IHSG Diprediksi Melemah Akibat Perang Dagang dan RUU Polri

- Penulis

Senin, 14 April 2025 - 15:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan perdagangan ini, dimulai dari hari Senin hingga Kamis, tanggal 14 sampai 17 April 2025, diperkirakan masih akan menunjukkan tren yang kurang menggembirakan.

Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, berpendapat bahwa IHSG akan terus mengalami fluktuasi, dipengaruhi tidak hanya oleh efek perang dagang global, tetapi juga oleh fundamental ekonomi Indonesia sendiri.

Dari sudut pandang domestik, Bhima menyoroti bahwa pelemahan ini sebagian besar disebabkan oleh rendahnya permintaan atau daya beli masyarakat serta penurunan penjualan ritel. Bahkan, momen-momen penting seperti bulan Ramadhan dan perayaan Idul Fitri pun belum mampu mendongkrak pergerakan ekonomi secara signifikan.

Pria yang Kerap Meremehkan Pekerjaan Rumah Tangga Seringkali Tumbuh dalam 7 Lingkungan Ini

“Jadi, faktor eksternal memang berpengaruh, tetapi yang lebih menekan IHSG dan nilai tukar rupiah adalah kinerja ekonomi dalam negeri yang kurang memuaskan, ditambah lagi dengan isu-isu transparansi yang ramai diperbincangkan serta proses penyusunan RUU yang menimbulkan polemik,” ujar Bhima kepada JawaPos.com, seperti yang dikutip pada Senin (14/4).

Baca Juga :  Pabrik Apple di Indonesia Dibangun Vendor, Wamen Investasi Anggap sebagai Praktik Lumrah

“Minggu ini juga akan ada pembahasan mengenai RUU Polri, dan hal ini berpotensi menambah dinamika serta meningkatkan persepsi risiko di mata para investor,” lanjut Bhima.

Sebagai informasi tambahan, IHSG sebelumnya menutup perdagangan pada level 6.262 di akhir pekan, tepatnya pada hari Jumat, 11 April 2025. Angka ini menunjukkan penurunan sekitar -3,9 persen dibandingkan dengan performa pada pekan sebelumnya.

David Kurniawan, seorang Equity Analyst dari PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), mengidentifikasi adanya 2 sentimen global dan 1 sentimen domestik yang menjadi penyebab utama penurunan IHSG selama sepekan, dari tanggal 7 hingga 11 April 2025. Sentimen global tersebut meliputi pergerakan harga emas (gold) dan kebijakan tarif yang diterapkan oleh Donald Trump.

Ditawari Rp 20 Miliar, Ketua PN Jaksel Minta Rp 60 Miliar

Berkaitan dengan kebijakan tarif Donald Trump, pemerintahan Presiden Donald Trump kembali menerapkan tarif impor yang tinggi, termasuk tarif sebesar 145 persen untuk produk-produk yang berasal dari Tiongkok. David menjelaskan bahwa kebijakan ini memicu kekhawatiran akan terjadinya perang dagang yang berpotensi memperlambat laju pertumbuhan ekonomi global.

Baca Juga :  Harga Emas Terkoreksi pada Selasa (4/2) Pagi, Setelah Naik Tinggi Kemarin

“Dampaknya terasa di berbagai bursa saham di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, di mana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan yang cukup signifikan, mencapai 7,9 persen pada tanggal 8 April 2025,” ungkap David.

Sementara itu, dari dalam negeri, David menyoroti adanya optimisme dari Pemerintah, di mana Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa dampak dari tarif AS terhadap ekonomi Indonesia diperkirakan akan mengurangi pertumbuhan sebesar 0,3 hingga 0,5 poin persentase.

Namun, dengan adanya penundaan selama 90 hari, pemerintah berencana untuk melakukan serangkaian langkah deregulasi, pemotongan pajak, dan pelonggaran kebijakan impor dengan tujuan untuk meminimalisir dampak negatif yang mungkin timbul. “Langkah-langkah ini diharapkan dapat menjaga stabilitas ekonomi dan sekaligus menarik kembali minat para investor untuk berinvestasi di Indonesia,” pungkasnya.

Berita Terkait

Analis Ungkap: Koin Kripto Potensial dengan Prospek Bullish Terkini
IHSG Diprediksi Menguat Terbatas, Cek Proyeksi Jumat Ini!
Rekor Baru! Aliran Modal Asing ke Bitcoin Tembus Rp669 Triliun, Harga Diprediksi Naik Drastis
Prediksi Pasar Saham Mei 2025: Waspadai Fenomena Sell in May and Go Away
Analisis Teknikal Saham BMRI, AKRA, dan GOTO: Rekomendasi untuk Trading Jumat
Laba dan Pendapatan Sumber Alfaria Trijaya
Laba Bersih BSI Melesat Rp1,87 Triliun di Kuartal I 2025
Sah! Bank DKI Disetujui IPO di Bursa Efek Indonesia

Berita Terkait

Kamis, 1 Mei 2025 - 23:35 WIB

Analis Ungkap: Koin Kripto Potensial dengan Prospek Bullish Terkini

Kamis, 1 Mei 2025 - 22:19 WIB

Rekor Baru! Aliran Modal Asing ke Bitcoin Tembus Rp669 Triliun, Harga Diprediksi Naik Drastis

Kamis, 1 Mei 2025 - 21:23 WIB

Prediksi Pasar Saham Mei 2025: Waspadai Fenomena Sell in May and Go Away

Kamis, 1 Mei 2025 - 20:51 WIB

Analisis Teknikal Saham BMRI, AKRA, dan GOTO: Rekomendasi untuk Trading Jumat

Kamis, 1 Mei 2025 - 19:51 WIB

Laba dan Pendapatan Sumber Alfaria Trijaya

Berita Terbaru

Public Safety And Emergencies

Aturan Lengkap Melepas Sepatu di Dalam Pesawat: Kapan Boleh dan Kapan Tidak

Kamis, 1 Mei 2025 - 23:03 WIB