IHSG Terkoreksi di Awal Pekan, Kurs Rupiah Tembus Rp 16.400-an

- Penulis

Senin, 3 Februari 2025 - 10:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA, RAGAMUTAMA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (3/2/2025). Sementara, mata uang garuda pagi ini melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.02 WIB, IHSG bergerak di posisi 7.038,97. IHSG  melemah 70,22 poin (0,99 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.109,19.

Sebanyak 134 saham melaju di zona hijau dan 204 saham di zona merah. Sedangkan 222 saham lainnya stagnan.

 

Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 656,13 miliar dengan volume 854,03 juta saham.

Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menandatangani tarif sebesar 25 persen untuk Kanada dan Meksiko serta 10 persen untuk China.

Hal ini akan memberikan dampak langsung terhadap rumah tangga, karea tarif yang dikenakan adalah sayur, buah, dan mobil.

Perusahaan yang melakukan impor tersebut tentu saja akan membayar lebih besar, sehingga akan menaikkan harga untuk mengimbangi kenaikkan tarif tersebut.

Dampak tersebut tidak akan terasa, tetapi akan memberikan tekanan terhadap daya beli dalam kurun waktu menengah hingga panjang.

Sedikit catatan, sebanyak 40 persen dari buah dan sayuran yang diimpor dari AS berasal dari Meksiko. Selain itu, Meksiko juga memasok lebih dari 90 persen alpukat ke Amerika, begitupun dengan paprika, timun, dan labu.

Baca Juga :  Sinyal Rebound IHSG, Lirik Saham LQ45 Valuasi Murah

“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi melemah terbatas dengan support dan resistance di level 7.070 sampai 7.200,” kata dia dalam analisisnya, Senin (3/2/2025).

Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova menuturkan, IHSG menghadapi resisten Fibonacci terdekat di level 7.216. Penembusan di atasnya akan membuka jalan untuk memperpanjang kenaikannya menuju resisten berikutnya di level 7.283.

Namun demikian, ia bilang, IHSG akan melanjutkan koreksi sebelumnya menuju 7.015 jika tetap berada di bawah 7.216.

“Level support IHSG berada di 6.977, 6.931, dan 6.835, sementara level resistennya di 7.216, 7.283 dan 7.349. Indikator MACD menunjukkan kondisi netral,” terang dia.

Kemudian, bursa kawasan Asia mayoritas bergerak di zona merah, dengan Strait Times turun 0,37 persen (14,16 poin) di level 3.800,98, Shanghai Composite turun 0,06 persen (2,03 poin) di level 3.250,60.

Sementara, Nikkei 225 turun 2,33 persen (921,5 poin) ke level 38.685,5, dan Hang Seng turun 1,80 persen (364,1 poin) ke level 19.861.

Rupiah melemah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah.

Baca Juga :  AAJI: Redam Risiko Investasi Asuransi Jiwa dengan SBN Saat IHSG Bergejolak

Melansir data Bloomberg, pukul 09.17 WIB rupiah berada pada level Rp 16.450 per dollar AS. Rupiah melemah 145,5 poin (0,89 persen) dibanding penutupan kemarin Rp 16.295,5 per dollar AS.

Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan, kekhawatiran pasar terhadap penerapan kebijakan kenaikan tarif impor Presiden AS Donald Trump ke Meksiko, Kanada, dan China tanggal 4 Februari besok mendorong pelaku pasar masuk ke aset aman hari ini.

Indeks dollar AS terlihat melejit kembali ke 109.70 dari sebelumnya di kisaran 108.50. Sedangkan, indeks saham Asia juga terlihat dalam tekanan pagi ini.

Menurut dia, pasar khawatir ini akan memicu pembalasan dari negara yang dinaikan tarifnya dan akan menimbulkan perang dagang.

Bukan tak mungkin, harga-harga barang konsumsi di AS juga bisa meninggi karena harga barang yang dipasok ketiga negara tersebut naik akibat tarif impor baru.

Sedangkan, inflasi yang meninggi akan mendorong bank sentral AS The Fed menahan pemangkasan suku bunga acuan dan ekspektasi ini juga turut mendorong penguatan dollar AS.

“Peluang pelemahan rupiah terhadap dollar AS hari ini ke arah 16.400 dengan potensi support di kisaran 16.250,” ujar dia.

Berita Terkait

NICL Bagi Dividen Rp15, Peluang Investasi Saham Nikel?
Emiten Healthcare: Kenapa Sekarang ‘Tertatih’, Tapi Tetap Cuan Jangka Panjang?
Dividen Jumbo BUMN Mengalir ke Negara, Dampaknya?
Akhir Tahun IHSG 7600+, Ini Daftar Saham Potensi Cuan!
Kadin Kirim 5.000 Pekerja Migran, Negara Mana Saja?
Haiyanto Borong Saham ELSA, Kuasai Saham Individu Terbesar Elnusa
Lucy Guo, Miliarder Muda: Pilih Drop Out Kuliah Demi Beasiswa Thiel
Iran Serang Israel, Bursa Saham Teluk Bergejolak! Investor Panik?

Berita Terkait

Minggu, 15 Juni 2025 - 23:42 WIB

NICL Bagi Dividen Rp15, Peluang Investasi Saham Nikel?

Minggu, 15 Juni 2025 - 21:57 WIB

Emiten Healthcare: Kenapa Sekarang ‘Tertatih’, Tapi Tetap Cuan Jangka Panjang?

Minggu, 15 Juni 2025 - 21:52 WIB

Dividen Jumbo BUMN Mengalir ke Negara, Dampaknya?

Minggu, 15 Juni 2025 - 21:07 WIB

Akhir Tahun IHSG 7600+, Ini Daftar Saham Potensi Cuan!

Minggu, 15 Juni 2025 - 20:22 WIB

Kadin Kirim 5.000 Pekerja Migran, Negara Mana Saja?

Berita Terbaru

entertainment

Mirip Banget! 15 Artis Indonesia Ini ‘Kembaran’ Seleb Hollywood?

Senin, 16 Jun 2025 - 03:47 WIB

entertainment

Warkop DKI Kartun Rilis Trailer Baru, Nostalgia Dono Kasino Indro!

Senin, 16 Jun 2025 - 03:27 WIB

technology

Smartwatch Canggih, Peringatan Gempa Bumi di Pergelangan Tangan!

Senin, 16 Jun 2025 - 02:17 WIB