Intel & TSMC Bersatu: Gebrakan Baru Industri Semikonduktor!

- Penulis

Minggu, 6 April 2025 - 23:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, RAGAMUTAMA.COM – Sebuah langkah mengejutkan di dunia teknologi, Intel resmi bermitra dengan Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) dalam sebuah restrukturisasi besar yang berpotensi mengubah lanskap industri semikonduktor secara global. Keduanya akan mendirikan sebuah perusahaan patungan yang akan mengelola fasilitas produksi chip milik Intel, dengan TSMC memegang saham sebesar 20 persen.

Alih-alih investasi finansial, kontribusi TSMC lebih menitikberatkan pada keahlian mendalam di bidang manufaktur dan transfer pengetahuan melalui pelatihan staf Intel. Langkah strategis ini kabarnya didorong oleh mantan Presiden Donald Trump, dengan tujuan utama menyelamatkan salah satu ikon industri Amerika Serikat dari kemunduran yang berkelanjutan.

1. Intel Menyerahkan Fasilitas Produksi, TSMC Berbagi Pengetahuan

Intel dilaporkan telah menyetujui penyerahan beberapa fasilitas produksi chip kepada entitas bisnis baru yang dibentuk bersama TSMC. Perusahaan teknologi raksasa asal Taiwan tersebut akan memperoleh 20 persen saham dalam usaha patungan ini, namun komitmennya tidak berupa suntikan modal secara langsung.

Sebagai kompensasinya, TSMC akan berbagi praktik terbaik dalam bidang manufaktur dan menyediakan pelatihan teknis intensif bagi para insinyur Intel. Informasi ini diperoleh dari laporan The Information, yang menekankan bahwa kolaborasi ini dirancang secara strategis untuk mempercepat transformasi internal di tubuh Intel.

Keputusan penting ini diambil di tengah meningkatnya kekhawatiran di kalangan eksekutif Intel mengenai potensi gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) dalam skala besar. Usaha patungan dengan TSMC dipandang sebagai solusi yang menjanjikan untuk meningkatkan efisiensi operasional sekaligus mempertahankan kapasitas produksi di dalam negeri.

Baca Juga :  Sentimen Positif: Pasar Saham Asia Menguat Setelah Jeda Tarif Trump

Intel dan TSMC Resmikan Kemitraan Strategis untuk Pabrik Chip di AS

Intel dan TSMC Resmikan Kemitraan Strategis untuk Pabrik Chip di AS

2. Tekanan dari Trump Membatasi Kepemilikan Asing di Intel

Menurut laporan dari Tech Repubic, Minggu (6/4/2025), pembentukan usaha patungan ini juga didorong secara signifikan oleh Trump. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa Intel tetap berada di bawah kendali Amerika Serikat, meskipun melibatkan partisipasi mitra asing dalam proses restrukturisasi.

Oleh karena itu, TSMC membatasi kepemilikannya di bawah ambang batas 50 persen untuk menghindari kendala regulasi yang mungkin timbul. Trump melihat kolaborasi ini sebagai bagian integral dari strategi yang lebih luas untuk memperkuat sektor manufaktur dalam negeri dan mempertahankan dominasi AS dalam industri semikonduktor global.

Menyusul mencuatnya rumor ini, harga saham Intel justru mengalami kenaikan yang signifikan. Pasar merespons secara positif berita bahwa raksasa chip ini mengambil langkah-langkah konkret setelah menghadapi masa-masa sulit sepanjang tahun 2024.

Kebijakan Tarif Dagang Trump Memicu Kontroversi karena Kemiripannya dengan Algoritma AI

Kebijakan Tarif Dagang Trump Memicu Kontroversi karena Kemiripannya dengan Algoritma AI

3. CEO Baru Bergerak Cepat, Fokus pada AI dan Bisnis Foundry

Kedatangan Lip-Bu Tan sebagai CEO baru pada pertengahan Maret menjadi katalis utama bagi restrukturisasi besar ini. Ia menggantikan Pat Gelsinger, yang dinilai kurang berhasil meningkatkan profitabilitas perusahaan meskipun telah menginvestasikan dana besar dalam pembangunan pabrik chip.

Baca Juga :  Kemenkeu Bantah Daftar Pemangkasan Anggaran Kementerian Lembaga yang Beredar

Tan segera mengumumkan rencana untuk menjual aset-aset non-inti dan mengarahkan fokus perusahaan pada pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan Software 2.0. Dia juga menegaskan komitmennya untuk memprioritaskan perekrutan insinyur-insinyur berkualitas tinggi, memperluas bisnis foundry chip, dan mengembangkan layanan semikonduktor kustom sebagai bagian dari strategi baru perusahaan.

Sebelumnya, Intel bahkan menunda proyek pembangunan dua pabrik chip senilai 28 miliar dolar AS di Ohio selama lima tahun. Keputusan ini diambil untuk menyesuaikan kapasitas produksi dengan kondisi pasar yang dinamis dan meningkatkan efisiensi modal perusahaan.

Selama ini, Intel menerapkan pendekatan yang unik, yaitu menangani desain dan produksi chip secara bersamaan. Namun, strategi ini justru menyebabkan mereka tertinggal dari TSMC yang fokus sepenuhnya pada produksi dan berhasil merebut klien-klien besar seperti NVIDIA.

Kini, melalui usaha patungan ini dan serangkaian restrukturisasi agresif di bawah kepemimpinan CEO baru, Intel berupaya untuk bangkit kembali. Arah baru perusahaan sudah jelas: menjadi pemain yang kompetitif kembali di tengah era dominasi AI dan persaingan global yang semakin ketat.

AS Memperketat Distribusi Chip AI Global, 120 Negara Terdampak Pembatasan

AS Memperketat Distribusi Chip AI Global, 120 Negara Terdampak Pembatasan

Berita Terkait

DATA Remala Abadi Kantongi Kredit Rp 220 Miliar dari Bank Mandiri
Shekel Melesat, Bursa Israel Bergairah: Rekor Tertinggi Sejak 2008!
6 Saham Kena Suspensi BEI, Investor Panik! Apa Penyebabnya?
Wall Street Hijau, Rapat The Fed Bayangi Kenaikan Awal Pekan
JSMR: Saham Jasa Marga Dapat Rekomendasi Beli dari Ciptadana, Potensi Cuan?
WSKT: Restrukturisasi Obligasi Rp 1,3 Triliun Rampung 2025, Bagaimana Nasibnya?
Saham Bank BUMN Anjlok, BNI Terparah? Cek Update Harga!
IHSG Merosot, Saham AMMN, MAPI, UNVR Jadi Top Losers Senin Ini

Berita Terkait

Senin, 16 Juni 2025 - 23:17 WIB

DATA Remala Abadi Kantongi Kredit Rp 220 Miliar dari Bank Mandiri

Senin, 16 Juni 2025 - 23:07 WIB

Shekel Melesat, Bursa Israel Bergairah: Rekor Tertinggi Sejak 2008!

Senin, 16 Juni 2025 - 21:57 WIB

Wall Street Hijau, Rapat The Fed Bayangi Kenaikan Awal Pekan

Senin, 16 Juni 2025 - 21:52 WIB

JSMR: Saham Jasa Marga Dapat Rekomendasi Beli dari Ciptadana, Potensi Cuan?

Senin, 16 Juni 2025 - 19:42 WIB

WSKT: Restrukturisasi Obligasi Rp 1,3 Triliun Rampung 2025, Bagaimana Nasibnya?

Berita Terbaru

Family And Relationships

Maia Estianty Lepas Al Ghazali Nikah, Pesan Menyentuh Ibu Jadi Sorotan

Senin, 16 Jun 2025 - 23:52 WIB

technology

Internet Cepat Murah Juli Ini? Lelang Frekuensi 1,4 GHz Tuntas!

Senin, 16 Jun 2025 - 22:47 WIB

politics

Geger, Netanyahu Ungkap Iran 2 Kali Incar Trump!

Senin, 16 Jun 2025 - 22:42 WIB