Tragedi menimpa Valeria Marquez (23), seorang influencer kecantikan asal Meksiko. Ia tewas ditembak oleh seorang pria tak dikenal pada Selasa, 13 Mei, saat sedang melakukan siaran langsung di TikTok.
Kejadian memilukan ini berlangsung di salon kecantikannya sendiri di Kota Zapopan. Marquez, yang memiliki 467 ribu pengikut di Instagram, menjadi korban serangan mendadak saat bertugas. Seorang pria tiba-tiba masuk dan langsung menembaknya.
Jaksa penuntut negara bagian Jalisco, mengutip laporan Reuters pada Minggu, 18 Mei, mengungkapkan detail mengerikan detik-detik sebelum peristiwa nahas tersebut. “Beberapa saat sebelum kejadian, Marquez terlihat dalam siaran langsung TikTok duduk di meja sambil memegang boneka,” jelasnya.
Rekaman tersebut menunjukkan Marquez sempat berucap, “Mereka datang,” saat pelaku muncul dan menyapa, “Hai, Vale.” Marquez menjawab, “Ya,” sebelum ia mematikan suara siaran langsung. Seketika setelah itu, tembakan menggema, mengakhiri hidup muda influencer tersebut.
Paramedis yang tiba di lokasi menyatakan Marquez meninggal dunia akibat luka tembak di kepala dan dada.
Pemerintah Usut Tuntas
Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, mengecam keras pembunuhan brutal ini dan menyatakan kecurigaan kuat bahwa kasus ini merupakan femisida, pembunuhan yang dilatarbelakangi oleh kebencian terhadap perempuan.
“Kematian Valeria Marquez, 23 tahun, sedang diselidiki sebagai kemungkinan femisida; pembunuhan terhadap perempuan atau anak perempuan karena alasan gender,” tegas Sheinbaum.
Kejadian ini mengguncang Meksiko. Pemerintah berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus ini hingga pelaku tertangkap dan motif pembunuhan terungkap.
“Penyelidikan sedang dilakukan untuk mengidentifikasi pelaku dan motif di balik peristiwa tragis ini,” ujar Sheinbaum, menambahkan, “Solidaritas kami untuk keluarga korban.”
Data dari Komisi Ekonomi PBB untuk Amerika Latin dan Karibia menunjukkan bahwa Meksiko menempati peringkat keempat tertinggi di Amerika Latin dan Karibia untuk kasus pembunuhan perempuan, dengan angka kematian mencapai 1,3 per 100.000 perempuan pada tahun 2023.