IHSG Hari Ini: Analisis dan Penyebab Pergerakan Sideways 9 Mei

Avatar photo

- Penulis

Jumat, 9 Mei 2025 - 15:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM – JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan ketangguhannya dengan terus mempertahankan momentum penguatan hingga penutupan sesi pertama perdagangan hari ini. Pada hari Jumat (9/5), IHSG tercatat menguat sebesar 17,219 poin atau setara dengan 0,25%, mencapai level 6.844,969.

Perkembangan positif ini merupakan pembalikan arah jika dibandingkan dengan kinerja perdagangan pada hari Kamis (8/5). Sehari sebelumnya, IHSG mengalami koreksi dengan melemah sebesar 1,42% ke level 6.827, setelah sebelumnya menikmati tren kenaikan selama delapan sesi perdagangan berturut-turut.

Indy Naila, Investment Analyst dari Edvisor Provina Visindo, menyampaikan pandangannya bahwa IHSG berpotensi bergerak secara sideways. Menurutnya, hal ini disebabkan oleh minimnya katalis signifikan yang mampu mendorong pasar secara substansial.

Baca Juga :  Anindya Bakrie Yakin Perang Dagang AS-Cina Bisa Buka Peluang bagi Indonesia

IHSG Menguat 0,25% pada Perdagangan Sesi I Jumat (9/5), Masih Bisa ke Level 7.000?

Para investor saat ini masih memberikan perhatian khusus pada beberapa faktor kunci, termasuk penurunan data cadangan devisa, potensi terjadinya arus modal asing keluar, serta penantian terhadap rilis laporan keuangan dari berbagai emiten untuk periode kuartal I-2025.

“Untuk hari ini, IHSG masih akan menguji level di 6.844,” ujar Indy kepada Kontan pada hari Jumat (9/5).

Meskipun demikian, Indy tetap optimis bahwa IHSG memiliki peluang untuk melanjutkan penguatan. Optimisme ini didorong oleh antisipasi terhadap rilis data ekonomi yang akan datang, perkembangan outlook terkait suku bunga acuan, publikasi laporan keuangan emiten, serta potensi kebijakan domestik yang dapat memberikan dukungan bagi sektor-sektor tertentu.

Baca Juga :  Tarif Trump & Kebijakan The Fed: Pengaruhnya pada Ekonomi Global

Indy merekomendasikan beberapa saham yang menarik untuk diperhatikan, antara lain saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dengan target harga Rp 6.100, saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dengan target di level Rp 2.800, saham PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) dengan target Rp 1.785, serta saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dengan target pada level Rp 8.100.

Berita Terkait

Medco Energi Terbitkan Obligasi Senior USD 400 Juta: Analisis Lengkap
Direktur JAK TV Absen: Dewan Pers Kecewa Usai Dua Panggilan
OJK Ungkap Peluang Danantara Tingkatkan Likuiditas Pasar Saham Indonesia
Wall Street Menguat: Harapan Pertemuan AS-China Dongkrak Pasar
Antam Kaji Ulang Saham Proyek Titan Usai LG Mengundurkan Diri
Bank DKI Belum Konsultasi OJK Meski RUPS Setujui IPO
Harga Emas Antam dan UBS Anjlok, Peluang Buyback di Pegadaian Hari Ini!
Bambang Sutantio Raup Cuan Dividen Gede dari Saham Cimory

Berita Terkait

Jumat, 9 Mei 2025 - 22:55 WIB

Medco Energi Terbitkan Obligasi Senior USD 400 Juta: Analisis Lengkap

Jumat, 9 Mei 2025 - 22:15 WIB

OJK Ungkap Peluang Danantara Tingkatkan Likuiditas Pasar Saham Indonesia

Jumat, 9 Mei 2025 - 21:47 WIB

Wall Street Menguat: Harapan Pertemuan AS-China Dongkrak Pasar

Jumat, 9 Mei 2025 - 21:15 WIB

Antam Kaji Ulang Saham Proyek Titan Usai LG Mengundurkan Diri

Jumat, 9 Mei 2025 - 17:35 WIB

Bank DKI Belum Konsultasi OJK Meski RUPS Setujui IPO

Berita Terbaru

sports

Persib Juara Liga 1: Banjir Bonus dan Hadiah Fantastis!

Jumat, 9 Mei 2025 - 22:35 WIB