Investor Asing Tarik Dana dari Perbankan Besar, IHSG Terancam Melorot ke Level 6.000-an

Avatar photo

- Penulis

Senin, 3 Maret 2025 - 09:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA, RAGAMUTAMA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus melemah setelah pekan lalu anjlok ke 6.270.

Tekanan ini memperpanjang tren penurunan yang sudah berlangsung dua pekan terakhir.

Analis saham sekaligus Founder Stocknow.id Hendra Wardana menjelaskan, salah satu pemicu utama adalah keluarnya dana asing dalam jumlah besar.

Penurunan peringkat Indonesia oleh Morgan Stanley Capital International (MSCI) dari Equalweight menjadi Underweight memicu aksi jual masif, memperburuk sentimen pasar.

“Jika tekanan ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin IHSG akan menembus level psikologis 6.000 dan bahkan bisa turun hingga 5.800 dalam skenario terburuk,” ujar Hendra dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (3/3/2025).

Investor asing mencatatkan net sell Rp 7,67 triliun dalam sepekan, terutama di sektor perbankan.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi korban utama.

Sentimen Global dan Rupiah yang Melemah

Hendra menjelaskan, keluarnya dana asing bukan hanya akibat faktor domestik. Kondisi global juga berkontribusi besar.

Ketidakpastian meningkat setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan kenaikan tarif impor terhadap China, Kanada, dan Meksiko.

Kebijakan ini berpotensi menghambat perdagangan global dan memperlambat pertumbuhan ekonomi dunia.

Nilai tukar rupiah terus melemah, mendekati Rp 16.550 per dolar AS. Kondisi ini menambah tekanan bagi pasar saham domestik.

Baca Juga :  Saham BMRI, BBRI hingga CUAN Topang Penguatan IHSG Pagi Ini

Minimnya stimulus dari pemerintah dan regulator membuat investor semakin ragu terhadap prospek ekonomi Indonesia.

Trust issue terhadap kebijakan pemerintah dan prospek ekonomi nasional harus segera diatasi agar arus modal asing tidak semakin menjauh,” kata Hendra.

Menurut dia, dalam jangka pendek, tekanan ini menunjukkan investor asing masih skeptis terhadap pasar saham Indonesia. Ketidakpastian global dan lemahnya sentimen domestik semakin menekan IHSG.

Namun, ada sedikit harapan dari pasar obligasi. Investor asing justru mencatatkan net buy di Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 11,5 triliun sepanjang Februari 2025. Ini menunjukkan Indonesia masih menarik dari sisi instrumen pendapatan tetap.

“Tapi tanpa langkah konkret dari pemerintah dan regulator, risiko keluarnya modal dalam jumlah yang lebih besar tetap terbuka lebar,” tambah Hendra.

  Langkah Strategis yang Dibutuhkan

Untuk mencegah pelemahan lebih dalam, Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) harus segera bertindak.

Komunikasi yang lebih efektif dengan pelaku pasar diperlukan untuk meredam kepanikan dan mengembalikan kepercayaan investor.

Salah satu langkah yang bisa diambil adalah pidato dari Presiden atau Menteri Ekonomi. Jika dilakukan di gedung BEI, langkah ini bisa menenangkan pasar sekaligus mengumumkan kebijakan pro-pasar.

Selain itu, pemerintah perlu memberikan stimulus fiskal yang lebih konkret, termasuk insentif bagi emiten strategis dan percepatan realisasi investasi di sektor riil.

Baca Juga :  IHSG Bakal Terkoreksi Lagi? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Selasa

Saat ini, Indonesia menjadi salah satu bursa dengan koreksi terdalam dalam satu bulan terakhir, turun 11,4 persen. Angka ini jauh lebih dalam dibandingkan Malaysia (-4,1 persen), India (-6,2 persen), dan Jepang (-6,9 persen).

Tekanan di pasar domestik tidak hanya dipicu faktor eksternal, tetapi juga ketidakpastian dalam negeri. Jika tidak ada langkah konkret dalam waktu dekat, tekanan jual bisa semakin masif dan menekan IHSG ke level yang lebih rendah.

Hendra menyarankan investor untuk tetap berhati-hati.

“Pertahankan porsi kas yang lebih besar dan hanya masuk ke saham dengan fundamental kuat,” ucapnya.

Beberapa saham yang masih menarik untuk dipantau adalah SCMA dengan target harga 210, PSAB 280, dan EMTK 580.

Pasar masih membutuhkan katalis positif yang kuat untuk membalikkan tren ini. Rebound hanya bisa terjadi jika ada kejelasan arah kebijakan dari regulator dan pemerintah. Stabilitas ekonomi harus dijaga agar kepercayaan investor kembali dan kondisi pasar lebih kondusif bagi investasi jangka panjang.

Disclaimer: Artikel ini bukan ajakan untuk membeli atau menjual saham. Semua rekomendasi dan analisis saham berasal dari analis sekuritas yang bersangkutan. Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan investor. Pastikan melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi.

Berita Terkait

Laba Alfaria Trijaya (AMRT) Naik 4,98% Jadi Rp 1,88 Triliun pada Semester I-2025
BI Malang Dorong UMKM dan Ekonomi Syariah lewat MBF 2025
IHSG Terkoreksi: Merdeka Group Jatuh, LQ45 Tertekan di Sesi I
UNVR Semester I 2025: Fundamental Kuat, Tumbuh di Kuartal III
BRIS, MLIA, PANI: Rekomendasi Teknikal Saham Mirae Sekuritas
Dolar AS Menguat! Sentimen The Fed Dorong Indeks Dolar ke 99
SMDR Bagi Dividen Interim Rp 40,92 Miliar: Laba Bersih Melejit!
Saham Pilihan MNC Sekuritas Hari Ini: Potensi Cuan 31 Juli!

Berita Terkait

Kamis, 31 Juli 2025 - 15:10 WIB

Laba Alfaria Trijaya (AMRT) Naik 4,98% Jadi Rp 1,88 Triliun pada Semester I-2025

Kamis, 31 Juli 2025 - 13:39 WIB

BI Malang Dorong UMKM dan Ekonomi Syariah lewat MBF 2025

Kamis, 31 Juli 2025 - 12:50 WIB

IHSG Terkoreksi: Merdeka Group Jatuh, LQ45 Tertekan di Sesi I

Kamis, 31 Juli 2025 - 12:15 WIB

UNVR Semester I 2025: Fundamental Kuat, Tumbuh di Kuartal III

Kamis, 31 Juli 2025 - 10:31 WIB

BRIS, MLIA, PANI: Rekomendasi Teknikal Saham Mirae Sekuritas

Berita Terbaru

sports

Arsenal Kejar Eze & Rodrygo: Trossard Korban Transfer?

Sabtu, 2 Agu 2025 - 04:30 WIB

sports

Nasib Anak Legenda Sepak Bola: Gagal Tiru Jejak Ayah?

Sabtu, 2 Agu 2025 - 03:48 WIB

Uncategorized

Gawat! Garnacho Pilih Chelsea Jika Cabut dari MU?

Sabtu, 2 Agu 2025 - 02:31 WIB

Uncategorized

Indonesia Bangga! Siswa Raih Medali di Olimpiade Fisika 2025

Sabtu, 2 Agu 2025 - 02:24 WIB