Investasi Asing Minim Dongkrak Ekonomi: Regulasi Perlu Dibenahi Segera!

- Penulis

Rabu, 16 April 2025 - 22:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, RAGAMUTAMA.COM – Center for Market Education (CME) menyoroti bahwa sumbangan penanaman modal asing atau foreign direct investment (FDI) terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia saat ini masih tergolong rendah, berada di bawah angka 2 persen.

Dalam policy brief terbarunya bertajuk Revolutionizing FDI Policy Towards Equitable Growth in Indonesia, yang dirilis oleh CME bersama Universitas Prasetiya, ditegaskan bahwa kontribusi FDI masih belum optimal jika dibandingkan dengan Vietnam, yang telah berhasil mencapai angka 4–5 persen.

Lebih lanjut, CME mengkhawatirkan bahwa mayoritas FDI yang masuk ke Indonesia masih bersifat market-seeking, yang hanya mengandalkan besarnya populasi Indonesia sebagai daya tarik tanpa memberikan dorongan signifikan terhadap peningkatan produktivitas atau ekspor.

1. Penting buat capai Indonesia Emas 2045

Bank Dunia atau World Bank menekankan bahwa tantangan utama di masa depan terletak pada reformasi yang dapat memacu produktivitas dan daya saing. Menurut Bank Dunia, inilah langkah krusial yang harus diambil Indonesia agar dapat bertransformasi menjadi negara berpendapatan tinggi sesuai dengan visi Indonesia Emas 2045.

Baca Juga :  Harga Emas Antam Turun Rp3 Ribu per Gram, Ini Rincian Lengkapnya

“Negara-negara tetangga kita sudah proaktif mencari peluang, Indonesia jangan sampai tertinggal. Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah nyata untuk mendorong masuknya investasi asing,” ujar Akademisi Universitas Prasetiya Mulya sekaligus CME Chief Economist, Alvin Desfiandi, seperti yang dikutip pada hari Rabu, (16/4/2025).

Mengapa Investasi Emas Aman dan Menguntungkan? Intip Alasannya

Mengapa Investasi Emas Aman dan Menguntungkan? Intip Alasannya

2. ASEAN jadi sasaran investasi global

CME berpendapat bahwa kontribusi FDI perlu ditingkatkan, terutama mengingat momentum saat ini di mana ASEAN menjadi kawasan tujuan investasi global terbesar pasca-pandemi COVID-19.

Meskipun arus investasi global mengalami penurunan yang signifikan, yaitu sebesar 33 persen dari 2 triliun dolar Amerika Serikat (AS) pada tahun 2015 menjadi 1,3 triliun dolar AS pada tahun 2023, Asia Tenggara justru mencatatkan pertumbuhan yang luar biasa sebesar 92 persen, dari 120 miliar dolar AS menjadi 230 miliar dolar AS pada periode yang sama.

Arus modal yang masuk ke Indonesia bukan hanya sekadar angka, melainkan memberikan dampak langsung dan nyata bagi masyarakat luas, mulai dari para pelaku UMKM hingga jaringan pemasok lokal.

Baca Juga :  Harga Harga Emas Antam 25 Februari 2025 Naik Rp 2.000 Per Gram, Cek Rinciannya

3. Indonesia harus aktif sebelum ketidakpastian global meningkat

Untuk mendorong peningkatan FDI, Alvin menegaskan bahwa pemerintah harus serius dalam memperkuat ekosistem investasi, memberikan ruang bagi pelaku yang lebih beragam dan berdampak, merumuskan kebijakan yang lebih inklusif, serta meninjau kembali persyaratan modal minimum.

Ia menambahkan, peningkatan FDI perlu segera direalisasikan sebelum ketidakpastian global semakin meningkat akibat perang tarif.

“Tidak hanya berfokus pada tujuan jangka panjang, tetapi juga pada pencapaian jangka pendek yang dapat diraih melalui deregulasi yang tepat sasaran,” jelas Alvin.

Dari sudut pandang hukum dan regulasi, Safita Narthfilda dari TRILEXICA at Law menekankan pentingnya melakukan terobosan, seperti regulatory sandbox yang mendukung inovasi. Menurutnya, terobosan tersebut dapat mempercepat dan memodernisasi proses perizinan.

Modal Asing Kabur dari Pasar Saham RI Tembus Rp29,92 T dalam 3 Bulan

Modal Asing Kabur dari Pasar Saham RI Tembus Rp29,92 T dalam 3 Bulan

Berita Terkait

Benang Sintetis Impor: Industri Tekstil Belum Pulih Meski Ada Bea Masuk?
IHSG Rawan Tertekan, Ketegangan Geopolitik dan Suku Bunga Jadi Biang Kerok?
IHSG Anjlok! UNVR, BRPT, CTRA Jadi Biang Kerok LQ45?
Saham Big Banks Loyo, Ada Apa dengan Sektor Perbankan?
Harga Minyak Mendidih: Analisis Dampak & Prediksi Terbaru
INET Bagikan Dividen Tunai, Investor Raup Ratusan Juta Rupiah!
Awas! 4 Saham Ini Diawasi BEI, Termasuk Emiten BUMN
IHSG Tertekan Sentimen Global, Ini Daftar Saham Pilihan Analis!

Berita Terkait

Senin, 16 Juni 2025 - 15:17 WIB

Benang Sintetis Impor: Industri Tekstil Belum Pulih Meski Ada Bea Masuk?

Senin, 16 Juni 2025 - 13:27 WIB

IHSG Rawan Tertekan, Ketegangan Geopolitik dan Suku Bunga Jadi Biang Kerok?

Senin, 16 Juni 2025 - 13:02 WIB

IHSG Anjlok! UNVR, BRPT, CTRA Jadi Biang Kerok LQ45?

Senin, 16 Juni 2025 - 12:57 WIB

Saham Big Banks Loyo, Ada Apa dengan Sektor Perbankan?

Senin, 16 Juni 2025 - 12:02 WIB

Harga Minyak Mendidih: Analisis Dampak & Prediksi Terbaru

Berita Terbaru

Society Culture And History

Al Ghazali & Alyssa Daguise Menikah, Mahar Spesial Tanggal Jadian?

Senin, 16 Jun 2025 - 15:37 WIB

Uncategorized

Diskon Tiket Kereta Ekonomi: Ini Daftar 14 SS New Generation!

Senin, 16 Jun 2025 - 15:33 WIB

Public Safety And Emergencies

Gratis! Shuttle Mahasiswa UI dari PP Properti, Cek Rutenya!

Senin, 16 Jun 2025 - 15:22 WIB

Public Safety And Emergencies

Tragis, 12 WNI Luka dalam Insiden Balon Udara di Turki

Senin, 16 Jun 2025 - 15:12 WIB