IHSG Menghijau, Rupiah Lesu di Awal Sesi

Avatar photo

- Penulis

Selasa, 25 Februari 2025 - 10:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA, RAGAMUTAMA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (25/2/2025). Sementara, mata uang garuda pagi ini melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.03 WIB, IHSG bergerak di posisi 6.759,76 atau naik 10,16 poin (0,15 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.749,60.

Sebanyak 200 saham melaju di zona hijau dan 115 saham di zona merah. Sedangkan 194 saham lainnya stagnan. Nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 688,04 miliar dengan volume 633,4 juta saham.

Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump semakin memperburuk keadaan terkait dengan tensi geopolitik yang memanas. Hubungan antara AS dengan sekutu memunculakn perpecahan.

Di samping itu, penundaan tarif AS kepada Kanada dan Meksiko yang berakhir 4 Maret 2025 tetap akan sesuai jadwal jika tidak ada perubahan berarti.

Dari dalam negeri, Presiden RI Prabowo Subianto meresmikan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara).

Lembaga ini bertugas mengelola aset BUMN yang nilainya lebih dari 900 miliar dollar AS atau sekitar Rp 14.000 triliun.

Baca Juga :  IHSG Diramal Lanjut Tancap Gas Hari Ini, Cek Rekomendasi Saham BFIN, JSMR & PTBA

Danantara merupakan bagian dari upaya transformasi investasi strategis negara dan sejalan dengan visi Asta Cita untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.

Dengan modal awal investasi sebesar 20 miliar dollar AS, Danantara akan menjalankan sekitar 20 proyek strategis, termasuk pengolahan nikel, bauksit, kilang minyak, pangan, akuakultur, serta energi terbarukan.

“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi melemah terbatas dengan support dan resistance di level 6.650–6.870,” kata dia dalam analisisnya, Selasa (25/2/2025).

 

Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, IHSG cenderung akan menguji rentang 6.625-6.700 apabila menembus di bawah support minor 6.728.

Lebih jauh lagi, IHSG berisiko melanjutkan tren turun sebelumnya menuju 6.355 apabila gagal bertahan di atas level 6613.

“Level support IHSG berada di 6.728, 6.613, dan 6.480, sementara level resistennya di 6.845, 7.041, 7.174, dan 7.349. Indikator MACD menunjukkan adanya momentum bullish,” terang dia.

Kemudian, bursa kawasan Asia mayoritas bergerak di zona merah, dengan Strait Times turun 0,02 persen (0,74 poin) di level 3.927,01, Shanghai Composite turun 0,40 persen (13,57 poin) di level 3.359,46.

Baca Juga :  10 Saham Penekan IHSG Sepanjang 2025, Ada BREN, BMRI, PANI

Sementara, Nikkei 225 turun 1,13 persen (438 poin) ke level 38.346,00, dan Hang Seng turun 1,94 persen (451,86 poin) ke level 22.889,75.

Rupiah

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah.

Melansir data Bloomberg, pukul 09.17 WIB rupiah berada pada level Rp 16.295,5 per dollar AS atau melemah 17,5 poin (0,11 persen) dibanding penutupan kemarin Rp 16.278 per dollar AS.

Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan, rupiah bisa berbalik melemah hari ini. Indeks dollar AS pagi ini berada di kisaran 106,75, atau lebih tinggi dari pagi sebelumnya yang di kisaran 106,26.

Ia menjelaskan, perhatian pasar kembali tertuju pada kebijakan tarif Trump. Dini hari tadi Trump menyatakan kenaikan tarif terhadap Kanada dan Meksiko akan tetap berjalan sesuai rencana.

Sementara itu, pagi ini petinggi Bank Sentral AS, Austan Goolsbee secara implisit mengisyaratkan bahwa kebijakan Trump bisa menaikan inflasi yang akan memicu bank sentral untuk tetap menahan suku bunga acuannya.

“Hal di atas memberikan sentimen positif untuk dollar AS. Peluang pelemahan rupiah ke arah 16.280-16.300, dengan potensi support di sekitar 16.230,” ungkap dia.

Berita Terkait

Emas Antam Hari Ini: Harga Naik Jadi Rp 1.968.000
Harga Emas Antam Hari Ini Naik! Cek Rincian Lengkapnya di Sini
MR DIY RUPST: Laba Ditahan, Dana Cadangan Wajib Naik
Rekomendasi Saham BBCA, ELSA, KLBF, UNVR: Potensi Cuan Senin Ini!
BI Rate Turun, Kok Bunga Kredit Bank Digital Masih Mahal?
PTBA Bagi Dividen Rp332 Per Saham, Catat Jadwalnya!
NICL Bagi Dividen Rp15, Peluang Investasi Saham Nikel?
Emiten Healthcare: Kenapa Sekarang ‘Tertatih’, Tapi Tetap Cuan Jangka Panjang?

Berita Terkait

Senin, 16 Juni 2025 - 09:37 WIB

Emas Antam Hari Ini: Harga Naik Jadi Rp 1.968.000

Senin, 16 Juni 2025 - 09:17 WIB

Harga Emas Antam Hari Ini Naik! Cek Rincian Lengkapnya di Sini

Senin, 16 Juni 2025 - 07:12 WIB

MR DIY RUPST: Laba Ditahan, Dana Cadangan Wajib Naik

Senin, 16 Juni 2025 - 06:57 WIB

Rekomendasi Saham BBCA, ELSA, KLBF, UNVR: Potensi Cuan Senin Ini!

Senin, 16 Juni 2025 - 05:47 WIB

BI Rate Turun, Kok Bunga Kredit Bank Digital Masih Mahal?

Berita Terbaru

finance

Emas Antam Hari Ini: Harga Naik Jadi Rp 1.968.000

Senin, 16 Jun 2025 - 09:37 WIB