IHSG Terkoreksi, Tensi Timur Tengah Jadi Beban Pasar?

Avatar photo

- Penulis

Kamis, 19 Juni 2025 - 01:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

IHSG Terjungkal: Konflik Timur Tengah dan Gejolak Global Guncang Pasar Saham

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) menutup perdagangan Rabu di zona merah, ambles 48,06 poin atau 0,67 persen ke level 7.107,79. Kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 juga tak luput dari koreksi, jatuh 7,12 poin atau 0,89 persen ke 792,76. Pelemahan signifikan ini dipicu oleh kekhawatiran pelaku pasar terhadap memanasnya konflik geopolitik di kawasan Timur Tengah yang terus membayangi sentimen global.

Anjloknya IHSG sejalan dengan pergerakan bursa regional Asia yang mayoritas terkoreksi. Maximilianus Nico Demus, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, menjelaskan bahwa pasar global masih dihantui oleh ketegangan antara Iran dan Israel. Kekhawatiran akan meluasnya konflik ini semakin menjadi setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dilaporkan mempertimbangkan serangan terhadap pemimpin Iran dan menuntut penyerahan tanpa syarat. Pertemuan Trump dengan tim keamanan nasionalnya kian memicu spekulasi AS bisa terlibat dalam serangan Israel, membuka prospek eskalasi regional yang lebih luas dan tidak terkendali.

Selain faktor geopolitik, fokus pelaku pasar juga beralih ke kebijakan moneter. Keputusan suku bunga acuan oleh bank sentral AS, The Fed, yang dijadwalkan rilis pada Kamis (19/06) dini hari WIB, turut membayangi pergerakan pasar. Meskipun The Fed diproyeksikan akan mempertahankan suku bunga di level saat ini, investor mencermati arahan kebijakan ke depan, terutama di tengah bayang-bayang ketidakpastian tarif dagang dan potensi risiko geopolitik yang berkelanjutan.

Baca Juga :  Daftar 10 Saham Penopang IHSG Pekan Ini, Bank Jumbo BMRI, BBRI & BBCA Teratas

Di tengah sentimen global yang menantang, dari ranah domestik, Bank Indonesia (BI) melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) telah memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI-Rate pada level 5,5 persen. Kebijakan ini juga diikuti dengan penetapan suku bunga *deposit facility* di 4,75 persen dan suku bunga *lending facility* di 6,25 persen. Gubernur BI, Perry Warjiyo, menegaskan bahwa ke depan, BI akan tetap mengamati potensi penurunan BI-Rate demi mendorong pertumbuhan ekonomi, sembari menjaga inflasi tetap terkendali dan stabilitas nilai tukar sesuai fundamentalnya. Selain itu, kebijakan makroprudensial akomodatif akan terus dioptimalkan untuk menopang pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, didukung oleh strategi pendorong pertumbuhan kredit dan peningkatan fleksibilitas likuiditas perbankan. Seluruh bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran ini diarahkan untuk menjaga stabilitas sekaligus memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional.

Meskipun sempat dibuka menguat di awal sesi perdagangan, IHSG tak mampu mempertahankan posisinya dan segera bergerak ke teritori negatif hingga penutupan sesi pertama. Tekanan jual terus berlanjut di sesi kedua, membuat indeks betah di zona merah hingga akhir perdagangan. Berdasarkan kinerja Indeks Sektoral IDX-IC, hanya dua sektor yang berhasil mencatatkan penguatan: sektor properti memimpin dengan kenaikan 0,72 persen, diikuti oleh sektor industri sebesar 0,10 persen. Sebaliknya, mayoritas sembilan sektor lainnya mengalami koreksi. Sektor barang konsumen non-primer menjadi yang paling terpuruk dengan penurunan 1,15 persen, diikuti oleh sektor teknologi dan kesehatan yang masing-masing ambles 0,99 persen dan 0,90 persen.

Baca Juga :  SMRA: Insentif PPN 2025 Dongkrak Penjualan? Ini Kata Analis!

Dalam daftar saham-saham yang mencatat penguatan terbesar hari ini, terdapat KRYA, ASPI, HALO, MKAP, dan SURI. Sementara itu, deretan saham yang mengalami pelemahan paling dalam meliputi JAWA, TMPO, MBSS, LCKM, dan SPRE. Aktivitas perdagangan terbilang cukup ramai, dengan frekuensi transaksi mencapai 1.207.549 kali dan total 20,49 miliar lembar saham senilai Rp11,44 triliun berpindah tangan. Tercatat, 228 saham menguat, 361 saham melemah, dan 212 saham stagnan nilainya.

Secara regional, pergerakan bursa saham Asia sore ini menunjukkan hasil yang bervariasi meskipun sentimen negatif mendominasi. Indeks Nikkei di Jepang berhasil menguat 336,17 poin (0,87 persen) ke level 38.873,50, dan Indeks Shanghai di Tiongkok juga tipis menguat 1,40 poin (0,04 persen) ke 3.388,78. Namun, pelemahan terlihat pada Indeks Hang Seng Hong Kong yang turun 269,69 poin (1,12 persen) ke 23.710,48, serta Indeks Strait Times di Singapura yang melemah 8,38 poin (0,21 persen) ke 392,64. Hasil yang bervariasi ini mencerminkan kompleksitas sentimen pasar global yang dipicu oleh berbagai isu, dari geopolitik hingga kebijakan moneter.

Berita Terkait

RS Grup Emtek Kompak, Kenapa Saham Tak Dapat Dividen?
BI Rate Stabil, Bank Mandiri Optimis Kredit Tumbuh Berapa Persen?
NCKL Bagi Dividen Jumbo, Investor Harita Nickel Auto Cuan!
The Fed Tahan Suku Bunga, Apa Dampaknya Bagi Rupiah?
BI Respon Tarif AS, Optimalkan Moneter Jaga Ekonomi Global
IHSG Melemah? Ini Rekomendasi Saham Kamis 19 Juni untuk Anda
Rekomendasi Saham BBTN, HRUM, UNTR Kamis Ini, Potensi Cuan!
Rupiah Anjlok! Rp 16.312, Dolar AS Menggila, The Fed Jadi Momok?

Berita Terkait

Kamis, 19 Juni 2025 - 04:18 WIB

BI Rate Stabil, Bank Mandiri Optimis Kredit Tumbuh Berapa Persen?

Kamis, 19 Juni 2025 - 04:12 WIB

NCKL Bagi Dividen Jumbo, Investor Harita Nickel Auto Cuan!

Kamis, 19 Juni 2025 - 03:17 WIB

The Fed Tahan Suku Bunga, Apa Dampaknya Bagi Rupiah?

Kamis, 19 Juni 2025 - 02:27 WIB

BI Respon Tarif AS, Optimalkan Moneter Jaga Ekonomi Global

Kamis, 19 Juni 2025 - 01:23 WIB

IHSG Terkoreksi, Tensi Timur Tengah Jadi Beban Pasar?

Berita Terbaru

sports

Garcia ke Barca, Perebutan Kiper Utama Makin Sengit!

Kamis, 19 Jun 2025 - 05:13 WIB

Uncategorized

Mariah Carey Konser di Indonesia, Catat Tanggal dan Harga Tiketnya!

Kamis, 19 Jun 2025 - 04:43 WIB

technology

Facebook Ubah Semua Video Jadi Reels, Upload Lebih Gampang!

Kamis, 19 Jun 2025 - 04:38 WIB