Hungrystock Ungkap Peluang Saham Murah: IPO & Rights Issue Menarik!

Avatar photo

- Penulis

Jumat, 2 Mei 2025 - 23:39 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com JAKARTA. Lukas Setia Atmaja, sang pendiri Hungrystock, mengungkapkan bahwa periode sejak tahun 2020 dapat dianggap sebagai “hujan emas” bagi investor. Ini dikarenakan banyaknya kesempatan investasi yang tersedia, memungkinkan investor ritel untuk meraup keuntungan signifikan.

Pada acara perayaan ulang tahun ke-6 Hungrystock yang meriah sekaligus acara pertemuan tahunan yang diadakan di Jakarta, Kamis (1/5), Lukas berbagi wawasan berharganya. Ia didampingi oleh dua analis terkemuka lainnya, yaitu Nicholas (Head of Research Hungrystock) dan Nico Laurens (Head of Research Panin Sekuritas).

IHSG Menguat 3,06% Sepekan, Cermati Rekomendasi Saham Berikut untuk Senin (5/5)

Lukas berpendapat bahwa situasi pasar saat ini menyerupai masa diskon besar-besaran. Hal ini disebabkan oleh banyaknya saham yang mengalami koreksi harga, berada di bawah nilai intrinsiknya.

Oleh karena itu, ia menyarankan agar para investor lebih cermat dalam mengamati aksi korporasi yang dilakukan oleh emiten. Aksi korporasi ini seringkali menjadi pemicu (katalis) pergerakan harga saham.

“Aksi korporasi yang patut diperhatikan meliputi IPO, backdoor listing, merger dan akuisisi, share buyback, spin-off, rights issue, private placement, pembagian dividen, hingga stock split,” urai Lukas.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa pemahaman yang mendalam tentang aksi-aksi korporasi ini sangat krusial. Pemahaman ini dapat membantu investor dalam mengambil keputusan investasi yang strategis, sehingga berpotensi meraih imbal hasil yang optimal.

Pasar Saham Beranjak Pulih, Sell in May and Go Away Bakal Terjadi?

Dari perspektif sektoral, Nicholas menyoroti bahwa sektor mineral masih menawarkan prospek yang sangat menarik. Hal ini sejalan dengan tren transisi energi global dan peningkatan permintaan terhadap komoditas tambang.

“Kita harus berhati-hati dalam memilih. Periksa proyek pertambangannya, pastikan memiliki cadangan atau sumber daya mineral yang dilaporkan secara transparan dan sesuai dengan standar JORC (Joint Ore Reserves Committee),” tegas Nicholas.

Sementara itu, Nico Laurens memberikan perhatian khusus pada sektor perbankan, yang dianggapnya lebih stabil. Namun, ia mengingatkan bahwa investor tetap perlu melakukan analisis fundamental emiten secara komprehensif.

IHSG Ditutup Menguat ke 6.815,7 Hari Ini (2/5), ISAT, ANTM, INKP Top Gainers LQ45

“Perhatikan alokasi aset (capex), bandingkan yield antar bank, dan telaah laporan keuangan dengan seksama, khususnya pada pendapatan bunga bersih atau net interest income,” tutup Nico.

Berita Terkait

Debt Collector Culik Kepala Cabang Bank di Parkiran Supermarket?
Immanuel Ebenezer Sebut Irvian Bobby ‘Sultan’: Ada Apa?
Immanuel Ebenezer Ditangkap KPK: Dulu Bilang Gaji Rp 42 Juta Cukup!
Riza Chalid Buron! Resmi Jadi DPO, Dicari Kejaksaan Agung
Lisa Mariana Penuhi Panggilan KPK Terkait Kasus Korupsi Iklan Bank BJB yang Seret Nama Ridwan Kamil
BSU 2025: Rp600 Ribu Cair! Cek Syarat, Jadwal, dan Caranya
Saham Libur! BEI Tutup Hari Ini, Cuti Bersama Proklamasi
Dasco Usul: Tantiem Pejabat BUMN Dihapus, Hemat Negara Rp 18 Triliun!

Berita Terkait

Senin, 25 Agustus 2025 - 05:44 WIB

Debt Collector Culik Kepala Cabang Bank di Parkiran Supermarket?

Minggu, 24 Agustus 2025 - 08:36 WIB

Immanuel Ebenezer Sebut Irvian Bobby ‘Sultan’: Ada Apa?

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 11:23 WIB

Immanuel Ebenezer Ditangkap KPK: Dulu Bilang Gaji Rp 42 Juta Cukup!

Jumat, 22 Agustus 2025 - 16:01 WIB

Riza Chalid Buron! Resmi Jadi DPO, Dicari Kejaksaan Agung

Jumat, 22 Agustus 2025 - 13:41 WIB

Lisa Mariana Penuhi Panggilan KPK Terkait Kasus Korupsi Iklan Bank BJB yang Seret Nama Ridwan Kamil

Berita Terbaru