Asing yang Berinvestasi di Saham BBRI

Sebelumnya, BBNI telah mengumumkan perolehan laba bersih sebesar Rp21,5 triliun untuk tahun 2024, yang menunjukkan pertumbuhan sebesar 2,7% secara tahunan (year on year/YoY). Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BBNI juga menyetujui pembagian dividen sebesar Rp13,95 triliun, atau setara dengan 65% dari total laba bersih tahun 2024.

Selain itu, RUPST BBNI juga menyetujui pelaksanaan aksi korporasi berupa pembelian kembali (buyback) saham dengan nilai mencapai Rp1,5 triliun.

Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Corporate Secretary BNI, Okki Rushartomo, menjelaskan bahwa program buyback saham ini akan dilaksanakan dalam jangka waktu maksimal 12 bulan setelah tanggal RUPST.

Baca Juga :  IHSG Anjlok: Sentimen Negatif Tekan Bursa, Kembali ke Level 6.827

Menurutnya, langkah ini diambil sebagai upaya untuk meredam tekanan jual di pasar modal yang sedang mengalami fluktuasi, sekaligus memberikan sinyal kepada investor bahwa BNI menilai harga saham saat ini belum mencerminkan fundamental perusahaan yang sebenarnya.

Lebih lanjut, Okki menjelaskan bahwa BNI akan menggunakan arus kas bebas (free cash flow) untuk mendanai aksi buyback saham ini.

Dengan demikian, pelaksanaan buyback saham ini diperkirakan tidak akan memberikan dampak material terhadap operasional perusahaan, dan proyeksi laba rugi tetap sejalan dengan target yang telah ditetapkan.

“Perseroan meyakini bahwa pelaksanaan buyback tidak akan memberikan dampak negatif yang material terhadap kegiatan usaha Perseroan, mengingat Perseroan memiliki modal dan cash flow yang cukup untuk melaksanakan pembiayaan transaksi bersamaan dengan kegiatan usaha Perseroan,” tegasnya pada pertengahan Februari lalu.

———————

Disclaimer: berita ini bersifat informatif dan bukan merupakan ajakan untuk membeli atau menjual saham. Setiap keputusan investasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab pembaca. RAGAMUTAMA.COM tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan yang mungkin timbul akibat keputusan investasi yang diambil oleh pembaca.

Berita Terkait

BI Rate Turun, Kok Bunga Kredit Bank Digital Masih Mahal?
PTBA Bagi Dividen Rp332 Per Saham, Catat Jadwalnya!
NICL Bagi Dividen Rp15, Peluang Investasi Saham Nikel?
Emiten Healthcare: Kenapa Sekarang ‘Tertatih’, Tapi Tetap Cuan Jangka Panjang?
Dividen Jumbo BUMN Mengalir ke Negara, Dampaknya?
Akhir Tahun IHSG 7600+, Ini Daftar Saham Potensi Cuan!
Kadin Kirim 5.000 Pekerja Migran, Negara Mana Saja?
Haiyanto Borong Saham ELSA, Kuasai Saham Individu Terbesar Elnusa

Berita Terkait

Senin, 16 Juni 2025 - 05:47 WIB

BI Rate Turun, Kok Bunga Kredit Bank Digital Masih Mahal?

Senin, 16 Juni 2025 - 05:37 WIB

PTBA Bagi Dividen Rp332 Per Saham, Catat Jadwalnya!

Minggu, 15 Juni 2025 - 23:42 WIB

NICL Bagi Dividen Rp15, Peluang Investasi Saham Nikel?

Minggu, 15 Juni 2025 - 21:57 WIB

Emiten Healthcare: Kenapa Sekarang ‘Tertatih’, Tapi Tetap Cuan Jangka Panjang?

Minggu, 15 Juni 2025 - 21:52 WIB

Dividen Jumbo BUMN Mengalir ke Negara, Dampaknya?

Berita Terbaru

Family And Relationships

Davika Hoorne: 7 Fakta Keluarga, Orang Tua Sudah Lama Berpisah!

Senin, 16 Jun 2025 - 06:12 WIB

travel

Liburan Hemat: Anak 6 Tahun Gratis Masuk Solo Safari!

Senin, 16 Jun 2025 - 06:02 WIB

finance

BI Rate Turun, Kok Bunga Kredit Bank Digital Masih Mahal?

Senin, 16 Jun 2025 - 05:47 WIB

finance

PTBA Bagi Dividen Rp332 Per Saham, Catat Jadwalnya!

Senin, 16 Jun 2025 - 05:37 WIB