Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, menjelaskan alasan Timnas Indonesia senior tidak menjalani pemusatan latihan (TC) di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Timnas Indonesia asuhan Patrick Kluivert akan segera menggelar TC dalam persiapan menghadapi laga lanjutan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
TC ini krusial untuk menghadapi dua pertandingan berat di bulan Juni mendatang melawan Timnas China dan Timnas Jepang.
Pertandingan melawan Timnas China akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Kamis, 5 Juni 2025, sedangkan laga melawan Timnas Jepang di Stadion Suita, Osaka, pada Selasa, 10 Juni 2025.
Oleh karena itu, Ole Romeny dan rekan-rekannya memerlukan TC intensif.
Rencananya, TC akan dipusatkan di Bali mulai 26 Mei.
Media Vietnam Menyoroti Keputusan PSSI yang Menolak Tawaran Uji Coba dengan Rusia
Pemilihan Bali sebagai lokasi TC menimbulkan pertanyaan dari banyak warganet, mengingat PSSI memiliki lapangan latihan di IKN, Kalimantan Timur.
Arya Sinulingga memberikan klarifikasi mengenai hal ini.
Ia menjelaskan bahwa fasilitas latihan di IKN khusus diperuntukkan bagi tim kelompok usia dan Timnas Wanita Indonesia.
Timnas Indonesia putra senior, menurutnya, memiliki kebutuhan yang berbeda.
Oleh karena itu, para pemain asuhan Patrick Kluivert tidak akan berlatih di Kalimantan Timur.
“Ada juga itu pakai isu-isu kenapa gak di IKN,” ujar Arya, seperti dikutip SuperBall.id dari kanal YouTube pribadinya.
“Sejak awal sudah kita tetapkan, TC di IKN itu untuk yang muda dan putri.”
“Sementara untuk tim senior, Anda tahu dong pemain senior kita itu udah levelnya berbeda,” jelasnya.
Reaksi Media Vietnam Terhadap Rencana Naturalisasi Bek Liga Inggris Senilai Rp 153 Miliar oleh Indonesia
Alasan lain mengapa Maarten Paes dan kawan-kawan tidak menjalani TC di IKN adalah kebutuhan akan akomodasi premium.
Fasilitas penginapan di IKN, menurut Arya, masih berupa asrama pemain, berbeda dengan kebutuhan tim senior.
Oleh karena itu, TC kemungkinan besar hanya bisa dilakukan di kota-kota besar seperti Jakarta dan Bali.
“Artinya apa, kelas hotelnya pun sudah tertentu loh, jadi makanya Anda sebagai orang-orang yang mengamati bola, peminat bola, gak boleh ukuran lama, pakai ukuran sekarang di mana level timnas kita sudah makin baik.”
“Jadi mau gak mau mereka ya hotelnya, lokasinya, sudah harus premium.”
“Sementara kita di IKN itu kan memang masih bentuknya kayak mes gitu. Jadi ya berbeda gitu,” pungkasnya.