PT Hotel Fitra International (FITT) Bidik Lonjakan Pendapatan dan Titik Balik Kinerja di 2025, Didukung Proyek Kertajati Umrah Park
JAKARTA – Emiten pengembang perhotelan, PT Hotel Fitra International Tbk (FITT), tengah gencar mengejar target ambisius untuk mencapai pertumbuhan pendapatan dua digit pada tahun 2025. Perusahaan optimistis dapat membalikkan arah kinerja keuangan setelah dua tahun terakhir membukukan kerugian, dengan strategi efisiensi dan diversifikasi bisnis yang kuat.
Dalam paparan publik yang diselenggarakan secara daring pada Senin (16/6), Direktur Utama PT Hotel Fitra International Tbk (FITT), Joni Rizal, mengungkapkan target pendapatan sebesar Rp 15,1 miliar untuk tahun 2025. Angka ini mencerminkan lonjakan pendapatan sebesar 13,19% secara tahunan (yoy) dari realisasi tahun sebelumnya yang mencapai Rp 13,34 miliar. “Upaya mendorong okupansi hotel serta optimalisasi penyewaan *convention hall* menjadi fokus utama kami dalam mencapai target ini,” tegas Joni.
Sepanjang tahun 2024, mayoritas pendapatan usaha FITT bersumber dari okupansi hotel dan penyewaan *convention hall* sebesar Rp 5,16 miliar. Sementara itu, pendapatan dari *banquet*, *breakfast*, *food and beverage*, *laundry*, dan layanan lainnya turut menyumbang signifikan sebesar Rp 8,17 miliar. Sejalan dengan peningkatan pendapatan, laba kotor perusahaan juga tercatat naik tipis 0,71% menjadi Rp 4,21 miliar dari Rp 4,18 miliar pada periode yang sama di tahun sebelumnya.
Meskipun target laba bersih spesifik belum diungkapkan, FITT berkomitmen penuh untuk mencapai titik balik kinerja keuangan pada tahun 2025, menargetkan capaian laba bersih setelah mencatatkan kerugian dalam dua tahun berturut-turut. Pada tahun 2024, rugi bersih perseroan memang mengalami peningkatan 5,85% menjadi Rp 7,78 miliar, dibanding Rp 7,35 miliar di tahun sebelumnya. Kenaikan kerugian ini disebabkan oleh tingginya beban pokok yang harus ditanggung, termasuk beban bunga pinjaman bank dan pinjaman lain yang dialokasikan sebagai modal kerja. “Namun, tahun ini perseroan menargetkan pembalikan arah kinerja. Kami telah menyusun strategi efisiensi operasional dan diversifikasi bisnis. Kami meyakini perusahaan akan mengalami pertumbuhan usaha yang lebih baik dari waktu ke waktu,” kata Joni dengan optimisme.
Strategi Ekspansi dengan Proyek Kertajati Umrah Park
Di samping fokus pada efisiensi operasional, FITT juga memperkuat strategi ekspansi bisnisnya melalui peresmian proyek andalan, yakni Kertajati Umrah Park. Proyek ambisius ini digarap oleh anak usaha FITT, PT Fitra Amanah Wisata, dan menjadi salah satu pilar utama dalam mencapai target pertumbuhan jangka panjang.
Kertajati Umrah Park dibangun di atas lahan seluas 4 hektare di Majalengka, Jawa Barat. Proyek ini didanai dari hasil Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) senilai Rp 57,81 miliar. Direktur Operasional sekaligus *Corporate Secretary* FITT, Tomi Tris, menjelaskan bahwa Kertajati Umrah Park ditargetkan rampung pada Juni 2027. Konsepnya akan menjadi kawasan terpadu yang memadukan wisata religi, fasilitas hotel modern, dan pusat edukasi ibadah. Proyek ini juga melibatkan kerja sama strategis dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Majalengka, dengan masa pemanfaatan lahan selama 30 tahun.
“Kertajati Umrah Park akan menjadi destinasi religi unggulan yang tidak hanya mendukung konektivitas Bandara Kertajati, tetapi juga memaksimalkan potensi wisata Majalengka secara keseluruhan,” ungkap Tomi.
Dengan kombinasi efisiensi operasional, inovasi produk, dan proyek ekspansi yang strategis seperti Kertajati Umrah Park, PT Hotel Fitra International Tbk (FITT) berharap tahun 2025 benar-benar akan menjadi titik balik signifikan bagi kinerja keuangan dan pengembangan bisnis perusahaan di sektor perhotelan dan pariwisata.