IHSG Melemah Tipis di Penutupan Sesi I: Gagal Bertahan di Zona Hijau, Sektor Konsumer hingga Industri Tertekan
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi perdagangan pertama hari Senin, 16 Juni 2025, ditutup dengan pelemahan tipis. Sempat melaju di zona hijau pada awal perdagangan, laju indeks acuan pasar modal Indonesia ini akhirnya terpangkas, mengakhiri sesi I pada level 7.165,06. Angka ini mencerminkan penurunan sebesar 0,01% atau terpangkas 1,0 poin dari posisi pembukaan. Data ini mengutip laporan Bursa Efek Indonesia (BEI) via RTI.
Pelemahan IHSG ini sebagian besar dipicu oleh tekanan pada mayoritas sektor saham. Tercatat, delapan dari sebelas indeks sektoral di BEI bergerak di zona merah. Sektor dengan penurunan terdalam meliputi barang konsumer non primer yang anjlok 0,71%, disusul perindustrian 0,55%, barang baku 0,52%, transportasi 0,50%, keuangan 0,42%, teknologi 0,29%, dan barang konsumer primer 0,10%. Tekanan merata ini menunjukkan sentimen negatif yang cukup luas di pasar pada sesi siang.
Aktivitas perdagangan di lantai bursa siang ini menunjukkan total volume mencapai 13,33 miliar saham, dengan nilai transaksi sebesar Rp 7,84 triliun. Kondisi pasar mencerminkan dominasi saham yang melemah, dengan 332 saham berada di zona merah, berbanding 269 saham yang berhasil menguat, dan 211 saham yang stagnan tanpa perubahan harga.
Di tengah dinamika pasar tersebut, beberapa saham unggulan yang tergabung dalam indeks LQ45 turut merasakan tekanan jual. Tiga saham dengan penurunan terbesar (top losers) di indeks LQ45 adalah:
1. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang terkoreksi 3,21% ke Rp 1.510 per saham.
2. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) yang melemah 2,30% ke Rp 1.490 per saham.
3. PT Ciputra Development Tbk (CTRA) yang turun 2,02% ke Rp 970 per saham.
Namun, tidak semua saham bergerak negatif. Beberapa saham LQ45 justru berhasil mencatat kenaikan signifikan dan menjadi penggerak positif pasar. Berikut adalah top gainers di LQ45 siang ini:
1. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) melonjak 5,54% ke Rp 3.620 per saham.
2. PT PERTAMINA Geothermal Energy Tbk (PGEO) naik 3,83% ke Rp 1.490 per saham.
3. PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk (ADMR) menguat 3,55% ke Rp 1.020 per saham.