Investasi Cerdas: Untung Mana, Saham Atau Emas Hari Ini?

- Penulis

Senin, 14 April 2025 - 05:39 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – Pergerakan harga emas yang cukup signifikan dalam beberapa hari terakhir telah menarik perhatian masyarakat, memicu minat untuk berinvestasi pada emas Antam.

Data terkini menunjukkan harga emas Antam pada hari Minggu, 13 April 2025, mencapai Rp 1.904.000 per gram. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar Rp 15.000 dibandingkan dengan harga pada hari Jumat, 11 April 2025, yang tercatat sebesar Rp 1.889.000.

Di sisi lain, pasar saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) terus mengalami fluktuasi. Sebelumnya, BEI sempat mengalami penurunan tajam sebesar 6,12 persen pada sesi perdagangan pertama hari Selasa, 18 Maret 2025.

Dengan kondisi pasar yang dinamis ini, pertanyaan yang muncul adalah: di antara saham dan emas, manakah pilihan investasi yang lebih menjanjikan saat ini?

Investasi saham atau emas

Menurut Anthony Budiawan, seorang pengamat ekonomi dan investasi, saham bukanlah opsi investasi yang paling disarankan dalam situasi saat ini.

“Dalam iklim ekonomi yang tidak pasti, bahkan cenderung mengalami penurunan, investasi pada saham mengandung tingkat risiko yang tinggi,” jelasnya saat dihubungi oleh Kompas.com pada hari Minggu, 13 April 2025.

Keuntungan yang diperoleh pemegang saham umumnya berasal dari dividen dan capital gain.

Dividen merupakan pembagian keuntungan perusahaan kepada para pemegang saham, yang diterima dalam bentuk uang tunai sesuai dengan jumlah saham yang dimiliki.

Sementara itu, capital gain adalah keuntungan yang diperoleh ketika saham dijual dengan harga yang lebih tinggi dari harga pembelian.

Selain itu, investor juga berpotensi meraih keuntungan dari volatilitas pasar, yaitu fluktuasi harga saham yang bisa naik atau turun.

Anthony menjelaskan bahwa harga saham biasanya dipengaruhi oleh prospek ekonomi di masa depan. Ketika prospek ekonomi cerah, investor cenderung lebih diuntungkan dengan membeli saham.

Sebaliknya, dalam kondisi ekonomi yang tidak stabil seperti saat ini, harga saham berisiko mengalami penurunan, yang dapat menyebabkan kerugian bagi investor.

Dibandingkan investasi saham, ia menyarankan emas sebagai alternatif investasi yang lebih menarik, terutama ketika ekonomi melemah dan berpotensi memasuki resesi.

“Emas pada dasarnya adalah instrumen investasi untuk melakukan hedging atau lindung nilai terhadap inflasi yang inflation free atau bebas inflasi,” ungkapnya.

Artinya, harga emas cenderung naik ketika tingkat inflasi meningkat. Namun, kelemahan investasi emas adalah investor tidak akan mendapatkan penghasilan berupa bunga.

Investasi yang lebih menguntungkan

Anthony menekankan bahwa berinvestasi pada emas saat ini lebih aman dan berpotensi memberikan keuntungan bagi investor.

“(Investasi emas) lebih aman dari fluktuasi harga,” tegasnya.

Ia menjelaskan bahwa harga emas cenderung terus meningkat seiring waktu. Meskipun ada kemungkinan harga emas dapat turun, namun dalam jangka panjang, harga emas memiliki potensi untuk naik.

Jika ingin berinvestasi emas, jenis emas yang paling sesuai sebagai instrumen investasi adalah emas batangan atau emas koin, bukan emas perhiasan.

Perhiasan memiliki nilai buyback atau pembelian kembali yang lebih rendah dibandingkan emas batangan. Selain itu, harga perhiasan juga dipengaruhi oleh tren dan biaya pembuatan, sehingga investasi emas perhiasan kurang menguntungkan.

Emas batangan yang akan diinvestasikan sebaiknya dibeli dalam gramasi yang lebih kecil, seperti di bawah 25 gram. Hal ini bertujuan agar lebih mudah dicairkan jika dibutuhkan sewaktu-waktu.

Keunggulan-keunggulan tersebut membuat Anthony lebih merekomendasikan masyarakat umum untuk berinvestasi pada emas batangan daripada saham saat ini.

“Saat ini, semua orang menghindari beli saham, kecuali investor besar atau institusional,” kata Anthony.

Investor institusional biasanya melakukan diversifikasi investasi pada saham, obligasi, dan emas dengan porsi yang berbeda-beda. Tindakan ini dilakukan untuk mengurangi risiko kerugian terhadap salah satu instrumen.

Kondisi perekonomian Indonesia yang sedang mengalami perlambatan membuat investasi saham menjadi lebih berisiko.

Selain investasi emas, ia juga menyarankan masyarakat untuk mempertimbangkan instrumen investasi yang lebih aman, seperti deposito dengan menyimpan uang tunai.

Anthony berpendapat bahwa investasi deposito uang tunai bahkan lebih menguntungkan daripada berinvestasi pada emas batangan.

Cash (uang tunai) kan tidak turun nilainya. Kecuali kena inflasi, nilai relatif cash turun, tapi (walau nilai uang tunai turun, investor) cash dapat penghasilan bunga,” tambahnya.

Berita Terkait

Debt Collector Culik Kepala Cabang Bank di Parkiran Supermarket?
Immanuel Ebenezer Sebut Irvian Bobby ‘Sultan’: Ada Apa?
Immanuel Ebenezer Ditangkap KPK: Dulu Bilang Gaji Rp 42 Juta Cukup!
Riza Chalid Buron! Resmi Jadi DPO, Dicari Kejaksaan Agung
Lisa Mariana Penuhi Panggilan KPK Terkait Kasus Korupsi Iklan Bank BJB yang Seret Nama Ridwan Kamil
BSU 2025: Rp600 Ribu Cair! Cek Syarat, Jadwal, dan Caranya
Saham Libur! BEI Tutup Hari Ini, Cuti Bersama Proklamasi
Dasco Usul: Tantiem Pejabat BUMN Dihapus, Hemat Negara Rp 18 Triliun!

Berita Terkait

Senin, 25 Agustus 2025 - 05:44 WIB

Debt Collector Culik Kepala Cabang Bank di Parkiran Supermarket?

Minggu, 24 Agustus 2025 - 08:36 WIB

Immanuel Ebenezer Sebut Irvian Bobby ‘Sultan’: Ada Apa?

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 11:23 WIB

Immanuel Ebenezer Ditangkap KPK: Dulu Bilang Gaji Rp 42 Juta Cukup!

Jumat, 22 Agustus 2025 - 16:01 WIB

Riza Chalid Buron! Resmi Jadi DPO, Dicari Kejaksaan Agung

Jumat, 22 Agustus 2025 - 13:41 WIB

Lisa Mariana Penuhi Panggilan KPK Terkait Kasus Korupsi Iklan Bank BJB yang Seret Nama Ridwan Kamil

Berita Terbaru

Public Safety And Emergencies

Jurnalis Antara Dianiaya Polisi Saat Liput Demo DPR!

Senin, 25 Agu 2025 - 21:08 WIB

Public Safety And Emergencies

Demo DPR, Tol Dalam Kota Macet! Lalin Dialihkan

Senin, 25 Agu 2025 - 21:00 WIB

politics

Partai Buruh Geruduk DPR 28 Agustus: Bukan Demo Akhir Pekan!

Senin, 25 Agu 2025 - 17:52 WIB