JAKARTA, RAGAMUTAMA.COM – Perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) mengawali hari Senin, 19 Mei 2025, dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di wilayah positif.
Berbeda dengan IHSG, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menunjukkan pelemahan pada perdagangan pasar spot pagi ini.
Data RTI pukul 09.00 WIB mencatat IHSG berada di angka 7.109,31, meningkat 2,78 poin (0,04 persen) dibandingkan penutupan sesi sebelumnya di level 7.106,52.
Namun, fluktuasi terjadi. Pada pukul 09.07 WIB, IHSG sempat merosot ke zona merah, turun 9,66 poin (0,14 persen) menjadi 7.096,86, sebelum kembali pulih ke wilayah hijau di angka 7.130.
Secara keseluruhan, 267 saham berada di zona hijau, 166 saham di zona merah, dan 193 saham stagnan. Nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,77 triliun dengan volume 2,03 miliar saham.
Maximilianus Nico Demus, Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, menjelaskan bahwa sentimen eksternal yang berpengaruh terhadap pasar saat ini relatif minim.
Perhatian pasar lebih terfokus pada kemungkinan penurunan suku bunga acuan 1 tahun dan 5 tahun (Loan Prime Rate) di China sebesar 10 basis poin pada 20 Mei 2025.
Di dalam negeri, Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan menurunkan suku bunga acuan dalam Rapat Dewan Gubernur bulan ini. Selisih suku bunga The Fed dan BI yang masih mencapai 125 basis poin dinilai memungkinkan pemangkasan tambahan sebesar 25 basis poin pada semester I tahun ini.
Nico berpendapat bahwa perekonomian Indonesia saat ini membutuhkan stimulus kebijakan moneter untuk meningkatkan konsumsi dan daya beli masyarakat.
“Secara teknikal, IHSG berpotensi mengalami penguatan terbatas dalam kisaran support dan resistance 6.800–7.120,” paparnya dalam analisis Senin (19/5/2025).
Sebagian besar bursa saham di kawasan Asia hari ini berada di zona merah. Nikkei mengalami penurunan 0,33 persen (126,22 poin) ke level 37.627,50.
Hang Seng turun 1,20 persen (281,05 poin) ke level 23.064, Shanghai Composite melemah 0,20 persen (6,73 poin) menjadi 3.360,73, dan Strait Times turun 0,28 persen (11,09 poin) ke level 3.886,78.
Rupiah
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot pagi ini mengalami pelemahan. Data Bloomberg pukul 09.04 WIB menunjukkan rupiah berada di level Rp 16.474 per dolar AS, atau turun tipis 0,18 persen dibandingkan penutupan hari sebelumnya.
Ariston Tjendra, Pengamat Pasar Uang dan Presiden Direktur Doo Financial Futures, menyatakan bahwa penurunan peringkat utang AS oleh Moody’s menjadi salah satu faktor yang mendorong pelemahan dolar AS.
Selain itu, ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan The Fed, yang didorong oleh melemahnya ekonomi AS akibat kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump yang menekan konsumsi, juga berkontribusi pada pelemahan dolar AS.
“Rupiah berpotensi menguat ke kisaran Rp 16.400-16.350 hari ini,” prediksinya.