Ragamutama.com – , Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, kembali menunjukkan komitmen kuat Indonesia dalam memperkuat hubungan ekonomi global melalui pertemuan daring dengan Andrey Alexandrovich Slepnev dari Badan Eksekutif Eurasian Economic Commission (EEC) pada Kamis, 10 Juli 2025. Pertemuan penting ini menandai langkah maju yang signifikan menuju finalisasi perundingan Perjanjian Perdagangan Bebas antara Uni Ekonomi Eurasia dan Indonesia (I-EAEU FTA), sebuah kesepakatan yang diharapkan membuka peluang besar bagi kedua belah pihak.
Dalam keterangannya, Airlangga Hartarto menyampaikan apresiasinya terhadap kemajuan yang telah dicapai oleh tim perunding kedua negara. “Kami menyambut baik hasil yang telah dicapai oleh tim perunding,” ujar Airlangga, menegaskan optimisme pemerintah Indonesia terhadap prospek perjanjian ini.
EEC sendiri merupakan organisasi integrasi ekonomi yang beranggotakan sejumlah negara di kawasan Eurasia, membentuk blok pasar yang luas dan strategis. Pertemuan virtual ini merupakan kelanjutan dari dialog bilateral yang intensif, yang sebelumnya telah dilaksanakan secara tatap muka di Jakarta pada akhir Mei lalu, menunjukkan keseriusan kedua belah pihak untuk segera merampungkan kesepakatan.
Melangkah lebih jauh, perundingan yang berlangsung pada Kamis tersebut menargetkan penyelesaian proses legal scrubbing dalam waktu sesegera mungkin. Target ambisius ini diharapkan memungkinkan penandatanganan resmi perjanjian perdagangan tersebut pada Desember mendatang. Menanggapi target tersebut, Andrey Slepnev melalui rilis yang sama, menyatakan kesiapan penuh timnya, “Tim kami siap menjalankan proses sesuai jadwal yang telah disepakati.”
Hubungan perdagangan antara Indonesia dan Uni Ekonomi Eurasia menunjukkan tren peningkatan yang menggembirakan. Pada kuartal pertama tahun 2025, nilai perdagangan bilateral melonjak drastis sebesar 84,40 persen, mencapai angka US$ 1,57 miliar. Tak hanya perdagangan, investasi dari EAEU ke Indonesia juga mencatat pertumbuhan impresif, mencapai US$ 273,7 juta, sebuah peningkatan signifikan yang hampir dua kali lipat dibandingkan total realisasi investasi sepanjang tahun 2023.
Potensi kolaborasi ekonomi melalui I-EAEU FTA ini sangat besar, mengingat populasi gabungan kedua kawasan mencapai lebih dari 460 juta jiwa. Hal ini secara otomatis menciptakan peluang perluasan akses pasar yang substansial bagi produk dan jasa dari kedua belah pihak. Pemerintah Indonesia meyakini bahwa kerja sama strategis ini akan menjadi pilar baru yang krusial dalam upaya diversifikasi pasar ekspor dan penguatan ketahanan ekonomi nasional Indonesia di tengah dinamika global.
Langkah progresif ini juga dipandang sebagai bagian integral dari strategi Indonesia untuk memperkuat kerja sama ekonomi dengan berbagai negara mitra dan kawasan strategis di seluruh dunia. Terlebih lagi, inisiatif ini merupakan respons proaktif Indonesia dalam menghadapi isu-isu proteksionisme yang belakangan ini kerap mewarnai lanskap perdagangan global, sekaligus memastikan posisi Indonesia tetap kompetitif dan adaptif.
Pilihan Editor: Operasi Modifikasi Cuaca BMKG Klaim Kikis Potensi Hujan Ekstrem Jakarta dan Jawa Barat Pekan Ini