IKK Mei Turun, Saatnya Beli Saham INDF, ICBP, MYOR, UNVR?

Avatar photo

- Penulis

Sabtu, 14 Juni 2025 - 22:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Prospek Cerah Saham Konsumer di Tengah Penurunan IKK: ICBP, INDF, dan MYOR Jadi Pilihan Utama Analis

JAKARTA – Meskipun Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) mencatat penurunan pada Mei 2025, sejumlah saham di sektor konsumer tetap menarik perhatian para analis. Emiten besar seperti PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP), PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF), dan PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) justru mengantongi rekomendasi positif, seiring dengan harapan membaiknya daya beli masyarakat.

Optimisme ini datang dari Analis BRI Danareksa Sekuritas, Christy Halim, yang dalam riset terbarunya menyematkan peringkat *overweight* untuk sektor konsumer. Dua faktor utama menjadi pendorong keyakinan ini: hadirnya berbagai stimulus ekonomi dari pemerintah dan penguatan nilai tukar rupiah yang signifikan. Penguatan rupiah sekitar 4% dari puncaknya pada April 2025 diprediksi akan meringankan tekanan margin bagi emiten konsumer. Hal ini krusial mengingat sebagian besar biaya bahan baku mereka, yakni lebih dari 50%, masih terekspos dalam dolar Amerika Serikat (AS).

Selain itu, serangkaian lima stimulus yang diluncurkan pemerintah sejak awal Juni 2025 turut menjadi sentimen positif. Meskipun subsidi listrik dua bulan dibatalkan, bantuan subsidi upah (BSU) yang berpotensi meningkatkan daya beli masyarakat menengah-bawah tetap diharapkan mampu menopang konsumsi. “Kami kembali melanjutkan cakupan atas sektor konsumer dengan rating *overweight*, seiring dengan prospek pertumbuhan sektor ini yang tetap tangguh bahkan di tengah periode perlambatan,” ujar Christy, menegaskan keyakinannya pada prospek sektor tersebut.

Baca Juga :  Prospek Cerah Properti: Analisis Saham PWON, CTRA, ASRI, dan BSDE

Meski demikian, BRI Danareksa Sekuritas juga mengidentifikasi beberapa risiko utama yang membayangi sektor konsumer. Di antaranya adalah potensi melemahnya daya beli masyarakat yang lebih dari perkiraan dalam beberapa kuartal mendatang, serta kenaikan harga *soft commodity* yang melampaui proyeksi, yang dapat menekan margin lebih dalam.

Dalam daftar rekomendasi saham konsumer, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) menjadi pilihan utama (top pick) BRI Danareksa Sekuritas dengan target harga Rp14.000. Rekomendasi beli diberikan kepada produsen Indomie ini. Tak ketinggalan, saham induk perusahaan ICBP, yakni PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF), juga direkomendasikan beli dengan target harga Rp9.500 per saham. Sementara itu, saham Mayora Indah Tbk. (MYOR) turut masuk radar rekomendasi beli dengan target harga Rp2.800. Berbeda dengan ketiga saham tersebut, PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) justru mendapatkan rekomendasi *hold* dengan target harga Rp1.500.

Di sisi lain, hasil survei Bank Indonesia (BI) menunjukkan bahwa Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Mei 2025 berada di level 117,5. Meski angka ini masih mengindikasikan optimisme, posisinya lebih rendah 4,2 poin dari bulan sebelumnya yang mencapai 121,7 pada April. Penurunan IKK ini disebabkan oleh pelemahan pada dua komponen utamanya, yaitu Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK), yang masing-masing merosot 7,7 poin menjadi 106 dan 0,8 poin ke level 129 pada Mei 2025.

Baca Juga :  IHSG Rentan Koreksi Jelang Pengumuman Suku Bunga BI, Cek Saham MYOR, MAPA & AMMN

Menanggapi penurunan tersebut, Ekonom Senior Samuel Sekuritas Indonesia, Fithra Faisal Hastiadi, menyatakan bahwa hal itu mencerminkan moderasi sentimen rumah tangga dalam jangka pendek, utamanya setelah puncak konsumsi musiman selama periode Idulfitri. Namun, Fithra menilai pelemahan IKK ini bersifat transisional, bukan struktural. Ia menyoroti adanya subsidi pemerintah baru-baru ini yang bertujuan menjaga daya beli konsumen, khususnya di segmen menengah ke bawah. “Angka ini merupakan level terendah sejak September 2022, sejalan dengan perlambatan ekonomi saat ini. Namun, kami menilai pelemahan ini bersifat transisional, bukan struktural,” jelasnya dalam publikasi riset.

*Disclaimer*: *Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. RAGAMUTAMA.COM tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.*

Berita Terkait

Emas Antam Stabil, Harga Hari Ini Rp 1.960.000 Per Gram
Rahasia Terungkap: Beda Cara BPS & Bank Dunia Ukur Kemiskinan?
Saham Nikel Anjlok, Peluang atau Jebakan? Analisis Lengkap!
Harga Emas Antam Hari Ini, 15 Juni 2025: Update Jual & Beli
Aset Safe Haven Diburu, Ketidakpastian Global Mendorong Investor
IKK Turun, Saham INDF ICBP MYOR Masih Layak Beli?
Awas Koreksi! IHSG Pekan Depan, Intip Saham AADI, CTRA, NCKL
Negara Paling Produktif di Dunia: Fakta & Data Terbaru

Berita Terkait

Minggu, 15 Juni 2025 - 09:12 WIB

Rahasia Terungkap: Beda Cara BPS & Bank Dunia Ukur Kemiskinan?

Minggu, 15 Juni 2025 - 07:52 WIB

Saham Nikel Anjlok, Peluang atau Jebakan? Analisis Lengkap!

Minggu, 15 Juni 2025 - 06:57 WIB

Harga Emas Antam Hari Ini, 15 Juni 2025: Update Jual & Beli

Minggu, 15 Juni 2025 - 06:27 WIB

Aset Safe Haven Diburu, Ketidakpastian Global Mendorong Investor

Minggu, 15 Juni 2025 - 04:12 WIB

IKK Turun, Saham INDF ICBP MYOR Masih Layak Beli?

Berita Terbaru

Family And Relationships

Al Ghazali & Alyssa Daguise Menikah? Link Nonton Siraman, Akad!

Minggu, 15 Jun 2025 - 10:07 WIB

Family And Relationships

Siraman Al Ghazali, Tangis Ahmad Dhani, Maia Estianty Pecahkan Kendi

Minggu, 15 Jun 2025 - 09:47 WIB

technology

Restart HP: Mitos atau Fakta? Ini Jawaban Lengkapnya!

Minggu, 15 Jun 2025 - 09:32 WIB

Uncategorized

Agnez Mo & Anggun C Sasmi: Comeback Akting di Serial Reacher!

Minggu, 15 Jun 2025 - 09:27 WIB