Investasi Lewat Emas vs Saham: Mana yang Lebih Menguntungkan?

- Penulis

Sabtu, 29 Maret 2025 - 19:36 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menabung dan berinvestasi merupakan langkah penting agar bisa mengelola keuangan untuk jangka panjang. Dua instrumen yang kerap dibandingkan adalah emas dan juga saham, sebab keduanya sama-sama menawarkan keuntungan yang berbeda sesuai dengan tujuan dan juga profil risiko yang mungkin dimiliki oleh setiap investornya.

Emas dikenal sebagai aset safe haven yang cenderung stabil dan dapat melindungi nilai dari kekayaan inflasi sementara. Saham menawarkan potensi keuntungan yang jauh lebih tinggi dalam jangka panjang, namun juga memiliki risiko yang besar. Oleh sebab itu, simaklah penjelasan berikut ini untuk mengetahui manakah yang lebih untung apabila berinvestasi melalui emas atau pun saham.

1. Emas lebih stabil dan cocok untuk jangka panjang

Salah satu keuntungan utama apabila memutuskan untuk menabung atau berinvestasi dalam bentuk emas adalah kestabilan yang dimiliki dalam menghadapi gejolak ekonomi. Hal ini karena harga emas cenderung naik dalam jangka panjang, khususnya apabila sampai terjadi inflasi atau pun ketidakpastian ekonomi global.

Perlu diingat bahwa emas memiliki sifat likuiditas yang cukup tinggi. sehingga mudah diperjualbelikan kapan saja tanpa memiliki banyak persyaratan. Hal ini juga yang membuat emas menjadi pilihan yang menarik bagi para investor apabila tertarik untuk menyimpan nilai aset mereka dengan risiko yang lebih minimal.

Baca Juga :  Simak Rekomendasi Teknikal Mirae Sekuritas untuk PGAS, DSNG & DEWA, Rabu (5/2)

2. Saham memiliki potensi keuntungan lebih besar

Berinvestasi di saham ternyata menawarkan peluang keuntungan yang jauh lebih besar jika dibandingkan dengan investasi emas, khususnya apabila investor memilih perusahaan dengan kinerja yang baik. Untuk jangka panjang ternyata saham dapat memberikan keuntungan melalui adanya kenaikan harga dan juga pembagian dividen.

Saham ternyata memiliki volatilitas yang cukup tinggi, sehingga nilainya bisa saja mengalami kenaikan atau penurunan dalam waktu yang relatif singkat. Oleh sebab itu, investasi saham dinilai lebih cocok bagi mereka yang mungkin memiliki toleransi risiko lebih besar, serta strategi investasi yang cukup matang.

3. Emas memiliki keuntungan yang tidak sebesar saham

Walau emas dianggap sebagai aset yang stabil, namun kenaikan harganya cenderung lebih lambat jika dibandingkan dengan harga saham pada beberapa tahun. Nilai emas bisa saja tetap stagnan atau bahkan hanya meningkat sedikit, sehingga dianggap tidak optimal apabila kamu mencari keuntungan besar dalam waktu yang relatif singkat.

Emas tidak memberikan adanya pendapatan pasif, seperti dividen yang terdapat pada saham. Artinya keuntungan dari emas hanya bisa diperoleh apabila dijual pada saat harganya naik, bukan dari aliran pendapatan rutin yang mungkin diperoleh melalui periode waktu tertentu.

Baca Juga :  Yen Melemah pada Jumat (25/4) di Tengah Optimisme Perdagangan

4. Saham memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan emas

Walau potensi memberikan keuntungan yang besar, namun saham ternyata memiliki risiko yang jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan emas. Hal ini karena nilainya bisa saja turun secara drastis akibat faktor ekonomi, kinerja perusahaan, atau kondisi pasar yang tidak menentu, sehingga hal inilah yang bisa menimbulkan masalah.

Investor saham mungkin perlu memiliki pengetahuan yang cukup terkait cara memilih saham yang tepat, serta memahami pergerakan pasar. Jika tidak, maka bisa berpotensi mengalami kerugian yang lebih besar jika dibandingkan dengan keuntungan yang diperolehnya, sehingga tidak bisa sembarangan.

Menabung dalam bentuk kemasan saham sebetulnya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Emas cocok untuk kamu yang mungkin mencari investasi stabil dengan risiko rendah, sedangkan saham menawarkan keuntungan yang jauh lebih besar, namun dengan risiko yang lebih tinggi. Jika memang ingin hasil yang lebih optimal, maka kamu bisa mempertimbangkan untuk mengombinasikan keduanya sesuai dengan tujuan keuangan!

Berita Terkait

8 Tuntutan Pengusaha: Solusi Produktivitas & Kesejahteraan Buruh?
Prospek Emiten Grup Pertamina 2025: Analisis Mendalam dan Rekomendasi Investasi
Investor Asing Lepas Rp20 Triliun: Saham-Saham Apa Saja yang Dilepas Besar-besaran Sebulan Terakhir?
Lippo Cikarang Bukukan Penjualan Rp 323 Miliar di Kuartal Pertama 2025
Bahlil Yakin Target Produksi Migas 1 Juta Barel Tercapai 2030
Laba Bersih Naik di Kuartal I 2025, Simak Rekomendasi Saham Indosat (ISAT)
Analisis Saham PTPP: Prediksi Kinerja dan Rekomendasi Investasi 2025
Pendapatan United Tractors (UNTR) Naik 6% di Kuartal I-2025, Laba Bersih Turun 30%

Berita Terkait

Kamis, 1 Mei 2025 - 15:27 WIB

8 Tuntutan Pengusaha: Solusi Produktivitas & Kesejahteraan Buruh?

Kamis, 1 Mei 2025 - 15:23 WIB

Prospek Emiten Grup Pertamina 2025: Analisis Mendalam dan Rekomendasi Investasi

Kamis, 1 Mei 2025 - 15:11 WIB

Investor Asing Lepas Rp20 Triliun: Saham-Saham Apa Saja yang Dilepas Besar-besaran Sebulan Terakhir?

Kamis, 1 Mei 2025 - 14:35 WIB

Lippo Cikarang Bukukan Penjualan Rp 323 Miliar di Kuartal Pertama 2025

Kamis, 1 Mei 2025 - 14:11 WIB

Bahlil Yakin Target Produksi Migas 1 Juta Barel Tercapai 2030

Berita Terbaru

sports

Proliga 2025: LavAni Belajar dari Mimpi Buruk Final Four

Kamis, 1 Mei 2025 - 15:19 WIB

technology

Xiaomi Poco F7 Ultra vs iPhone 14: Adu Spesifikasi, Harga Sama!

Kamis, 1 Mei 2025 - 14:55 WIB