IHSG Terkoreksi, Harapan Kesepakatan AS-China Jadi Penentu Arah?

Avatar photo

- Penulis

Kamis, 5 Juni 2025 - 23:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

IHSG Melemah Sepekan: Bayang-bayang Ketidakpastian Global dan Tekanan Domestik

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri pekan ini dengan catatan pelemahan, meskipun sempat menunjukkan penguatan pada perdagangan Kamis (5/6). Indeks saham acuan ini ditutup pada level 7.113,42, naik 0,63% secara harian namun secara akumulatif terkoreksi 1,19% dalam sepekan terakhir. Fluktuasi ini mencerminkan ketidakpastian yang masih menyelimuti pasar keuangan domestik maupun global.

Menurut Maximilianus Nico Demus, Direktur Pilarmas Investindo Sekuritas, pergerakan pasar saham yang lesu ini banyak dipengaruhi oleh sentimen eksternal. Awalnya, ekspektasi investor sempat menguat seiring sinyal komunikasi antara dua raksasa ekonomi, Amerika Serikat dan Tiongkok, yang menghidupkan harapan akan meredanya perang dagang. Namun, ketiadaan kesepakatan konkret justru memicu kembali kekhawatiran, membuat para pelaku pasar cenderung bersikap ‘wait and see’.

Nico menganalogikan dinamika hubungan AS-Tiongkok sebagai ‘tidak jadi baikan’, di mana pasar sempat menyambut baik gagasan penurunan tarif namun kini diselimuti saling tuding. Ketidakpastian ini diperparah oleh laporan Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) yang memproyeksikan perlambatan pertumbuhan ekonomi global. OECD bahkan menyebutkan bahwa penurunan pertumbuhan ini tidak hanya terjadi secara menyeluruh, tetapi juga merata di hampir semua negara, sebagai dampak langsung dari kebijakan tarif dan tekanan eksternal lainnya yang menciptakan iklim investasi yang tidak menentu.

Baca Juga :  Harga Emas Antam Stabil, UBS-Galeri24 Cetak Lonjakan Penjualan Pasca Lebaran

Di ranah domestik, meskipun belum menjadi faktor dominan, tekanan terhadap ekonomi juga terasa. Nico menyoroti penurunan surplus neraca perdagangan Indonesia pada bulan Mei lalu yang mencapai titik terendah dalam lima tahun terakhir. Selain itu, inflasi yang cenderung melandai juga menjadi perhatian serius. Penurunan inflasi diartikan sebagai indikasi melemahnya konsumsi dan daya beli masyarakat, memberikan sinyal kuat bagi pemerintah untuk segera mengeluarkan stimulus fiskal. Beberapa kebijakan yang telah diumumkan, seperti diskon transportasi dan bantuan langsung tunai, merupakan respons pemerintah terhadap kondisi ini.

Melihat arah pergerakan IHSG ke depan, Maximilianus Nico Demus menilai bahwa koreksi teknikal yang terjadi masih dalam batas wajar, terutama selama indeks mampu bertahan di atas level psikologis 7.000. Senada, Ahmad Iqbal Suyudi, Investment Analyst Edvisor Profina Visindo, juga mengamini bahwa pelemahan IHSG pekan ini sudah bisa diantisipasi mengingat indeks telah mencapai area *resistance* jangka pendek. Iqbal menambahkan, *support* kuat IHSG memang berada di kisaran 7.000, mengindikasikan bahwa pelemahan saat ini bersifat terbatas.

Baca Juga :  IHSG Anjlok! Investor Cemas Menanti Negosiasi Dagang RI-AS

Meski demikian, prospek penguatan IHSG masih sangat bergantung pada dinamika hubungan Amerika Serikat dan Tiongkok di pekan mendatang. Selain itu, sentimen pasar juga tengah terfokus pada rilis data ketenagakerjaan penting dari AS, termasuk Non-Farm Payroll (NFP) dan tingkat pengangguran. Iqbal menjelaskan, selama data-data krusial ini belum diumumkan, investor cenderung menahan diri, yang pada akhirnya membatasi ruang gerak IHSG.

Dari perspektif domestik, kondisi inflasi yang melandai justru dipandang sebagai sentimen positif. Hal ini membuka ruang bagi Bank Indonesia untuk mempertimbangkan kembali penurunan suku bunga acuan. Iqbal memaparkan, jika inflasi tetap terkendali dalam batas aman dan nilai tukar Rupiah stabil, peluang untuk kebijakan penurunan suku bunga lanjutan akan semakin besar. Ini berpotensi menjadi katalis baru yang kuat untuk mendorong penguatan pasar saham Indonesia di masa mendatang.

Berita Terkait

Diskon ASDP Hingga 100% di 7 Rute, Cek Tarif Baru!
Danantara Bidik Saham Minoritas GOTO, Grab Siap-Siap?
DSNG Bagi Dividen Rp 254 Miliar, Cek Jadwal dan Besarannya!
Ledakan Kripto: 1 Juta Pengguna Baru Bergabung dalam Sebulan!
BEI Gebrak Aturan Dividen, Delisting Lebih Pasti! Investor Wajib Tahu!
BCA Libur Idul Adha 2025, Ini Jadwal Operasional Terbarunya!
Kerugian Negara Rp13 Triliun Akibat Pencurian Ikan, Ini Faktanya!
TLKM & BBRI Diborong Asing, Saham Apa Lagi yang Potensial?

Berita Terkait

Sabtu, 7 Juni 2025 - 08:57 WIB

Diskon ASDP Hingga 100% di 7 Rute, Cek Tarif Baru!

Sabtu, 7 Juni 2025 - 05:27 WIB

Danantara Bidik Saham Minoritas GOTO, Grab Siap-Siap?

Sabtu, 7 Juni 2025 - 00:52 WIB

DSNG Bagi Dividen Rp 254 Miliar, Cek Jadwal dan Besarannya!

Jumat, 6 Juni 2025 - 20:47 WIB

Ledakan Kripto: 1 Juta Pengguna Baru Bergabung dalam Sebulan!

Jumat, 6 Juni 2025 - 20:22 WIB

BEI Gebrak Aturan Dividen, Delisting Lebih Pasti! Investor Wajib Tahu!

Berita Terbaru

finance

Diskon ASDP Hingga 100% di 7 Rute, Cek Tarif Baru!

Sabtu, 7 Jun 2025 - 08:57 WIB

travel

Gila! Traveler Ini Jalan Kaki Inggris-Vietnam 15.000 Km

Sabtu, 7 Jun 2025 - 08:52 WIB

technology

Google Hentikan Fitur AI Photos, Ada Apa? Ini Alasannya!

Sabtu, 7 Jun 2025 - 08:27 WIB

Society Culture And History

Ustaz Yahya Waloni Tiba-tiba Ambruk Saat Khutbah Jumat

Sabtu, 7 Jun 2025 - 08:22 WIB

entertainment

Adam Suseno: Profil Lengkap, Karier di Dunia Hiburan & Jadi Aktor!

Sabtu, 7 Jun 2025 - 07:37 WIB