RAGAMUTAMA.COM – JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menunjukkan performa positif dengan ditutup menguat di awal minggu ini, melanjutkan tren kenaikan yang telah berlangsung selama enam hari perdagangan berturut-turut. Pada sesi perdagangan Senin, 5 Mei 2025, IHSG mengalami kenaikan sebesar 0,24%, atau bertambah sebanyak 16,22 poin, mencapai level 6.831,95.
Oktavianus Audi, Analis sekaligus VP Marketing, Strategy & Planning Kiwoom Sekuritas, menjelaskan bahwa dorongan utama penguatan IHSG berasal dari aktivitas inflow modal asing yang mencapai angka Rp 83 miliar di seluruh transaksi perdagangan. Selain itu, antisipasi dan spekulasi pasar terhadap publikasi laporan kinerja keuangan kuartal I-2025 juga turut memberikan sentimen positif terhadap pergerakan harga saham emiten.
“Untuk perdagangan IHSG pada hari Selasa (6/5), kami memproyeksikan pergerakan yang cenderung terbatas dengan kecenderungan melemah, dipicu oleh potensi terjadinya aksi profit taking. Kami memperkirakan IHSG akan bergerak dalam rentang level support 6.770 dan resistance 6.955. Indikator MACD masih mengindikasikan tren penguatan, sejalan dengan RSI yang mendekati wilayah overbought,” ujar Audi kepada Kontan pada hari Senin (5/5).
IHSG Menguat 6 Hari Beruntun, Intip Saham-Saham yang Paling Banyak Diburu Investor Asing di Awal Pekan
Audi menambahkan bahwa pergerakan IHSG pada sesi perdagangan berikutnya akan sangat dipengaruhi oleh ekspektasi pasar terhadap pengumuman data pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diperkirakan berada di bawah proyeksi. Kondisi ini berpotensi memicu aksi ambil untung atau profit taking dari kalangan investor.
Di sisi lain, lonjakan harga emas yang berhasil melampaui level US$ 3.300 juga menjadi faktor yang patut diperhatikan, terutama karena didorong oleh melemahnya indeks dolar Amerika Serikat (AS).
Lebih lanjut, Audi menyoroti potensi peningkatan ketidakpastian pasar akibat belum tercapainya kesepakatan antara China dan Amerika Serikat, yang memunculkan spekulasi di kalangan pelaku pasar.
Sementara itu, analis dari MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, menyampaikan bahwa penguatan IHSG pada hari ini sejalan dengan tren positif yang terjadi di bursa global dan mayoritas pasar saham di kawasan Asia.
Namun, di tengah tren penguatan pasar saham domestik, data pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dirilis justru menunjukkan adanya kontraksi, yang mengindikasikan bahwa daya beli masyarakat masih belum pulih sepenuhnya.
“Untuk besok, kami memperkirakan bahwa IHSG berpotensi mengalami koreksi dengan level support di 6.815 dan level resistance di 6.880,” jelas Herditya kepada Kontan pada hari Senin (5/5).
IHSG Berpotensi Terkoreksi pada Hari Selasa (6/5) Setelah Data Pertumbuhan Ekonomi Dirilis
Herditya memproyeksikan bahwa potensi koreksi IHSG pada hari Selasa (6/5) akan diwarnai oleh aksi ambil untung atau profit taking, mengingat IHSG telah mencatatkan penguatan yang cukup signifikan dalam kurun waktu sebulan terakhir.
Untuk sesi perdagangan hari Selasa (6/5), Herditya merekomendasikan para investor untuk mencermati beberapa saham, antara lain PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) dengan target harga Rp 7.350-Rp 7.925, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dengan target harga Rp 6.650-Rp 7.400, dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) dengan target harga Rp 5.900-Rp 6.100 per saham.
Selain itu, Herditya juga memberikan saran saham dengan analisis teknikal untuk sesi perdagangan hari Selasa (6/5), yaitu:
1. PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI)
Rekomendasi: Speculative buy
Support: Rp 6.700
Resistance: Rp 7.500
AADI Chart by TradingView
2. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)
Rekomendasi: Trading buy
Support: Rp 2.830
Resistance: Rp 3.000
BRIS Chart by TradingView