Pasar keuangan domestik memulai pekan perdagangan Senin (2/6) dengan sentimen negatif, di mana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung bergerak di zona merah. IHSG dibuka melemah signifikan, tercatat turun 41,33 poin atau 0,52 persen, mencapai level 7.138.
Tekanan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan ini sudah terasa sejak sesi *preopening*. Pada fase tersebut, IHSG terpantau telah terkoreksi 41,33 poin atau 0,58 persen, berada di level 7.134, mengindikasikan awal perdagangan yang kurang menguntungkan bagi para investor.
Tidak hanya di bursa saham, pasar valuta asing juga menunjukkan tren pelemahan. Nilai tukar rupiah pada pagi ini bergerak lesu terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Mengutip data dari *Bloomberg* pada pukul 09:00 WIB, kurs rupiah tercatat di angka Rp 16.326, melemah 19 poin atau 0,12 persen, mencerminkan adanya tekanan pada mata uang Garuda di awal pekan ini.
Kondisi pelemahan ini sejalan dengan tren di bursa saham utama Asia pada perdagangan pagi. Mayoritas indeks saham regional menunjukkan pergerakan negatif, kecuali Tiongkok yang sedang libur.
Berikut adalah kondisi bursa saham Asia pada pagi ini:
* Indeks Nikkei 225 di Jepang terperosok 540,60 poin (1,42 persen) ke 37.424.
* Indeks Hang Seng di Hong Kong juga melemah tajam 512,90 poin (2,02 persen) ke 22.777.
* Indeks SSE Composite di China tidak beraktivitas karena libur.
* Indeks Straits Times di Singapura turun tipis 2,62 poin (0,07 persen) ke 3.891.