IHSG Awal Sesi Masih Merahi, Rupiah Menguat Tipis

- Penulis

Jumat, 7 Februari 2025 - 11:08 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA, RAGAMUTAMA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (7/2/2025).

Sementara, mata uang garuda pagi ini menguat tipis pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.02 WIB, IHSG bergerak di posisi 6.718,32 atau turun 157,21 poin (2,29 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.875,53.

Sebanyak 115 saham melaju di zona hijau dan 216 saham di zona merah. Sedangkan 182 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,06 triliun dengan volume 998,71 juta saham.

Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, pasar Asia yang menghijau kemarin, tidak diikuti IHSG yang justru tenggelam 2,12 persen di akhir sesi perdagangan.

Namun begitu, saat ini masih perlu peninjauan lebih lanjut terkait dampak dari pemangkasan anggaran ini terhadap pertumbuhan ekonomi ke depannya.

Menurut dia, hal ini dipengaruhi oleh adanya pemangkasan anggaran sampai kinerja perbankan yang tidak sesuai proyeksi.

Sepanjang 2024, kinerja bank-bank besar kurang optimal meskipun masih mencatatkan pertumbuhan laba, yang sayangnya berada di bawah ekspektasi konsensus analis.

Pihaknya melihat ini merupakan tahun yang cukup sulit untuk sektor perbankan. Hal ini mengingat kemungkinan inflasi AS yang diperkirakan meningkat di tahun ini, sehingga ada kemungkinan suku bunga bank sentral AS The Fed tetap tinggi.

Ini tentu membuat Bank Indonesia kesulitan bergerak untuk menurunkan tingkat suku bunganya di tengah daya beli yang terus menurun.

Baca Juga :  IHSG Menguat: Peluang Investasi di Bursa Saham Asia yang Menghijau?

“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 6.830–7.000,” kata dia dalam analisisnya, Jumat (7/2/2025).

Sementara itu, analis Phintraco Sekuritas Valdy K. menuturkan, IHSG justru melemah signifikan (2,21 persen) ketika sentimen trade wars cenderung membaik. IHSG tembus support critical level 6.950. Secara teknikal, pelemahan tersebut merupakan validasi awal dari rectangle sebagai indikasi bearish continuation.

Ia menjelaskan, Presiden AS Donald Trump dikabarkan memerintahkan U.S. Treasury Secretary, Scott Bessent untuk menurukan 10-Year Bond Yield di AS tanpa perlu pemangkasan suku bunga acuan the Fed.

Hal ini memicu kekhawatiran terjadinya pengetatan likuiditas di AS. Bagi Indonesia, di samping pengetatan likuiditas, kondisi ini berpotensi memicu rotasi ke obligasi jangka panjang, khususnya obligasi Pemerintah Indonesia karena berpotensi menawarkan return yang lebih menarik ketika dibandingkan dengan U.S. Treasury Bonds.

Dengan demikian, perkembangan kabar atau rumor di atas perlu dicermati perkembangan ke depannya. Realisasi hal tersebut akan berdampak negatif pada pasar saham di Indonesia.

“Dengan demikian, IHSG dikhawatirkan masih akan bergerak di bawah level psikologis 7000 pada akhir pekan ini (7/2/2025). Pelemahan mungkin akan mulai terbatas, mengingat terbentuk long lower-shadow dan indikasi oversold pada Stochastic RSI,” terang dia.

Sementara itu, bursa kawasan Asia mayoritas bergerak di zona hijau, dengan Strait Times naik 0,28 persen (10,74 poin) di level 3.841,16, Shanghai Composite naik 0,42 persen (13,8 poin) di level 3.284,46. Hang Seng naik 0,28 persen (58,13 poin) ke level 20.949,75.

Baca Juga :  Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian Hari Ini, Termurah Mulai Rp910.000

Sedangkan Nikkei 225 turun 0,38 persen (148 poin) ke level 38.906,5.

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat.

Melansir data Bloomberg, pukul 09.13 WIB rupiah berada pada level Rp 16.337 per dollar AS atau menguat 13,5 poin (0,02 persen) dibanding penutupan kemarin Rp 16.341 per dollar AS.

Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang kembali naik ke area 16.300-an menunjukkan, rupiah masih rentan melemah terhadap dollar AS untuk saat ini.

Ia menjelaskan, kebijakan kenaikan tarif Presiden AS Donald Trump dikhawatirkan akan memicu kenaikan inflasi di AS sehingga bank sentral AS The Fed akan membatasi pemangkasan suku bunga acuannya.

Kebijakan Trump ini ditambah kebijakan kontroversial lainnya seperti kebijakan soal jalur Gaza, terusan Panama, dan USAIDS bakal memicu konflik ekonomi AS dengan negara lainnya yang bisa memicu goncangan ke perekonomian global, menambah ketidakpastian. Ini akan mendorong pelaku pasar mencari aset aman seperti dollar AS dan emas.

“Potensi pelemahan rupiah hari ini ke arah 16.400, dengan potensi support di sekitar 16.280. Data tenaga kerja AS bulan Januari yang akan dirilis malam ini akan memberikan mover baru ke pergerakan rupiah berbanding dollar AS pekan depan,” ujar dia.

Berita Terkait

Laba Alfaria Trijaya (AMRT) Naik 4,98% Jadi Rp 1,88 Triliun pada Semester I-2025
BI Malang Dorong UMKM dan Ekonomi Syariah lewat MBF 2025
IHSG Terkoreksi: Merdeka Group Jatuh, LQ45 Tertekan di Sesi I
UNVR Semester I 2025: Fundamental Kuat, Tumbuh di Kuartal III
BRIS, MLIA, PANI: Rekomendasi Teknikal Saham Mirae Sekuritas
Dolar AS Menguat! Sentimen The Fed Dorong Indeks Dolar ke 99
SMDR Bagi Dividen Interim Rp 40,92 Miliar: Laba Bersih Melejit!
Saham Pilihan MNC Sekuritas Hari Ini: Potensi Cuan 31 Juli!
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 31 Juli 2025 - 15:10 WIB

Laba Alfaria Trijaya (AMRT) Naik 4,98% Jadi Rp 1,88 Triliun pada Semester I-2025

Kamis, 31 Juli 2025 - 13:39 WIB

BI Malang Dorong UMKM dan Ekonomi Syariah lewat MBF 2025

Kamis, 31 Juli 2025 - 12:50 WIB

IHSG Terkoreksi: Merdeka Group Jatuh, LQ45 Tertekan di Sesi I

Kamis, 31 Juli 2025 - 12:15 WIB

UNVR Semester I 2025: Fundamental Kuat, Tumbuh di Kuartal III

Kamis, 31 Juli 2025 - 10:31 WIB

BRIS, MLIA, PANI: Rekomendasi Teknikal Saham Mirae Sekuritas

Berita Terbaru

Uncategorized

Amnesti Prabowo ke Hasto Kristiyanto Disetujui DPR: Kejutan Politik!

Kamis, 31 Jul 2025 - 23:13 WIB

technology

ChatGPT Jadi Saksi? Chat Anda Bisa Dipakai di Pengadilan!

Kamis, 31 Jul 2025 - 22:52 WIB

politics

Prabowo Beri Tom Lembong Abolisi, Hasto Amnesti: Ada Apa?

Kamis, 31 Jul 2025 - 22:02 WIB