Indonesia dan AS Berkomitmen Selesaikan Negosiasi Tarif Balasan dalam 60 Hari

- Penulis

Jumat, 18 April 2025 - 11:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, RAGAMUTAMA.COM – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengumumkan kesepakatan Indonesia dan Amerika Serikat untuk menyelesaikan negosiasi tarif balasan dalam waktu dua bulan mendatang.

Indonesia telah mengajukan sejumlah solusi untuk menjaga keseimbangan perdagangan dan mencegah kerugian bagi salah satu pihak.

“Indonesia dan Amerika Serikat sepakat menyelesaikan perundingan dalam 60 hari. Kerangka acuan telah disetujui, meliputi kemitraan perdagangan dan investasi, kerja sama pengelolaan mineral penting, serta penguatan ketahanan rantai pasok,” jelas Airlangga dalam konferensi pers virtual, Jumat (18/4/2025).

Langkah-Langkah Indonesia dalam Negosiasi Tarif dengan AS

Langkah-Langkah Indonesia dalam Negosiasi Tarif dengan AS

1. Delegasi Indonesia memulai negosiasi langsung

Indonesia telah mengirimkan delegasi untuk bernegosiasi langsung dengan pemerintah AS. Airlangga berharap hasil negosiasi ini akan dituangkan dalam perjanjian resmi kedua negara.

“Hasil pertemuan akan dilanjutkan dengan beberapa putaran negosiasi. Targetnya, dalam 60 hari, kerangka kerja ini akan menjadi perjanjian resmi antara Indonesia dan Amerika Serikat,” ungkap Airlangga.

Baca Juga :  BI: Investasi dan Pariwisata Dorong Ekonomi Bali Tumbuh 5,48% Sepanjang 2024

2. Peningkatan Impor Energi dari AS sebagai Tawaran Indonesia

Sebagai bagian dari strategi negosiasi, Indonesia menawarkan peningkatan impor energi dari Amerika Serikat. Airlangga menyebutkan komitmen Indonesia untuk meningkatkan pembelian LPG, crude oil, dan bensin (gasoline) dari AS.

“Delegasi Indonesia, dalam diskusi dengan USTR dan Secretary of Commerce, mengusulkan peningkatan pembelian energi dari Amerika Serikat,” ujar Airlangga.

Selain energi, Indonesia juga berjanji meningkatkan impor produk pertanian seperti gandum, kedelai, dan susu kedelai, serta barang modal dari AS.

Pemerintah juga berkomitmen memberikan kemudahan perizinan dan insentif bagi perusahaan AS di Indonesia untuk mendorong investasi lebih besar.

Indonesia juga mendorong kerja sama di berbagai sektor, termasuk investasi, pengembangan SDM, dan layanan keuangan (financial services).

“Indonesia juga membuka peluang kerja sama strategis dalam mineral kritis (critical minerals), dan menyederhanakan impor produk AS, termasuk produk hortikultura,” tegas Airlangga.

Baca Juga :  BBRI dan BBCA Banyak Diborong, Cek Saham Favorit Asing di Akhir Pekan, Jumat (31/1)

Negosiasi Tarif: Solusi Komprehensif untuk Hubungan Dagang Indonesia-AS

Negosiasi Tarif: Solusi Komprehensif untuk Hubungan Dagang Indonesia-AS

3. Upaya Indonesia untuk Tarif yang Lebih Kompetitif

Tujuan negosiasi ini adalah untuk mendapatkan tarif yang lebih kompetitif dibandingkan negara pesaing di ASEAN dan Asia. Saat ini, beberapa produk ekspor utama Indonesia seperti garmen, alas kaki, tekstil, furnitur, dan udang masih menghadapi tarif tinggi di pasar AS.

“Tarif sementara 10 persen selama 90 hari akan meningkatkan tarif rata-rata untuk produk tekstil dan garmen Indonesia, yang sebelumnya berkisar antara 10 persen hingga 37 persen,” jelas Airlangga.

Kerangka Kerja Sama yang Komprehensif untuk Menyeimbangkan Perdagangan Bilateral

Kerangka Kerja Sama yang Komprehensif untuk Menyeimbangkan Perdagangan Bilateral

Berita Terkait

Analisis Saham PTPP: Prediksi Kinerja dan Rekomendasi Investasi 2025
Pendapatan United Tractors (UNTR) Naik 6% di Kuartal I-2025, Laba Bersih Turun 30%
PTPP Rugi di Kuartal Pertama 2025: Penurunan Pendapatan dan Laba Signifikan
PTPP Tingkatkan Kinerja: Divestasi Anak Usaha dan Pelepasan Jalan Tol
Harga Emas Antam Hari Ini: Turun Rp 33.000, Cek Rinciannya!
ADRO: Penurunan Pendapatan & Laba Bersih Alamtri Resources Kuartal I 2025
Laba PTBA Terjun Bebas: Analisis Mendalam Kuartal I 2025
Daftar Lengkap Saham LQ45 Periode Mei-Juli 2025: Peluang Investasi Blue Chip Menarik

Berita Terkait

Kamis, 1 Mei 2025 - 13:31 WIB

Analisis Saham PTPP: Prediksi Kinerja dan Rekomendasi Investasi 2025

Kamis, 1 Mei 2025 - 11:47 WIB

Pendapatan United Tractors (UNTR) Naik 6% di Kuartal I-2025, Laba Bersih Turun 30%

Kamis, 1 Mei 2025 - 11:43 WIB

PTPP Rugi di Kuartal Pertama 2025: Penurunan Pendapatan dan Laba Signifikan

Kamis, 1 Mei 2025 - 11:31 WIB

PTPP Tingkatkan Kinerja: Divestasi Anak Usaha dan Pelepasan Jalan Tol

Kamis, 1 Mei 2025 - 09:19 WIB

Harga Emas Antam Hari Ini: Turun Rp 33.000, Cek Rinciannya!

Berita Terbaru