IHSG Menguat: Sektor Keuangan Jadi Mesin Penggerak Pekan Lalu

Avatar photo

- Penulis

Rabu, 21 Mei 2025 - 06:52 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM – JAKARTA. Penutupan perdagangan Selasa (20/5) menunjukkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 46,48 poin, atau 0,65%, dan menetap di angka 7.094,60. Meskipun demikian, kinerja IHSG dalam sepekan terakhir tercatat positif, dengan penguatan sebesar 3,83%.

Imam Gunadi, Equity Analyst Indo Premier Sekuritas, menjelaskan bahwa penguatan IHSG selama sepekan tersebut diiringi oleh aliran masuk modal asing yang signifikan, melampaui Rp 5 triliun. Fenomena ini didorong oleh meredanya ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China, yang sebelumnya menjadi faktor utama pelemahan berkelanjutan IHSG.

Kontribusi terbesar terhadap penguatan indeks berasal dari sektor keuangan (IDXFINANCE), khususnya empat bank besar yang memiliki bobot signifikan dalam perhitungan IHSG.

“Saat ini, kami belum melihat adanya pergeseran signifikan ke sektor lain. Strategi kami tetap overweight pada sektor perbankan, terutama bank-bank besar yang menunjukkan kinerja baik dan valuasi menarik,” ujar Imam kepada Kontan, Selasa (20/5).

Baca Juga :  Tujuh Cara Menghindari Jeratan Pinjol Ilegal

Menanti Hasil Rapat Dewan Gubernur BI, Begini Proyeksi IHSG untuk Rabu (21/5)

Mengenai potensi penurunan suku bunga Bank Indonesia, Imam menambahkan bahwa saham-saham yang sensitif terhadap suku bunga berpotensi menjadi pendorong IHSG.

Saham perbankan menjadi yang paling utama, karena penurunan suku bunga berdampak positif pada penurunan cost of fund, peningkatan penyaluran kredit, dan potensi penurunan rasio kredit bermasalah (NPL), yang pada akhirnya akan meningkatkan margin bunga bersih (NIM) perbankan.

Selain sektor perbankan, sektor properti dan multifinance juga akan merasakan dampak positif, karena suku bunga yang lebih rendah berpotensi meningkatkan permintaan untuk produk seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB).

Saat ini, perhatian pasar terfokus pada dinamika perang dagang, khususnya antara China dan Amerika Serikat. De-eskalasi konflik memberikan sentimen positif bagi IHSG, sementara peningkatan ketegangan cenderung memberikan tekanan.

Baca Juga :  IHSG Berpotensi Tertekan Pasca Libur Panjang: Strategi Wait and See untuk Investor

Potensi penurunan suku bunga oleh Bank Indonesia juga menjadi sorotan, didorong oleh berbagai faktor seperti inflasi yang terkendali, pertumbuhan ekonomi yang melambat, kontraksi pada PMI manufaktur, dan pelemahan nilai tukar dolar AS terhadap rupiah.

Imam juga mengamati pergerakan IHSG hari ini membentuk bearish candle, yang mencerminkan sikap wait and see pasar terhadap Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI esok dan aksi taking profit setelah penguatan IHSG beberapa pekan terakhir.  

“Oleh karena itu, kami merekomendasikan strategi buy on breakout sebagai validasi dan buy on pullback sebagai manajemen risiko atas potensi koreksi jangka pendek jika suku bunga tidak diturunkan,” pungkas Imam.

Imam merekomendasikan strategi buy on breakout untuk saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dengan entry level Rp 1.505, target harga Rp 1.600, dan stoploss di bawah Rp 1.455 per saham.

Berita Terkait

Tren Toko Tanpa Pelayan di Korea Selatan: Keuntungan dan Kerugiannya
BI Diminta Pertahankan Suku Bunga Acuan di 5,75 Persen: Analisis dan Dampaknya
Saham Petrindo Jaya Kreasi
Investasi Properti Bali: Gaya Hidup Berkelanjutan Jadi Kunci Keuntungan
IHSG Anjlok Setelah 4 Hari Naik: Saham-Saham Ini Dibanjiri Penjualan Asing
Strategi Investasi Lo Kheng Hong: Saham Blue Chip Wajib Beli atau Jual?
IHSG Hari Ini: Perkiraan Variasi, Dampak Suku Bunga BI & Pajak Trump
Investor Asing Borong Saham Ini Saat IHSG Tergelincir Selasa

Berita Terkait

Rabu, 21 Mei 2025 - 11:57 WIB

Tren Toko Tanpa Pelayan di Korea Selatan: Keuntungan dan Kerugiannya

Rabu, 21 Mei 2025 - 10:36 WIB

BI Diminta Pertahankan Suku Bunga Acuan di 5,75 Persen: Analisis dan Dampaknya

Rabu, 21 Mei 2025 - 09:12 WIB

Saham Petrindo Jaya Kreasi

Rabu, 21 Mei 2025 - 08:25 WIB

Investasi Properti Bali: Gaya Hidup Berkelanjutan Jadi Kunci Keuntungan

Rabu, 21 Mei 2025 - 08:05 WIB

IHSG Anjlok Setelah 4 Hari Naik: Saham-Saham Ini Dibanjiri Penjualan Asing

Berita Terbaru

Public Safety And Emergencies

Hujan Lebat Saat Pemakaman Suami Najwa Shihab, Keranda Dipayungi

Rabu, 21 Mei 2025 - 12:44 WIB

Uncategorized

Jelajahi Rayong: Surga Slow Travel Terbaik di Asia Tenggara

Rabu, 21 Mei 2025 - 12:33 WIB

Society Culture And History

Hakim Agung Abdul Manaf Meninggal Dunia, Mahkamah Agung Berduka Cita

Rabu, 21 Mei 2025 - 12:28 WIB